Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan: ''Cara Kita Menanggapi Itulah yang Membedakan''

Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan: ''Cara Kita Menanggapi Itulah yang Membedakan''

Penulis: Ferry Jahang | Editor: maria anitoda
Istimewa
Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan: ''Cara Kita Menanggapi Itulah yang Membedakan'' 

Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan: ''Cara Kita Menanggapi Itulah yang Membedakan''.

POS-KUPANG.COM -  Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan: ''Cara Kita Menanggapi Itulah yang Membedakan''

“Ketika orang membicarakan keburukanmu, dan mencapmu negatif dan tak menghargai hasil pekerjaanmu, bersikaplah tenang dan bijak, karena dari disitulah perbedaan antara orang yang dipimpin oleh Roh Kudus dan orang yang dipimpin kebencian, hawa nafsu dan aura negatif”.

Maka dibutuhkan seni bagaimana orang beriman mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

Tiket Tilong Kabila ke Denpasar Habis Dibeli Seribu Penumpang, Pelayanan Perdana Setelah 11 Mei 2019

Yuk Intip! Kebersamaan Prajurit TNI dan Polri di Ngada Ikut Halal Bihalal Bersama

Jelang HUT Bhayangkara ke 73, Anggota Polres Ngada Sambangi Panti Asuhan Alma

Dalam hidup kita bahkan mungkin ada badai yang datang seperti yang dinyanyikan oleh Paduan Suara Majelis Rayon H pada kebaktian hari ini. Bahwa selalu ada tantangan yang datang.

Tetapi selalu saja ada cara bagimana orang berhikmat yang dituntun Roh Kudus menghadapinya.

Dan ini juga yang dialami oleh jemaat di Antiokhia dan Rasul Paulus serta Rasul Barnabas ketika mereka diserang dan dihina” demikian cuplikan pemikiran dari Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, Dosen Pasca Sarjana Universitas Kristen Artha Wacana Kupang dalam khotbahnya pada Kebaktian Utama I dan II, Minggu, tanggal 16 Juni 2019 di Jemaat Kefas Kampung Baru Kupang.

Pdt Dr Mesakh Dethan bersama Majelis Jemaat Kefas Rayon H usai kebaktian  Minggu, 16 Juni  2019
Pdt Dr Mesakh Dethan bersama Majelis Jemaat Kefas Rayon H usai kebaktian  Minggu, 16 Juni  2019 (Istimewa)

“Setiap persekutuan jemaat, atau bahkan persekutuan-persekutuan dalam skala kecil semisal rumah tangga pun tidak luput dari perselihan baik karena salah paham maupun ulah pihak-pihak tertentu yang memprovokasi.

Disinilah diperlukan seni dan cara menyelesaikan perbedaan pendapat dan bahkan perselisihan yang terjadi.

Jemaat Kristen Anthiokia yang merupakan jemaat terbesar di luar  kota Yerusalem yang kebanyakan berlatar belakang kafir dari hasil pekerjaan Pekabaran Injil dari Rasul Paulus dan Barnabas juga tidak lepas dari perselisihan dalam persekutuan mereka”.

Menurut Mesakh Dethan, si penulis Kisah Para Rasul yakni Lukas dalam bacaan khotbah Kisah 15:1-21 ini melaporkan bahwa perselisihan dalam jemaat Antiokhia dipicu dari sebuah ucapan dari beberapa anggota jemaat yang datang dari Yerusalem yang mengatakan bahwa keabsahan jemaat Antiokhia dipertayakan karena mereka tidak menjalankan aturan-aturan Hukum Taurat sebagaimana yang diperintahkan oleh nabi Musa.

Mereka bertindak seolah-olah membawa suara dan pemikiran dari para rasul, penatua dan jemaat di kota Yerusalem, sebagai pusat kekristenan pada waktu itu.

1 “Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.  5 Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa." (Kisah Para Rasul 15:1 dan 5).

Tentu saja perkataan beberapa anggota jemaat itu bukan saja membuat heboh jemaat Antiokhia, tetapi juga menyerang Rasul Paulus dan Barnabas secara pribadi yang dengan susah payah telah membangun jemaat tersebut.

Apalagi selama ini telah ada upaya dari pihak-pihak tertentu yang mempertanyakan kerasulan Paulus sendiri dan model pekabaran Injil tanpa Taurat yang dilakukan di berbagai tempat di kota-kota kafir di luar Yerusalem. 

Prajurit TNI dan Polri di Ngada Ikut Halal Bihalal Bersama

Jefri Riwu Kore Apresiasi Pemberitaan Online Pos Kupang

Renungan Harian Katolik Selasa 18 Juni 2019 Mengasihi dan Mengampuni Tanpa Syarat

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved