VIDEO: Anak-Anak Sering Bertengkar, Ini yang Mesti Dilakukan Orangtua, Ternyata Ada Manfaatnya
VIDEO: Anak Anda Sering Bertengkar, Ini yang Mesti Dilakukan Orangtua, Ternyata Ada Manfaatnya
Ketika anak-anak sudah mampu berargumen tanpa didampingi oleh orangtua, mereka akan lebih bijaksana dalam membuat keputusan.
Masa kecil merupakan kesempatan untuk membangun tingkat kedewasaannya.
4. Lebih Sukses
Cobalah tengok berbagai pekerjaan dengan tingkat jabatan tinggi seperti CEO. Mereka memiliki satu keahlian yang tidak dimiliki oleh orang lain, yakni lihai dalam bersilat lidah.
Agrumen sudah menjadi makanan sehari-hari mereka sehingga mereka tak mudah kalah apabila dihadapi dengan tantangan.
• VIDEO: Jaksa di Sumba Timur Beri Pelayanan Hukum Gratis dan Perkenalkan E-Tilang Kepada Masyarakat
• VIDEO: Ramalan Zodiak Cinta dan Karir Minggu 16 Juni 2019, Aquarius Dapat Promosi, Leo Bertengkar
• VIDEO: TransNusa Buka Penerbangan Internasional Kupang Indonesia ke Dilli, Negara Timor Leste
* Bagaimana Sikap Orangtua Menghadapi Anak-Anak yang Sering Bertengkar?
Sejumlah penelitian menemukan manfaat saudara kandung bertengkar. Salah satunya bentrokan dapat membantu meningkatkan pertumbuhan sosial dan psikologis, memberikan kesempatan anak-anak melatih kemampuan resolusi konflik mereka.
Tapi, tidak semua konflik bersifat membangun. Dalam beberapa kasus, berkelahi bisa merusak dan merugikan.
Sebuah studi dalam Jurnal Pediatrics 2013 melihat pertengkaran saudara dengan saudara, seperti memukul atau mengambil barang-barang yang dimiliki saudara lainnya.
Para peneliti menemukan orangtua seringkali mengabaikannya dan melihat jenis perlawanan ini normal atau tidak berbahaya.
Padahal, pertengkaran semacam itu bisa berdampak negatif terhadap kesehatan mental anak dan menyebabkan kesulitan di kemudian hari.
Seperti dikutip YahooParenting, Senin (20/7/2015), memang bagian tersulit bagi orangtua adalah mengetahui apakah mereka harus mengambil sikap atau tidak saat anak-anaknya bertengkar.
Peneliti Kanada melakukan penelitian terbaru tentang konflik saudara kandung dan menemukan ketika orangtua ikut campur, akan merampas kesempatan anak-anak mengembangkan strategi resolusi konflik dan bahkan dapat membuat situasi lebih buruk.
Di sisi lain, ketika orangtua terlibat, terkadang membimbing anak-anak mereka menemukan solusi yang konstruktif.
Apabila orangtua menemukan anak-anaknya bertengkar, peneliti Kanada melihat berkomproni tampaknya menjadi cara terbaik mengatasi konflik dan kemudian membiarkan anak-anak menemukan resolusi sendiri.