Maria Magdalena Ano Djoka, Dosen Pertama dari NTT di Fakultas Kedokteran Widya Mandala Surabaya

Hidup dari gaji sebagai PNS dan harus membiayai 4 anak, apalagi dua sekaligus di Fakultas Kedokteran (FK) tentu bukan perkara mudah

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/RYAN NONG
Merlyn dan Vernik bersama Profesor Maramis dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Widya Mandala Surabaya. 

Lanjutnya, Ketika Merlyn memasuki semester 4, atas dukungan dari Uskup Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr, rekomendasi Profesor Maramis dan Rektor WM, Dr. Kuncoro Foe, G.Dip.Sc.,Ph.D, Yayasan Widya Mandala Surabaya memberikan beasiswa penuh kepada Merlyn sejak semester 4 hingga ko-as nanti.

Dengan beasiswa tersebut yayasan akan menanggung biaya kuliah sejak semester 4-7 (4 semester) sebesar Rp 17,5 juta per semester dan 4 semester selama ko-as sebesar sekitar Rp 30 juta per semester.

Jumlahnya hampir Rp 200 juta rupiah.

Bukan hanya Merlyn, sang kakak, Vernik juga mendapat bantuan dari Depkes RI sesuai program Pendidikan Spesialis Berbasis Kompetensi (PPDS-BK) yang disalurkan lewat Pemerintah Provinsi NTT.

Niat dan Tata Cara Itikaf! Waktu, Syarat, Pengertian, Keutamaan, dan Yang Membatalkan Itikaf

Sholat Witir! Niat, Doa, Tata Cara, Surah Yang Dianjurkan hingga Keutamaan Sholat Witir

“Saya semakin semangat belajar karena saya tidak mau kecewakan Yayasan. Saya ingin buktikan bahwa Yayasan Widya Mandala tidak salah memberi beasiswa kepada saya, anak NTT ini”, ungkap Merlyn. “Saya sudah dapat perhatian, dukungan, beasiswa dari Pemprov NTT. Setelah selesai ko-as saya akan kembali bekerja di NTT", tambah Vernik.

Menurut dua bersaudara ini, totalitas mereka dalam studi dan pencapaian terbaik yang bisa mereka raih tak lepas dari peran kampus.

“Memang, awal kuliah kami tertinggal. Tetapi karena ada tekad yang kuat dan situasi kampus pun kondusif sehingga kami dapat mengejar ketertinggalan kami”, kata Vernik.

Vernik dan Merlyn merasa sangat beruntung dan bangga menjadi mahasiswa Kedokteran WM. Mereka beruntung karena dipersiapkan secara khusus dalam kedokteran geriatrik dan kedokteran keluarga.

Kedokteran geriatrik mempersiapkan mereka pada pelayanan orang lanjut usia.

Sedangkan kedokteran keluarga mempersiapkan para calon dokter menjadi orang pertama yang akan menangani pasien, sebagaimana struktur berjenjang pelayanan dokter dalam sistem yang diterapkan BPJS.

Dua kekhususan tersebut didudukung pula oleh keunggulan dengan bekal moral memadai membuat para alumunus Kedokteran WM punya ciri sendiri.

Kesadaran etis dalam menjalankan profesi dibangun melalui mata kuliah Dilema Moral.

“Fakultas Kedokteran WM-lah yang pertama punya mata kuliah ‘Dilema Moral’. Materi kuliah disampaikan langsung oleh Profesor Maramis, sedangkan diskusi terbagi dalam kelompok-kelompok kecil yang tiap kelompok ada dosen pembimbingnya”, ungkap Vernik.

Tentang Kedokteran UKW

Mengutip http://ukwms.ac.id/prodokter/, Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya didirikan dengan tujuan menghasilkan lulusan tenaga dokter yang bertakwa kepada Tuhan YME, berbudi luhur, handal dan profesional serta mempunyai empati dedikatif yang tinggi dalam pengabdian berdasarkan kasih.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved