Inilah Danau Koliheret di Sikka NTT yang Akan Jadi Destinasi Wisata Baru Ada Sejarah Uniknya Loh

Inilah Danau Koliheret di Sikka NTT yang Akan Jadi Destinasi Wisata Baru Ada Sejarahnya Loh.

Editor: maria anitoda
kompas.com
Inilah Danau Koliheret di Sikka NTT yang Akan Jadi Destinasi Wisata Baru Ada Sejarahnya Loh 

Inilah Danau Koliheret di Sikka NTT yang Akan Jadi Destinasi Wisata Baru Ada Sejarahnya Loh.

POS-KUPANG.COM - Inilah Danau Koliheret di Sikka NTT yang Akan Jadi Destinasi Wisata Baru Ada Sejarahnya Loh

Danau Koliheret yang terletak di tengah hutan tepatnya di Dusun Klahit, Desa Watu Diran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur akan dikembangkan jadi salah satu destinasi wisata.

Bupati Sikka, Roberto Diogo menjelaskan Pemerintah Kabupaten Sikka akan mengembangkan Danau Koliheret menjadi salah satu destinasi wisata.

VIDEO: Pembangunan RS Hermina Kupang Diklaim Keluarga Tomboy, Gara-Gara Hal Ini

Ketua DPD Golkar NTT : Marsel Petu Rencana Buat Even 1 Juni Sebagai Wisata Sejarah

Ini Giat yang Dilakukan KPP Pratama Kupang Usai Libur Lebaran

"Saya sudah bertemu dengan tua adat sekaligus pemilik lahan Danau Koliheret. Nanti kita lihat dulu potensi yang ada di sana. Kita akan kembangkan danau ini jadi destinasi wisata," kata Roberto kepada Kompas.com, Kamis (23/5/2019).

Ia menambahkan, Pemkab Sikka juga akan memperbaiki kondisi infrastruktur menuju Danau Koliheret.

"Jalan menuju danau itu kan rusak parah ya, kita akan benahi itu juga," katanya. Sementara itu, pemilik lahan Danau Koliheret, Petrus Hugo Pulung meminta kepada Pemkab Sikka agar secepatnya mendata dan mengembangkan danau itu menjadi aset dan destinasi wisata.

"Sudah lama kami usulkan agar danau ini jadi aset wisata. Tetapi sampai saat ini belum juga ada kejelasan dari pemerintah. Padahal saya sudah urus semua, sehingga tempat ini tidak angker lagi. Sebelum saya meninggal, pemerintah urus sudah Danau Koliheret ini," ujar Petrus.

Panoramanya indah, udaranya sejuk karena dikelilingi pepohonan besar nan rindang.

Itulah Danau Koliheret yang berada di Desa Watudiran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Di balik panorama yang indah itu, Danau Koliheret juga diceritakan sangat angker.

Karena dianggap angker, masyarakat dan pemerintah tidak berani mengembangkan danau mungil ini menjadi untuk menjadi tempat wisata.

Kompas.com berusaha mewawancari salah satu tokoh sesepuh Desa Watu Diran yang bernama Petrus Hugo Pulung.

Petrus ini juga adalah pemilik lahan Danau Koliheret.

Petrus menceritakan kisah yang membuat Danau Koliheret angker.

VIDEO: Tahun 2020 Pulau Komodo di Manggarai Barat NTT Ditutup, Ini Alasan Gubernur Viktor Laiskodat

Anak Panti Asuhan Merasa Senang Bank Mandiri Berbagi Takjil dan Buka Puasa Bersama

Pasca Ditemukan Pelajar Bersetubuh di Kosan, Para Pemilik Kosan Diharapkan Pantau Anak Kos

Ia menceritakan, dahulu sekitar ratusan tahun silam, nenek moyang orang Watu Diran membuka kebun di sebuah daerah yang bernama Duking.

Lumbungnya berada di Wua Bahang Bale Kloang.

Di Duking ini, ada 2 orang yakni saudara dan saudari sekandung hidup dan menjaga lumbung tersebut.

Saat menjaga lumbung, keduanya hidup ibarat suami isteri.

Meski menurut adat hal itu dilarang.

Usai memanen, keduanya kembali ke Kampung Koliheret.

Petrus menuturkan, dulu nenek moyang mereka biasanya melakukan tradisi syukuran usai panen di Kampung Koliheret.

Tradisi itu pun tetap ada sampai sekarang.

Tradisi itu namanya "Togo Pare".

Di dalam kampung inilah keduanya bersuka ria.

Keduanya mengikuti tarian Tandak bersama masyarakat Kampung Koliheret.

Pesona danau mungil Koliheret di Desa Watudiran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Minggu (21/4/2019).
Pesona danau mungil Koliheret di Desa Watudiran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Minggu (21/4/2019). ((KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS))

 "Saat asyik menari, malam itu terjadilah hujan lebat dan kabut menyelimuti kampung.

Air hujan pelan-pelan memenuhi kampung yang di dalamnya ada 50 rumah.

Akhirnya kampung ini pun tenggelam.

Untuk Keempat Kali NTT Dapat Predikat WTP

PNS di Depok Dilarang Pakai Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran, Bagaimana di Daerah Anda ?

Ramalan Zodiak Besok Selasa 28 Mei 2019 Aquarius Ilusi Cancer Waspada Musuh dalam Selimut Leo Emosi

Keduanya menyembunyikan hal haram sehingga terjadilah bencana alam yang menimpa mereka dan warga kampung lainnya.

Alam dan leluhur rupanya marah atas perilaku menyimpang keduanya.

Dari situ, Kampung Koliheret berubah menjadi danau," tutur Petrus.

Diamelanjutkan, pada saat pesta adat ada orang yang tidak ikut menari bersama sehingga luput dari bencana.

Keturunan mereka hingga saat ini masih ada di sebuah kampung yang namanya Ilianit.

"Waktu itu, ada seorang perempuan tua yang selamat dan membawa ayam. Tetapi karena dia menoleh ke belakang, dia berubah jadi batu yang saat ini ada di dekat danau," sambung Petrus.

Petrus menceritakan, pada waktu-waktu tertentu di permukaan danau ada muncul tiang-tiang rumah warga yang ikut tenggelam saat bencana menimpa Kampung Koliheret.

Selain itu, ada juga pohon Koli yang sewaktu-waktu muncul ke permukaan danau. Ia juga menceritakan, ayam milik warga yang tenggelam masih hidup hingga saat ini di tengah danau.

Nama ayam-ayam tersebut ayam Rano yang sewaktu-waktu muncul ke permukaan danau.

Terkadang ayam tersebut muncul apabila dipanggil warga dengan memukul kayu dan bertepuk tangan.

Danau Koliheret yang berada di Desa Watudiran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (21/4/2019).
Danau Koliheret yang berada di Desa Watudiran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (21/4/2019). ((KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS))

 "Itulah sepenggal sejarah yang membuat Danau Koliheret sampai dianggap angker oleh masyarakat setempat," ungkapnya.

Petrus menambahkan, saat ini Danau Koiheret sudah tidak angker lagi.

Gempa Bumi Magnitudo 4,5 Dirasakan di Tambolaka dan Tidak Berpotensi Tsunami

VIDEO: Jenasah Bupati Ende, Marsel Petu Tiba di Ende, Begini Reaksi Keluarga, Pejabat dan Warga

Pendeta Leonard Fay Titip Pesan Buat Orangtua Siswa PAUD yang Diwisuda

Unipa Maumere Sambut Gembira Beasiswa Pemkab Sikka

Masyarakat dan siapa pun bisa masuk untuk menyaksikan keindahan danau di tengah hutan itu.

"Kami sudah buat adat. Danau ini sudah tidak angker lagi. Pemerintah bisa mengembangkan ini jadi tempat wisata supaya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat desa," kata Petrus. (*)

Artikel ini telah tayang Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved