Amien Rais Bawa Buku People Power saat Datangi Polda Metro Jaya, Berlanjut Usai Salat Jumat

Amien Rais Bawa Buku People Power saat Datangi Polda Metro Jaya, Diperiksa sebagai Saksi Tersanka Eggi Sudjana

Editor: Bebet I Hidayat
Warta Kota/Henry Lopulalan
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais (tengah) bersiap menjalani pemeriksaan di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (10/10/2018). Penyidik Direktorat Kriminal Umum melakukan pemeriksaan terhadap Amien Rais sebagai saksi terkait kasus berita bohong untuk tersangka Ratna Sarumpaet. 

Sebelumnya, tim asistensi hukum itu telah mengkaji ucapan dan aktivitas13 tokoh yang diduga melanggar hukum, salah satunya Amien Rais.

Hasil kajian tersebut nantinya akan dibawa ke penegak hukum.

Menurut Amien Rais, tindakan Wiranto tersebut tergolong penyalahgunaan kekuasaan dan harus dibawa ke Mahkamah Internasional.

"Jadi Pak Wiranto perlu dibawa ke Mahkamah Internasional, karena dia melakukan abuse of power," kata Amien Rais di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Menurut Amien Rais, tindakan Wiranto melalui tim asistensi hukumnya tersebut sangat politis. Tim tersebut dibentuk untuk menyasar lawan politik pemerintah.

"Dengan kuasanya, dia akan membidik lawan-lawan politiknya. Di muka bumi ini orang ngomong ditangkap itu enggak ada," tuturnya.

Ketua Dewan Kehormatan PAN itu lalu mengingatkan Wiranto untuk berhati-hati. Ia mengingatkan agar Wiranto menghentikan kegiatan timnya itu.

"Wiranto hati-hati anda," tegas Amien Rais.

Sebelumnya, Amien Rais lebih memilih mengandalkanpeople power ketimbang ke Mahkamah Konstitusi (MK), jika ada kecurangan pada Pemilu 2019.

Amien Rais pilih people power, karena menilai jalur hukum yang sesuai konstitusi melalui MK, tidak ada gunanya. 

"Kalau nanti terjadi kecurangan, kita enggak akan ke MK. Enggak ada gunanya, tapi kita people power. People power sah!" ucapAmien Rais di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019).

People power, menurut Amien Rais, ialah kekuatan massa tanpa kekerasan. Melainkan, pergerakan massa secara halus.

"Bukan revolusi, kalau revolusi ada pertumpahan darah. Ini tanpa sedikit pun darah tercecer, people power akan digunakan," tuturnya. 

Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memenuhi panggilan penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada hari ini, Jumat (24/5/2019).

Amien Rais bakal diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan makar dengan tersangka Eggi Sudjana.
Amien Rais tiba di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, pukul 10.35 WIB.
Dirinya mengaku sehat untuk menjalani pemeriksaan.
"(Kondisi saat ini) sangat sehat," ujar Amien di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/5/2019).
Amien berjanji akan memberikan keterangan secara lengkap setelah pemeriksaan selesai.
"Nanti saya kasih press conference yang mantap, tenang aja," tutur Amien.
Seperti diketahui, Amien Rais mangkir dari pemeriksaannya yang pertama sebagai saksi kasus dugaan makar dengan tersangka Eggi Sudjana pada Senin (20/5/2019).

Dirinya beralasan sedang sibuk sehingga tidak bisa menghadiri pemeriksaan tersebut.

Namun dirinya ikut dalam rombongan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menjenguk Eggi Sudjana dan Lieus Sungkharisma, di Polda Metro Jaya pada Senin (20/5/2019) malam.

Amien berjanji bakal menghadiri pemeriksaan keduanya.

"(Panggilan) kedua saya datang," tutur Amien.

Dalam kunjungan ini, Prabowo dan Amien, didampingi oleh Titik Soeharto, Dahnil Anzar Simanjuntak, Fadli Zon, Tedjo Edhi, dan Asep Supomo.  
Gelar Guru Besar UGM
KETUA Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Koentjoro mengatakan,status Guru Besar Amien Rais sudah tidak berlaku lagi.

Menurut Koentjoro, jabatan Guru Besar hanya berlaku secara akademik, alias di lingkungan UGM saja.

"Beliau kan saat ini sudah pensiun, jadi seharusnya jabatan sebagai Guru Besar otomatis juga hilang," kata Koentjoro, Jumat (24/5/2019).

Hal serupa juga disampaikan oleh Rektor UGM Panut Mulyono. Menurutnya, secara institusi Amien Rais sudah purna dari UGM.

Secara struktur organisasi pun, katanya, Amien Rais tidak memiliki ikatan lagi dengan UGM.

Itu sebabnya, Panut menyatakan apa pun pernyataan yang dilontarkan oleh Amien Rais jelas menjadi tanggung jawab pribadi, bukan lagi tanggung jawab universitas.

Dosen FISIPOL UGM Mochtar Masoed turut menegaskan bahwaAmien Rais adalah warga bebas.

Sebab, pihak UGM menyatakan menjunjung tinggi nilai kebebasan seseorang. Termasuk, dalam hal menyampaikan pendapat.

"Siapa pun juga tidak bisa mengendalikan pikiran seseorang," ujar Mochtar.

Menurut situs resmi Keluarga Alumni FISIPOL UGM (Kafispol Gama), Amien Rais diketahui memang memiliki gelar Guru Besar UGM di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Amien Rais juga diketahui merupakan lulusan jurusan Hubungan Internasional angkatan 1962. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved