Yohanes Tertarik dengan Alat Musik Tradisional Go Genga Asal Nagekeo
Tokoh muda Aeramo, Yohanes Towa Rema (43) mengaku sangat tertarik dengan alat musik tradisional Go Genga asal Nagekeo.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Yohanes Tertarik dengan Alat Musik Tradisional Go Genga Asal Nagekeo
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Tokoh muda Aeramo, Yohanes Towa Rema (43) mengaku sangat tertarik dengan alat musik tradisional Go Genga asal Nagekeo.
Yohanes mengaku alat musik Go Genga nyaris punah dan memang butuh suatu wadah untuk tetap diwariskan sehingga tidak hilang ditelan waktu.
"Saya sejak awal tertarik dengan melihat opa Sius memainkan alat musik tradisional ini. Karena alat kecil ini menghasilkan bunyi. Bisa dipetik dan bunyinya bagus. Kemudian saya berpikir, lalu kapan dipublikasikan kepada masyarakat. Ini perlu dikembangkan dan disebarluaskan," ungkap Yohanes, Selasa (21/5/2019).
Ia mengaku kedepan ini perlu dikembangkan jangan sampai punah. Ini merupakan warisan dari dulu. Cara proses pembuatannya kita bisa lihat sendiri dari opa Sius.
"Kita generasi sekarang harus mengenal alat musik tradisional ini. Dibikin sanggar dan berlatih serta keahlian mereka dibuat sanggar dan mendorong mereka. Kalau bisa buatkan sanggar seni. Ketika kemudian tidak ada lagi generasi berikutnya bisa melanjutkan. Jika ada even bisa ditampilkan," ujarnya.
• SBY Bersyukur dan Lega Jokowi Jadi Pemimpin dan Pengayom Seluruh Rakyat Indonesia
• Kiper Maung Bandung Persib Tak Kebobolan vs Persipura, Ternyata Banjir Kritikan Bobotoh, Intip YUK
Ia mengaku ingin belajar sehingga ada orang yang mewariskan pada masa yang akan datang.
"Pada usia saya juga prihatin. Usia kami juga mendapatkan ilmu dari bapa Sius. Punya kerinduan memainkan alat musik seperti ini. Kita serba instan. Yang ini sama sekali tidak diperhatikan. Inikan aset dan warisan budaya kita," ujarnya.
Go Genga dari Nagekeo NTT Bercerita
Go Genga merupakan alat musik tradisional asal Pautola di Kecamatan Keotengah Kabupaten Nagekeo.
Alat musik tradisional yang hampir punah ini dibuat dengan bambu yang dirancang sedemikian rupa hingga menghasilkan bunyi musik seperti bunyi gong.
Suspisius Jawa (76) pegiat alat musik tradisional Go Genga, menjelaskan, sejak dulu nenek moyang mengajarkan pembuatan alat musik Go Genga.
Alat musik Go Genga dibuat oleh orang tua untuk menghibur diri ketika berada di kebun ataupun disawah.
Opa Sius begitu ia akrab menjelaskan proses pembuatannya tidak begitu lama, namun harus teliti dan cermat. Karena jika tidak maka hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
Opa Sius bercerita, dirinya lahir tahun 1943 dan tahun 1950 ia sudah bisa main suling bambu. Sedangkan Go Genga mulai tahun 1956 sudah mulai main, baik dikebun maupun dirumah.
• Lokasi Wisata Rumah Adat Praiijing dan Pantai Nihiwatu di Sumba Malam Hari Udaranya Kabur
• Opa Sius Sang Pekerja Keras Pegiat Musik Tradisional Asal Nagekeo
"Dari kecil memang saya tau. Saya lihat bapa- bapa dulu. Saya tiru mereka pelan-pelan. Awalnya main-main saja. Sebelum masuk sekolah itu sudah tau main musik Go Genga. Saya sekolah tahun 1954. Sebelum itu sudah bisa main Go Geno. di Kampung Pautola Kota Odo Keotengah," ujar opa Sius.
Pria yang memiliki tujuh orang anak ini mengatakan Go Genga dimainkan saat berada dikebun. Sehingga menghibur diri dan melawan rasa ngantuk, karena dulu kala seorang petani biasa tidur dikebun untuk menjaga tanaman.
"Kami main saat jaga kera dikebun, main Go Genga supaya jangan mengatuk. Main juga sebelum tidur malam," ujarnya penuh semangat.
Ia mengaku jaman sekarang Go Genga sudah tidak diminati lagi karena sudah terpengaruh oleh era globalisasi.
Orang akan lebih tertarik yang serban instan. Padahal potensi lokal atau kearifal lokal khas Nagekeo sangat banyak.
"Kalau mereka mau latih boleh. Saya melihat mereka tidak mau. Kalau pemerintah bangun kembali ini boleh. Kalau tidak juga boleh. Saya ingin tunjukan kepandaian saya saja," ujarnya(.Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan)