Ruangan Kelas di SMAN 1 Rahong Utara Tambah 3 Kurang 7 Guru Lagi
Ruangan kelas bagi siswa SMAN 1 Rahong Utara, Kabupaten Manggarai tahun ini akan mendapat bantuan penambahan tiga ruanga
Penulis: Aris Ninu | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG-COM-RUTENG-Ruangan kelas bagi siswa SMAN 1 Rahong Utara, Kabupaten Manggarai tahun ini akan mendapat bantuan penambahan tiga ruangan.
Namun penambahan tiga ruangan tersebut belum membantu aktivitas KBM siswa. Pasalnya, sampai sekarang sekolah tersebut membutuhkan lagi 7 ruangan kelas.
“Tahun lalu bangun 2 ruangan dan tahun ini bangun 3 lagi. Tetapi kami butuh lagi 7 ruangan kelas. Yang mana sesuai usulan di SMAN 1 Rahong Utara butuh 12 ruangan sesuai jumlah siswa,” kata Kepala Sekolah SMAN 1 Rahong Utara, Tarsisius Tanggak kepada POS-KUPANG.COM di Ruteng, Minggu (19/5/2019) sore.
• Hari Senin, 20 Mei 2019 Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Rotiklot, Belu-NTT
Tarsi, begitu nama panggilan Kepala Sekolah SMAN 1 Rahong Utara menjelaskan, jumlah siswa di sekolah ada 200 orang baik kelas satu dan dua.
“Rencana kami tahun ini kami terima lagi siswa baru. Kemungkinan siswa baru pasti banyak. Maka itu, kami masih gunakan ruangan SDK Nanu untuk KBM bagi siswa SMA. Siswa SD pagi kami siang hari. Untuk ruangan baru yang dibangun tahun 2018 kami belum pakai untuk KBM karena hanya dua ruangan saja. Kami baru-baru pakai gedung tersebut untuk UNBK siswa kelas tiga saja. Rencananya kalau tahun ini ada bangun 3 ruangan maka tahun 2020 kami bisa pakai gedung milik sekolah,” kata Tarsi.
Ia menjelaskan, untuk ruangan guru, perpustakaan dan laboratorium sampai sekarang belum ada tapi ke depan akan dibangun darurat oleh sekolah.
• BREAKING NEWS- Gempa Bumi Magnitudo 5.0 Guncang Sumba Barat, NTT
“Termasuk jamban kami akan bangun secara darurat,” ujar Tarsi.
Ia menambahkan, pihaknya ujian nasional (UN) tahun 2019/2020 sudah melaksanakan ujian online alias UNBK dengan hasilnya semua siswa dinyatakan lulus.
“Kami tetap berupaya siswa bisa KBM dengan baik dan mengikuti ketentuan dalam pelaksanaan UN harus berbasis online,” papar Tarsi.(*)