MERAIH PELAJARAN BERHARGA DARI BULAN RAMADHAN
Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah. Inilah beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari kehadiran bulan suci Ramadhan.
Mengikuti sunah merupakan fondasi kedua untuk diterimanya suatu ibadah. Betapapun ikhlasnya kita dalam beribadah tetapi kalau tidak sesuai dengan sunah Nabi SAW maka tertolak dan tidak diterima. Oleh karenanya, dalam berpuasa kita meniru bagaimana puasa Nabi SAW, seperti mengakhirkan sahur dan bersegera dalam berbuka.
Demikian pula dalam setiap ibadah lainnya, marilah kita berusaha untuk meniru agar sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, sehingga amal kita tidak sia-sia belaka. Benarlah sabda Nabi, SAW bahwa setiap kebaikan dan kejayaan hanyalah dengan mengikuti sunah Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam walaupun terkadang akal belum menerima sepenuhnya. Oleh karenanya, apabila kita menginginkan kejayaan maka hendaknya kita menghidupkan dan mengagungkan sunah Nabi SAW.
3. Takwa dan Muroqobah
Meraih derajat takwa merupakan tujuan pokok ibadah puasa. Allah berfirman,
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Takwa artinya takut kepada Allah dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya sesuai dengan sunah Rasulullah, SAW. Oleh karenanya, marilah kita koreksi dan bertanya pada hati kita masing-masing, apakah kita bertujuan, hendak meraih tujuan puasa ini?! Akankah kita memetik buah ketakwaan ini?! Ataukah kita puasa hanya menjalaninya dengan anggapan sekadar rutinitas saja?!
Seorang yang berpuasa tidak akan berbuka sekalipun manusia tidak ada yang mengetahuinya karena merasa takut dan merasa diawasi oleh Allah dalam gerak-geriknya. Demikianlah hendaknya kita dalam setiap saat merasa takut dan diawasi oleh Allah di mana pun berada dan kapan pun juga, terlebih ketika kita hanya seorang diri. Apalagi pada zaman kita ini, alat-alat kemaksiatan begitu mudah diperoleh, maka ingatlah bahwa itu adalah ujian agar Allah mengetahui siapa di antara hamba-Nya yang takut kepada-Nya.
4. Persatuan
Bersatu dan tidak berpecah belah merupakan suatu prinsip yang diajarkan Islam dalam banyak ayat Alquran.
Allah SWTberfirman QS. Al-Hujarat ayat 13 yang artinya : “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal “.
Ya, demikianlah ajaran Islam yang mulia. Oleh karenanya, marilah kita rapatkan barisan kita dan rajut persatuan dengan mengikuti Alquran dan sunah dan mengingkari setiap pemikiran yang mengajak kepada perpecahan.
5. Kembali kepada Ajaran Alquran
Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran yang berisi petunjuk bagi umat manusia. Allah berfirman yang artinya : “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)
Maka hal ini memberikan pelajaran kepada kita kaum muslimin agar kembali kepada ajaran Alquran dengan membacanya, memahami isinya, mengamalkannya, dan menjadikannya sebagai cahaya dalam menapaki kehidupan ini.
Kehinaan yang menimpa manusia pada zaman sekarang tidak lain adalah disebabkan jauhnya manusia dari Alquran dan Sunah, padahal Allah SWT telah mengingatkan di dalam Al-Qur’an Surah Ar-Rum ayat 41.