MERAIH PELAJARAN BERHARGA DARI BULAN RAMADHAN
Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah. Inilah beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari kehadiran bulan suci Ramadhan.
MERAIH PELAJARAN BERHARGA DARI BULAN RAMADHAN

OLEH : SUHARDI, S.Ag
(Penyuluh Agama Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT)
Alhamdulillah, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt, atas segala nikmat dan karunia-Nya, yang telah dilimpahkan kepada kita sekalian.
Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan kehadirat Rasulullah Muhammad Saw, yang telah membawa ajaran Islam ketengah-tengah kehidupan kita.
Bulan Ramadhan tahun 1440 H telah menjumpai kita, bulan yang mulia, yang diharapkan oleh orang-orang shalih perjumpaan dengannya. Di bulan tersebut, seseorang bisa mengumpulkan pahala yang banyak dengan waktu yang singkat demi mencapai kedudukan yang mulia di sisi Allah Ta’la.
Sejenak, marilah kita introspeksi, sudah berapa kali kita mendapati Ramadhan. Namun, apakah kita telah meraih pelajaran-pelajaran berharga dari bulan Ramadhan?! Sudahkah Ramadhan membuahkan perubahan dalam pribadi kita ataukah hanya sekedar rutinitas belaka yang datang dan berlalu begitu saja?!
Oleh karenanya, perkenankanlah kami pada kesempatan ini untuk menyampaikan beberapa pelajaran Ramadhan, semoga dapat kita pahami, menjadi motivasi, dan dapat kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Amin.
Bulan Ramadhan merupakan sekolah keimanan dan bengkel yang sangat manjur bagi orang yang mengetahuinya. Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil darinya, di antaranya:
1. Ikhlas
Ikhlas merupakan fondasi pertama diterimanya suatu amalan ibadah seorang hamba. Dalam ibadah puasa secara khusus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Artinya : “Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharap pahala Allah, maka akan diampunilah dosanya yang telah lalu.” (HR. bukhori dan Muslim)
Demikian pula dalam setiap amal ibadah kita, marilah kita ikhlaskan murni hanya untuk Allah SWT, semata sehingga kita tidak mengharapkan selain Allah SWT. Ingatlah bahwa sebesar apa pun ibadah yang kita lakukan tetapi bila tidak ikhlas mengharapkan keridhaan Allah maka sia-sia belaka tiada berguna.
Dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim no. 1905 dikisahkan bahwa tiga golongan yang pertama kali dicampakkan oleh Allah SWT ke neraka adalah mujahid, pemberi shodaqoh, dan pembaca Alquran. Perhatikanlah, bukankah bersungguh-sungguh di jalan Allah SWT merupakan amalan yang utama?! Bukankah shodaqoh dan membaca Alquran merupakan amalan yang sangat mulia? Namun, kenapa mereka malah dicampakkan ke neraka?! Jawabannya, karena mereka kehilangan keikhlasan dalam beramal.
2. Mutaba’ah