Mahasiswa STKIP Nusa Bunga Floresta Adakan Pengmas di Lajawajo Mauponggo
Dosen dan mahasiswa program studi PG-PAUD dan Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Nusa Bunga Floresta melaksanakan Pengabdian Masyarakat (Pengmas).
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Mikael Lena sebagai kepala desa Lajawajo menyatakan masyarakat desa sangat senang dengan adanya kunjungan dari kampus STKIP Nusa Bunga Floresta di Aeramo, Mbay tersebut dan juga menyarankan agar kegiatan seperti ini terus dilakukan setiap tahunnya.
Ia juga menyampaikan bahwa seluruh kegiatan yang dilakukan selama tiga hari tersebut memberikan dampak positif kepada masyarakat yang akhirnya mengetahui tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.
Sementara Koordinator umum kegiatan pengabdian masyarakat, Simon Petrus Ngatu, melaporkan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh dosen STKIP sebanyak 12 orang dan mahasiswa sebanyak 103 orang.
Sedangkan peserta kegiatan adalah seluruh masyarakat Desa Wajo Timur, guru TK/PAUD/Kober sebanyak 38 orang
• Vanessa Angel Beberkan Fakta Rian Subroto yang Berbeda dengan Keterangan Polisi Begini Reaksi Polisi
• 384 Siswa Peserta UNBK Terima Amplop dengan Mengenakan Pakaian Adat
Ssiswa SD dari SD Boloroga yang mengikuti lomba cerdas cermat sebanyak 9 orang, siswa SMP Malalaja, SMPN Satap 3 Mauponggo.
SMP Batarende dan SMP Kotagoa, yang mengikuti lomba telling story sebanyak 4 orang dan siswa SMA St. Klemens Boawae, SMA Fransiskus Xaverius Boawae, SMAK Joane Baptista Wolosambi, SMAN 1 Raja dan SMAN 1 Mauponggo yang mengikuti lomba pidato Bahasa Inggris sebanyak 5 orang.
Simon juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut juga dilakukan sebagai ajang promosi kampus STKIP Nusa Bunga Floresta yang saat ini sedang membuka pendaftaran mahasiswa baru TA. 2019/2020 sampai tanggal 31 Juli 2019 nanti.
Sementara Koordinator teknis kegiatan pengabdian masyarakat yang juga merupakan koordinator mahasiswa, Anastasia Timbu, menyampaikan bahwa tentunya dari mahasiswa sangat bangga dan bersyukur dapat terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat dan bakti sosial ini.
Karena mahasiswa bukan hanya meraut ilmu yang ada di kampus semata wayang tetapi juga harus melatih kemandirian militan untuk dapat beradaptasi dengan masyarakat desa sehingga mahasiswa juga mendapatkan pengetahuan selain pengetahuan akademik di kampus.
Anastasia menjelaskan bahwa kegiatan yang dijalankan selama 3 (tiga) hari yang diawali dengan sosialisi tentang isu kependudukan dan delapan fungsi keluarga bekerja sama dengan Dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana Kabupaten Nagekeo
Ppemutaran film pendidikan, lomba cerdasa cermat, telling story, dan pidato Bahasa Inggris, pelatihan pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE) untuk guru PAUD, pembelajaran oleh mahasiswa di TK boloroga.
Pembersihan lokasi gua Maria dan kapela Pajomala, pertandingan persahabatan volley putri mahasiswa STKIP NBF vs OMK desa Lajawajo, permainan melatih konsentrasi dan kekompakan masyarakat lajawajo, Pentas Seni dan Koor oleh dosen mahasiswa di kapela desa Lajawajo.
"Panitia juga mengucapkan terimakasih banyak kepada Yayasan Pendidikan Wini Unggul, pemerintah kabupaten Nagekeo, Bapak Ibu Donatur dan Bank NTT Cabang Mbay yang telah mendukung terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat tersebut," ujarnya(.Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan)