Ustadz Yusuf Mansur

Ustadz Yusuf Mansur Difitnah Lagi, Kali Ini Soal People Power dan Seruan Jihad Bela Capres

Ustadz Yusuf Mansur atau yang biasa disapa UYM, memberikan klarifikasi di akun Instagramnya, @yusufmansurnew, Kamis (2/5/2019).

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Instagram/Yusuf Mansur New
Ustadz Yusuf Mansur Difitnah Lagi, Kali Ini Soal People Power dan Seruan Jihad Bela Capres 

Ia lahir dari keluarga Betawi berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifíah.

Ia anak yang sangat dimanja orangtuanya.

Sejak kecil, ia anak yang cerdas dan itu tampak dari kemampuannya menangkap pelajaran di
Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat.

Pilpres 2019, Sandiaga Paling Banyak Sumbang Dana Kampanye Dibandingkan Prabowo Subianto

Berkumur Saat Puasa Ternyata Boleh, Ini Penjelasannya

Didirikan oleh kakek buyutnya, K.H. Muhammad Mansur, yang dikenal dengan panggilan Guru Mansur.

Belakangan madrasah tersebut dikelola kakak orangtuanya, K.H. Ahmadi Muhammad. Yusuf Mansur memanggilnya Ayah Mamat.

Sejak usia 9 tahun, kelas 4 MI (Madrasah Ibtidaiyah), ia sering tampil di atas mimbar untuk berpidato pada acara Ihtifal Madrasah yang diselenggarakan setiap tahun menjelang Ramadan.

Saat tamat MI, ia kemudian melanjutkan ke MTs (Madrasah Tsanawiyah) Chairiyah Mansuriyah yaitu lembaga pendidikan yang dikelola keluarganya, KH. Achmadi Muhammad.

Saat itu, Yusuf Mansur adalah siswa paling muda dibandingkan dengan teman-temannya yang lain.

Ia pun lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah tahun pada tahun 1988/1989 sebagai siswa terbaik di usia 14 tahun.

Inilah Deretan Film Hollywood yang Bakal Tayang Mei 2019, Ada Pokemon dan Aladdin, Catat Tanggalnya!

Mimpi Basah Saat Puasa Ternyata Tidak Batalkan Puasa, Ini Alasannya Menurut Ustadz Abdul Somad

Lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, ia kemudian melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol sebagai lulusan terbaik.

Lulusan Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di Fakultas Hukum, Jurusan Syari'ah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hal ini tertuang dalam pengantar bukunya "Lukmanul Hakim Mencari Tuhan yang Hilang" yang diungkap oleh Prof. Dr. H. Amin Suma, MA., M.H. Namun, berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.

Kendati sudah menjadi tokoh Nasional yang cukup dikenal masyarakat Indonesia, Yusuf Mansur tetap tawadhu dan ta'zhim terhadap guru-gurunya.

Baik guru-guru Ibtidaiyah maupun Tsanawiyah.

Program ALOR PINTAR Pemda Alor, Supyan Munawar: TNI Sangat Mendukung

Kapolres TTS AKBP Totok Mulyanto Pantau Langsung Pleno Perhitungan Suara di KPU

Hal ini terlihat dari caranya yang selalu mencium tangan mereka saat bertemu.

Acap kali ia menyempatkan diri mampir ke Madrasah tempat ia dibesarkan oleh guru-gurunya.

Di antara guru yang masih mengajar sampai saat ini antara lain:

Hasan Luthfy Attamimy, M.A., (sekarang Kepala MTs. Chairiyah Mansuriyah),

H.M. Naksabandi, S.Ag.,

Drs. Pramonohadi, Subagyo, S.Pd.,

Drs. H.M. Basuni, Abdun Najih, S.Pd.,

Halimatus Sa'diah, S,Pd.,

Drs. Syamsudin, M.Pd.,dan sebagiannya sudah wafat.

Pada tahun 1996, Ia terjun di bisnis informatika, sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit

hutang dan membuatnya masuk rumah tahanan selama 2 bulan, dan hal serupa kembali terulang
pada tahun 1998.

Tingkatkan Kemampuan Prajurit, Lantamal VII Gelar Latihan Menembak

Jungkook BTS Bikin ARMY Terkejut Saat Siaran Langsung, Ternyata ini Penyebabnya: ARMY Bangga!

Saat di penjara itulah, ia menemukan hikmah tentang sedekah.

Selepas dari penjara, ia mencoba memulai usaha dari nol lagi dengan berjualan es di terminal
Kali Deres.

Berkat kesabaran dan keikhlasan sedekah pula akhirnya bisnisnya mulai berkembang dari semula
berjualan dengan termos, lalu gerobak sampai kemudian memiliki pegawai.

Hidup Yusuf Mansyur mulai berubah saat ia berkenalan dengan seorang polisi yang
memperkenalkannya dengan LSM.

Selama bekerja di LSM itulah, ia membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang.

Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya sewaktu di penjara saat rindu dengan orang tua.

Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa.

Yusuf Mansur sering diundang untuk bedah buku tersebut.

Ramalan Zodiak Cinta Jumat 3 Mei 2019, Aries Ingin Sendiri, Libra Hubungi Mantan, Zodiak Lain?

Kasus Dugaan Korupsi Proyek NTT Fair, Kejati: Kelebihan Pembayaran dan Tidak Sesuai Prosedur

Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya.

Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi
contoh-contoh kisah kehidupan nyata.

Gaya bicaranya yang simpel dan apa adanya saat berdakwah membuat isi ceramah mudah dicerna dan digemari masyarakat.

Ia sekarang tengah menggeluti bisnis network yaitu VSI (Veretra Sentosa Internasional).

Yusuf Mansur juga menggagas berdirinya Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA) yang
mencetak penghafal Qur'an melalui pendidikan gratis bagi para dhuafa yang ada di Pondok
Pesantren Daarul Qur'an Bulak Santri.

Alamatnya di Jl Ketapang Poncol, Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.

Dana dari program ini diambil dari sedekah jamaah Wisata Hati. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved