Ustadz Yusuf Mansur

Hati Ustadz Yusuf Mansur Mendadak Hancur Melihat Video Bocah Laki-laki Ini

Dalam video yang diunggah di akun instagramnya, @yusufmansurnew, terlihat ada seorang anak laki-laki berjualan bakpao.

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Instagram/Yusuf Mansur New
Hati Ustadz Yusuf Mansur Mendadak Hancur Melihat Video Bocah Laki-laki Ini 

Hati Ustadz Yusuf Mansur Mendadak Hancur Melihat Video Bocah Laki-laki Ini 

POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Ustadz Yusuf Mansur atau yang biasa disapa UYM mendadak hancur.

Ia tidak kuasa melihat sebuah video tentang perjuangan anak yatim piatu untuk menyambung hidup.

Dalam video yang diunggah di akun instagramnya, @yusufmansurnew, terlihat ada seorang anak laki-laki berjualan bakpao.

Ia jualan di pinggir jalan.

Terjadi dialog antara anak laki-laki tersebut dengan seorang perempuan.

Prediksi Eden Hazard- Chelsea Akan Main di Liga Champions Musim Depan

Tidak Disiplin Pemkot Kupang Berhentikan Ratusan PTT

Anak laki-laki itu terpaksa berjualan bakpao karena ayah dan ibunya sudah meninggal dunia.

"Sekolah di SMP 24. Kelas 1 SMP," ujarnya.

Ia mengatakan karena ibu dan ayahnya sudah meninggal, saat ini ia tinggal bersama dengan sang nenek.

"Nenek yang buat bakpau," ujarnya.

Perempuan yang suaranya ada di video kemudian menyemangatinya untuk semangat sekolah.

Semangat mencari rezeki yang halal.

Bupati Don Ingatkan ASN Agar Ramah dalam Pelayanan

Wajah Caleg yang Akan Duduk dari Dapil Poco Ranaka dan Poco Ranaka Timur

memberikan keterangan sebagai berikut:

"Ancur atiku... Yuk. Semangat cari dunia... Untuk mereka... " tulis Ustadz Yusuf Mansur.

Unggahan video Ustadz Yusuf Mansur ini dikomentari netizen:

@iun117: Dulu saya begini. semagat ya dek jangan putus asa.

@elissinclair: Doain ya ustazd.. Biar suatu saat saya bisa bantu anak anak Seperti mereka.. Pingin deh punya yayasan yg bisa bantu orang yg membutuhkan. Allahhumma sholli alla syayyidina Muhammad..

@msaifuly_executive_muda: MasyaaAllah.. Nangiis saya lihat ini..??, Ya Allah kayakan kami dan mampukan kami bisa membantu orang2 yg lagi kesusahan harta diseluruh Dunia ini.. Atas ridho-Mu ya Robb..??

KPU Nagekeo Terima LPPDK dari Parpol Peserta Pemilu 2019

PT BCA, Tbk Pertama Kali Gelar Autoshow BCA Kupang

@henniyustianah: semoga Allah angkat derajatmu nak.. dijadikan anak yg saleh dan anak anak yg dpt memberi manfaat dan kebaikan bagi sesama.

@royiswawan: Ustad doa kan saya kaya biar saya bisa membantu mereka saya suka sedih kalau melihat begini tapi tidak bisa membantu hati saya perih ustad

@herihartoyo: Semoga Allah cerahkan masa depan anak ini..

@bagjava: Caption terbaik yg pernah baca di postingannya Ustad "Yuk, semangat cari dunia, untuk mereka"

@rar9315: Setujuuuuuuu bangeettt...minta dunia yg banyaakkk yg bisa manfaat memperbaiki hidup ribuan,jutaan orang aamiin ya Rabb..

Tak Hanya Bunga Ringan, Ada Berbagai Promo Menarik di Autoshow BCA Kupang

Jefri Riwu Kore, Kota Kupang Belum Bersih dari Sampah dan Korupsi

@muhammadraihannz: Ustad doain saya supaya jadi pengusaha sukses

@viki_marfendi: Pa ustad dijak ke dquran aja kasian...??

@wahyu_andybala: Angkut tad, masukin ke daqu nya ust. 

Kompak dengan TGB

Ustadz Yusuf Mansur dan Tuan Guru Bajang atau TGB, dua ulama pendukung Capres Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, mengunggah foto kekompakan mereka.

Ada beberapa momen mereka berfoto bersama, atau dalam satu video yang sama.

Hal itu diketahui dari unggahan Tuan Guru Bajang di akun Instagram miliknya, @tuangurubajang.

1. Menatap Cakrawala

Pada tanggal 16 April 2019, atau sehari sebelum hari pencoblosan, Tuan Guru Bajang mengunggah fotonya bersama dengan Ustadz Yusuf Mansur.

Keduanya sedang berada di sebuah teras di ketinggian.

Mereka kompak mengenakan kemeja lengan panjang warna putih, kemeja yang biasanya dipakai Presiden Jokowi.

Ustadz Yusuf Mansur dan Tuan Guru Bajang juga mengenakan kiopiah hitam.

Tangan keduanya bersandar pada teras.

Sementara di hadapan mereka, terbentang cakrawala.

Langit yang cerah, awan yang berarak, dan gedung-gedung pencakar langit.

Untuk video ini, Tuan Guru Bajang memberikan keterangan sebagai berikut:

Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa.

Karunia keamanan, lalu iman yang kokoh,

shalat yang ditegakkan, rezeki yang lapang,

kesyukuran yang tak putus, keturunan yang baik, dan seterusnya

Itulah rangkaian doa Nabi Ibrahim alayhissalam.

Mari perbanyak doa itu untuk Indonesia tercinta.

@yusufmansurnew #indonesiamaju

2. Acungkan Jempol

Tuan Guru Bajang mengunggah kebersamaannya dengan Ustadz Yusuf Mansur pada 15 Februari
2019.

Dalam video tersebut, Tuan Guru Bajang tidak hanya bersama dengan Ustads Yusur Mansur.

Namun juga ada Ipang Wahid.

Ketiganya terlihat duduk lesehan dengan meja bundar.

Ada aneka buah-buahan di atas meja.

Ustadz Yusuf Mansur duduk di tengah.

Dalam video itu, mereka mengacungkan jempol tanda dukungan untuk Capres Nomor Urut 01
Jokowi.

Untuk video ini, Tuan Guru Bajang, memberikan keterangan sebagai berikut:

Imam Baihaqi meriwayatkan dalam Kitab "Syuabul Iman"

(cabang-cabang Iman) dari Sayyidina Ibnu Abbas RA

"Aku mendengar Nabi kalian berkata:

Perbanyaklah bershalawat kepada Nabi kalian di malam yang bercahaya dan hari yang bersinar,
yaitu malam Jumat dan hari Jumat."

Allohumma shalli alaa Sayyidina Muhammad wa alaa aalihi wa ashabihi wa ummatihi ajma'in
Cipondoh, Tangerang

bersama para sahabat @yusufmansurnew dan @ipangwahid.

Mengenal Yusuf Mansur

Yusuf Mansur atau Jam'an Nurkhatib Mansur lahir di Jakarta, 19 Desember 1976; umur 42 tahun.

Ia adalah seorang tokoh pendakwah, penulis buku dan pengusaha dari Betawi, sekaligus pimpinan dari pondok pesantren Daarul Quran Ketapang, Cipondoh, Cikarang Tangerang dan pengajian Wisata Hati

Terlahir dengan nama Jam'an Nurkhatib Mansur.

Ia lahir dari keluarga Betawi berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifíah.

Ia anak yang sangat dimanja orangtuanya.

Sejak kecil, ia anak yang cerdas dan itu tampak dari kemampuannya menangkap pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat.

Didirikan oleh kakek buyutnya, K.H. Muhammad Mansur, yang dikenal dengan panggilan Guru Mansur. Belakangan madrasah tersebut dikelola kakak orangtuanya, K.H. Ahmadi Muhammad. Yusuf Mansur memanggilnya Ayah Mamat.

Sejak usia 9 tahun, kelas 4 MI (Madrasah Ibtidaiyah), ia sering tampil di atas mimbar untuk berpidato pada acara Ihtifal Madrasah yang diselenggarakan setiap tahun menjelang Ramadan.

Saat tamat MI, ia kemudian melanjutkan ke MTs (Madrasah Tsanawiyah) Chairiyah Mansuriyah yaitu lembaga pendidikan yang dikelola keluarganya, KH. Achmadi Muhammad.

Saat itu, Yusuf Mansur adalah siswa paling muda dibandingkan dengan teman-temannya yang lain.

Ia pun lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah tahun pada tahun 1988/1989 sebagai siswa terbaik di usia 14 tahun.

Lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, ia kemudian melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol sebagai lulusan terbaik.

Lulusan Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di Fakultas Hukum, Jurusan Syari'ah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hal ini tertuang dalam pengantar bukunya "Lukmanul Hakim Mencari Tuhan yang Hilang" yang diungkap oleh Prof. Dr. H. Amin Suma, MA., M.H. Namun, berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.

Kendati sudah menjadi tokoh Nasional yang cukup dikenal masyarakat Indonesia, Yusuf Mansur tetap tawadhu dan ta'zhim terhadap guru-gurunya.

Baik guru-guru Ibtidaiyah maupun Tsanawiyah.

Hal ini terlihat dari caranya yang selalu mencium tangan mereka saat bertemu.

Acap kali ia menyempatkan diri mampir ke Madrasah tempat ia dibesarkan oleh guru-gurunya.

Di antara guru yang masih mengajar sampai saat ini antara lain:

Hasan Luthfy Attamimy, M.A., (sekarang Kepala MTs. Chairiyah Mansuriyah),

H.M. Naksabandi, S.Ag.,

Drs. Pramonohadi, Subagyo, S.Pd.,

Drs. H.M. Basuni, Abdun Najih, S.Pd.,

Halimatus Sa'diah, S,Pd.,

Drs. Syamsudin, M.Pd.,dan sebagiannya sudah wafat.

Pada tahun 1996, Ia terjun di bisnis informatika, sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit
hutang dan membuatnya masuk rumah tahanan selama 2 bulan, dan hal serupa kembali terulang pada tahun 1998.

Saat di penjara itulah, ia menemukan hikmah tentang sedekah.

Selepas dari penjara, ia mencoba memulai usaha dari nol lagi dengan berjualan es di terminal Kali Deres.

Berkat kesabaran dan keikhlasan sedekah pula akhirnya bisnisnya mulai berkembang dari semula berjualan dengan termos, lalu gerobak sampai kemudian memiliki pegawai.

Hidup Yusuf Mansyur mulai berubah saat ia berkenalan dengan seorang polisi yang memperkenalkannya dengan LSM.

Selama bekerja di LSM itulah, ia membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang.

Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya sewaktu di penjara saat rindu dengan orang tua.

Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa.

Yusuf Mansur sering diundang untuk bedah buku tersebut.

Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya.

Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah kehidupan nyata.

Gaya bicaranya yang simpel dan apa adanya saat berdakwah membuat isi ceramah mudah dicerna dan digemari masyarakat.

Ia sekarang tengah menggeluti bisnis network yaitu VSI (Veretra Sentosa Internasional).

Yusuf Mansur juga menggagas berdirinya Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA) yang mencetak penghafal Qur'an melalui pendidikan gratis bagi para dhuafa yang ada di Pondok Pesantren Daarul Qur'an Bulak Santri, Alamat: Jl. Ketapang Poncol, Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.

Dana dari program ini diambil dari sedekah jamaah Wisata Hati. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved