Guru Pengawas USBN di Kupang Bantah Lakukan Pelecehan Terhadap Siswi SD
Guru Pengawas USBN di Kupang Bantah Lakukan Pelecehan Terhadap Siswi SD.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Bebet I Hidayat
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Guru pengawas USBN, MSB membantah dengan telah melakukan pelecehan terhadap seorang siswi SD saat menjadi pengawas di sebuah SDK, Kota Kupang, Jumat (26/4/2019).
Ditemui di kompleks sekolah SDM Kupang ia menjelaskan, dirinya sebagai guru di SDM dan selama 4 hari terakhir ini menjadi guru pengawas ujian di SDK.
Sedangkan kejadian tersebut terjadi pada Kamis (25/4/2019) di ruang 65 SDK Kupang.
Tuduhan atas dirinya telah melakukan pelecehan terhadap seorang siswi di SDK Kupang serta tuduhan lainnya dibantahnya dengan tegas.
Dijelaskannya, kejadian tersebut terjadi saat dirinya tengah mengawas dan menjalankan daftar hadir ujian.
Saat itu, dirinya tidak sengaja tersandung di kaki kursi dalam ruangan.
Seorang siswi yang berada didekatnya pun kaget.
Karena siswi tersebut kaget, ia pun secara spontan meminta maaf dan menepuk bahu siswi tersebut sebanyak dua kali.
• BREAKING NEWS: Pura-Pura Tanya Alamat, Guru Pengawas Ini Raba Dada Siswi SD Peserta Ujian
• Kronologi Lengkap & Detik-Detik Guru Pengawas Elus Dada Siswi Peserta Ujian Sekolah, Simak Videonya!
• Kapolri Tito Karnavian Angkat Dua Putra NTT Jadi Kapolda Papua dan Papua Barat
"Saya mengawas di ruang 65 SDK dan saya tanpa sengaja kaki saya kecantol kaki kursi dan siswi itu kaget. Lalu saya minta maaf meraba bahu atau pundaknya dua kali dan terkait saya dilaporkan saya meraba dada anak perempuan," paparnya.
"Masalah yang pertama yang pegang dada itu saya tidak pegang sama sekali, yang saya kecelakaan anak itu duduk di belakang sedangkan anak yang mengaku itu duduk di bagian depan," tambah dia.
Ia juga membantah beberapa tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya.
Terkait video permintaan maafnya di depan Kepala sekolah SDK, penanggung jawab SD dan SMP, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kupang dan orangtua murid, MCB menjelaskan, ia dipaksa untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah dibuatnya.
Dia mengaku, dipaksa oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kupang dan Kepala Sekolah SDM Kupang untuk mengaku.
Dengan mengaku, lanjutnya, persoalan tersebut akan segera selesai secara internal.