Caleg Blokir Jalan Desa, DPC Partai Golkar Nagekeo Sampaikan Permohonan Maaf

Oknum Caleg Blokir Jalan Desa, DPC Partai Golkar Kabupaten Nagekeo Sampaikan permohonan maaf

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gordi Donofan
Sekretaris DPC Golkar Nagekeo, Kristianus Dua Wea 

Oknum Caleg Blokir Jalan Desa, DPC Partai Golkar Kabupaten Nagekeo Sampaikan permohonan maaf

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang ( DPC) Partai Golkar Nagekeo, Kristianus Dua Wea, mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait pemblokiran jalan di Desa Nangadhero dan Desa Maropokot.

Menurut Kris begitu ia akrab disapa, menurut informasi yang beredar bahwa pemblokiran jalan tersebut diduga dilakukan oleh keluarga dari seorang Calon Anggota Legislatif Dapil I (Aesesa, Aesesa Selatan dan Wolowae) dari Partai Golkar.

Golkar Unggul Suara DPRD NTT, Oemathan Unggul Suara di Desa Oelatimo

Kris mengaku bahwa caleg tersebut adalah kader Golkar yaitu Achmad Tujuh. Setelah dikonfirmasi bahwa ternyata bukan karena kalah dalam Pileg tapi ada persoalan lain.

Sehingga asumsi masyarakat timbul karena gagal merebut kursi di DPRD Nagekeo. Asumsi itu wajar saja, apalagi persoalannya hampir berdekatan dengan Pilnas 17 April 2019.

Partai Golkar Nagekeo diseret itu memang benar karena memang Caleg tersebut berasal dari Partai Golkar. Itu bukan dilakukan oleh Partai Golkar Nagekeo.

Menteri Kesehatan Dukung Pemprov NTT Fokus Atas Persoalan Stunting

"Kami tidak bisa menepis apa asumsi publik berkaitan dengan kasus yang kemarin itu. Benar bahwa bapak Achmad Tujuh kader Golkar dan karena itu lalu kemudian saya kemarin itu diminta Pak Kapolres untuk ketemu dia (Pak Achmad Tujuh) itu diskusi tentang ini dalam konteks yang jauh itu setelah ada dampak. Saya memastikan untuk ketemu Pak Achmad Tujuh. Prinsip saya itu diselesaikan dan rasa nyaman masyarakat itu kemudian kembali mereka dapatkan dari persoalan ini sampai tadi juga saya ingin mari kita diskusikan supaya mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Partai Golkar," ujar Kris di Mbay, Kamis (25/4/2019).

Ia menerangkan bahwa persoalannya sudah selesai. Akses jalan yang ditimbun material sudah dibuka dan tidak ada persoalan lagi.

Ia menyampaikan atas nama Partai Golkar memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Sehingga membuat masyarakat tidak tenang.

"Saya atas nama Partai Golkar menyampaikan permohonan maaf atas kejadian itu. Saya yakin dan percaya Pak Ahmad Tujuh bukan bukan politisi baru, ini politisi senior yang sudah sangat memahami seluk beluk dan filosofi sebuah pertarungan," ujarnya.

Ia mengaku Partai Golkar siap memfasilitasi segala proses yang ada. Golkar tidak lepas tangan dengan persoalan ini.

"Saya sebagai sekretaris DPC Golkar Nagekeo akan memfasilitasi persoalan ini. Ini wujud tanggungjawab kami Golkar Nagekeo," ujarnya.

Sebelumnya, diduga keluarga dari salah satu calon DPRD Nagekeo Dapil 1 (Aesesa, Aesesa Selatan dan Wolowae) diduga menutup beberapa titik jalan di Desa Marapokot dan Desa Nangadhero, Kecamatan Aesesa, Selasa (23/4/2019) sekitar pukul 17.00 Wita.

Penutupan tersebut diduga Caleg tersebut tidak banyak meraup suara atau kurang mendapat dukungan untuk mendapatkan tiket duduk di kursi DPRD Nagekeo dari daerah Maropokot dan Nangadhero.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Selasa malam, tampak ada 10 titik tumpukkan pasir di Desa Marapokot dan Desa Nangadhero.

Jalan tersebut menjadi akses utama bagi warga Desa Marapokot dan Nangadhero.

Meski bukan satu-satunya, namun jalur akses tersebut merupakan yang paling dekat dan paling mudah. Jalur lainnya sangat jauh dan perjalanan harus memutar. Saat tumpukan material ada, warga tidak bisa keluar masuk dengan menggunakan kendaraan bermotor. Sehingga aktivitas warga menjadi terhambat.

IY, warga Desa Marapokot mengatakan, penutupan akses jalan tersebut dampak dari kekecewaan salah satu calon DPRD Nagekeo dari Dapil 1 karena gagal meraih suara terbanyak.

"Saat mereka kasih turun material saya ada di tempat. Mereka-mereka yang turun material saya kenal baik. Mereka itu adalah adalah keluarga dari salah satu keluarga dari salah satu calon DPRD Nagekeo," ujar IY.

Menurutnya, akibat aksi penutupan itu membuat warga kesulitan melakukan aktivitas. Aksi itu pun sangat meresahkan warga pengguna jalan.

Ia mengharapkan Pemkab Nagekeo dan pihak keamanan untuk secepatnya menyelesaikan persoalan tersebut.

Warga, Desa Nangadhero PA, mengatakan, aksi penutupan jalan dilakukan sekitar pukul 17.00 Wita.

"Kami hanya nonton saja karena massa lebih dari 10 orang. Mereka keluarga dari salah satu calon anggota DPRD Nagekeo dari Dapil 1," ujarnya.

Kades Nangadhero, Mohammad Roslang juga membenarkan bahwa ada penutupan jalan tersebut. Namun demikina, Muhamad belum mengetahui dari mana dan siapa yang menutup jalan itu.

"Saat kejadian itu saya lagi di luar. Saya tahu ada laporan dari warga. Dan siapa dan dari mana yang tutup jalan itu saya belum tahu orangnya," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Aesesa AKP Ahmad, SH, mengatakan, pihaknya akan memangil pelaku yang menutup Jalan Marapokot-Nangadhero.

Ia bersama Pabung 1625/Ngada Paulinus Rowa langsung meninjau lokasi.

"Besok saya akan panggil orang-orang yang tutup jalan untuk melakukan klarifikasi. Kalau material untuk sumbang kerja jalan tidak apa-apa. Tapi kalau karena kecewa kalah politik saya akan tindak tegas pelaku yang tutup jalan itu," tegasnya. (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved