Renungan Harian Kristen Protestan
Renungan Harian Kristen Selasa 23 April 2019 ''Teruslah Berbuat Baik Selagi Ada Kesempatan''
Renungan Harian Kristen Selasa 23 April 2019 ''Teruslah Berbuat Baik Selagi Ada Kesempatan''
Paulus meminta untuk jemaat Korintus tidak saling menyerang dan saling menjatuhkan satu sama lain serta menghindari perasaan gila hormat.
“Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan....; dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.” (Galatia 5:15, 26).
Karena bagi Paulus sikap-sikap tersebut sama sekali bukanlah didasarkan pada Hukum Kristus.
Yang perlu dikedepankan adalah saling menolong dalam melepaskan beban yang dialami tiap-tiap orang.
Paulus menulis “Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.
Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu!
Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri.
Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain.
Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.
Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu” (Galatia 6:1-6).
Paulus memandang gereja sebagai suatu keluarga yang luas (Galatia 6:10), dimana anggota-anggotanya bertanggung jawab seorang kepada yang lain.
Paulus mengharapkan anngota-anggota jemaat di Galatia memandang diri mereka sendiri bukan sebagai seorang yang bersaing satu dengan yang lain atau memandang dirinya sebagai yang lebih mulia dari yang lain (Galatia 5:26), tetapi hendaknya memandang satu sama lain sebagai saudara dan saudari, saling mendukung satu dengan yang lain.
Oleh mereka bertanggung jawab terhadap satu sama lain, maka mereka tidak boleh membiarkan saudara atau saudarinya binasa atau mempermalukan dirinya.
Mereka mempunyai tanggungjawab menjaga satu sama lain untuk hidup dengan baik, terhormat dan setia sebagai pengikut-pengikut Yesus.
Pada saat yang sama juga tanggung jawab untuk menasehati dan mengoreksi angota keluarga yang keliru (melakukan pelanggaran) tetapi dengan kelemahlembutan dan kesabaran, sehingga dengan demikian jemaat yang disiplin akan mencerminkan sifat dari Tuhan sendiri, yang dilayani oleh jemaat.