TNI Bantu Warga Buat Parang Sekaligus Beri Tips Pemasaran
Anggota Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif R 408/Sbh Pos Maubusa membantu Victor Martinus, warga Lakmau, Kabupaten Belu buat parang
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Adiana Ahmad
TNI Bantu Warga Buat Parang Sekaligus Beri Tips Pemasaran
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Teni Jenahas
POS KUPANG.COM| ATAMBUA- Anggota Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif R 408/Sbh Pos Maubusa membantu Victor Martinus, warga Lakmau,Desa Asumanu, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu dalam membuat parang.
Selain membantu membuat parang, anggota Satgas Pos Maubusa, Kopda Dedi Rinting memberikan tips membuat parang dengan berbagai model dan barang jenis lainnya seperti sabit dan pisau.
Hal itu dikatakan Dansatgas Pamtas
RI-RDTL Yonif R 408/Sbh, Mayor (Inf) Joni Eko Ptrasetyo kepada Pos Kupang.Com, Selasa (23/4/2019).
• TNI di Wilayah Perbatasan Beri Penguatan Bagi Peserta UN di SDK Nanaeklot-Belu
Menurut Joni Eko, anggota Satgas Pos Maubusa, Kopda Dedi Rinting dalam melaksanakan tugas komunikasi sosialnya bertemu dengan pengrajin parang, Victor Martinus, warga Lakmau,Desa Asumanu, Kabupaten Belu.
Pada kesempatan tersebut, Kopda Dedi Rinting membantu membuat parang seperti, membakar besi, memukul besi hingga membentukkan parang. Bersamaan dengan itu, Kopda Dedi juga memberikan tips kepada
Victor Martinus agar membuat parang dengan berbagai bentuk dan bergaya modern. Selain itu, TNI menyarankan kepada Vicktor untuk membuat beragam produk, tidak hanya satu jenis produk.
Hal ini penting dilakukan agar ketika konsumen memilih model atau bentuk parang yang lain, pengrajin memiliki stok. Begitu juga ketika warga ingin membeli sabit dan pisau bisa datang membelinya.
Menurut Joni Eko, Vicktor Martinus adalah pengrajin parang sejak dulu. Ia memanfaatkan waktu selain berkebun untuk membuat parang. Hasil yang diperoleh dari jualan parang ini untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya.
• YUK, Intip Tarian Jai saat Ikut Meriahkan Pawai Etnik Lintas Agama di Kota Kupang
Dari pengamatan TNI, pembeli parang di pasaran lumayan banyak namun konsumen membeli parang yang benar-benar sesuai dengan keinginan mereka. Kondisi ini menjadi hal penting yang harus dipahami pengrajin parang agar barang yang diproduksinya itu bisa laku terjual dalam waktu relatif singkat.
Pada kesempatan itu, Viktor Martinus mengatakan, ia siap menerapkan tips yang sudah diberikan TNI dari Yonif R 408/Sbh. Ia berterima kasih kepada TNI khususnya anggota Pos Maubusa yang telah membagikan ilmu.
Vicktor optimis, ilmu yang sudah diajarkan TNI itu akan dipraktekan dan sedikit demi sedikit, hasil produksinya bisa beraneka ragam. (*).