Kisah Hidup Ustadz Yusuf Mansur Ternyata Sangat Mengharukan Pernah Jadi Penjual Es di Terminal

Kisah Hidup Ustadz Yusuf Mansur Ternyata Sangat Mengharukan Pernah Jadi Penjual Es di Terminal.

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: maria anitoda
Instagram/ustadz Yusuf Mansur New
Kisah Hidup Ustadz Yusuf Mansur Ternyata Sangat Mengharukan Pernah Jadi Penjual Es di Terminal 

Ia juga blak-blakan tidak menafikan ada mimpi sosial atau Social Dreams hingga kemudian mimpi-mimpi yang berbau materi itu sirna.

"Sampe kemudian berhenti di materi, dan beralih ke impian2 sosial dan kemanusiaan," tulis Ustadz Yusuf Mansur.

Terhadap postingan tentang impian ini, instagram Ustadz Yusuf Mansur dikomentari netizen.

Netizen rata-rata belum bisa move on dari Pilpres.

Postingan impian Ustadz Yusuf Mansur ini juga masih dikait-kaitkan dengan Pilpres 17 April kemarin.

Berikut beberapa di antaranya:

@ari92kusdiari: Nanti kebeli tad setelah di angkat mentri sama mas jokowi

@khayubi: Bacain surah Al-Mutaffifin tad, buat KPU & Bawaslu serta pendukung Capres Curang...

@deanhpr: Pak ko gk posting pak jokowi lg sih

@eritama_lony: Dunia terus tadz yg dipikirin

@alik_barozi: Aku mendapatkan kesembuhan agar ramadhan bisa maksimal ibadahnya saja senengnya mungkin udah melebihn dapet tuh mobil.

@thaholli: Kita juga bebas mmbngun impian ingin berkuasa dan dpat jabatan, ttpi dng cara yg baik bukan curang.

Terang-terangan Dukung Jokowi

Mengutip Tribunnews.com, setelah memilih diam lama, Ustaz Yusuf Mansur akhirnya mengungkapkan dukungannya kepada Presiden Jokowi.

Ustaz Yusuf Mansur juga memberi penjelasan mengapa dirinya simpatik dengan Jokowi dan keluarganya.

Kesan dan pandangan pribadi Ustaz Yusuf Mansur membuat ramai media sosial setelah 
diunggah di akun instagram, Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang 
(TGB) Zainul Majdi, Jumat (8/2/2019).

Dari unggahan foto tangkap layar pesan WhatsApp tersebut, Ustaz Yusuf Mansur membeberkan 
apa yang selama ini ia pendam.

Yusuf Mansur bercerita banyak hal, namun satu di antaranya mengenai dukungannya kepada 
Jokowi.

Ia mengaku mendapat penolakan saat itu ketika menegaskan dukungannya untuk Jokowi.

Dituliskannya, Jokowi mengkhawatirkan nasib bisnis pembayaran Paytren yang merupakan milik 
Ustaz Yusuf Mansur.

"Saya dah lama pengen bicara. Tapi dilarang beliau, Demi Allah. Beliau berulang kali bilang. jangan bela saya. Kasianin Paytren. Ntar ditinggal ummat. Berkali2," tulis Yusuf Mansur.

Yusuf Mansur juga menuliskan keinginannya untuk terlibat juga sempat dibahas oleh Ketua 
Umum PDIP, Megawati, Wapres Jusuf Kalla hingga Ketua Tim Kemenangan Nasional (TKN) 
Erick Thohir.

Disebutkannya, Mantan Ketua Mahkamah Konsitutusi, Mahfud MD menyampaikan Jokowi 
mengatakan kepadanya hal itu tidak perlu lantaran Ustaz Yusuf Mansur sedang berjuang 
membangun ekonomi umat.

"Bahkan Prof Mahfud pernah cerita. lain, di ultah Mega, tercetus dari Di depan Mega, JK, dan 
petinggi2 Erick Tohir ttg pelibatan saya."

"Tapi kata Prof Mahfud, Presiden blg, Jangan. Dan kemudian bercerita, bhw Yusuf Mansur itu 
sedang berjuang membangun ekonomi ummat. Ga usah pilpres2an," tulisnya.

Selain itu, Yusuf Mansur mengisahkan cerita-cerita yang ia dengar dan saksikan sendiri terkait 
keluarga Jokowi.

Digagas Kapolres Kota Mataram, Pimpinan Parpol Deklarasi Jaga Keamanan Pasca-Pemilu 2019

Digagas Kapolres Kota Mataram, Pimpinan Parpol Deklarasi Jaga Keamanan Pasca-Pemilu 2019

Mulai dari kebiasaan dari masa lalu ibu Jokowi hingga sang istri, Iriana Jokowi.

Melihat kebiasaan-kebiasaan ibu Jokowi dan istrinya yang tak berubah, Yusuf Mansur sampai 
mengucap 'masyaallah' sebagai bentuk kegaguman.

"Dengan hafalan Quran saya, saya yg begitu dekat dg Pak Jokowi jadi saksi, apa yang sering 
dibicarakan ttg keburukan Pak Jokowi, hanya fitnah belaka. Pendukung Jokowi, ayo bcr kan 
kebaikan Pak Jokowi. Tanpa menjelekkan Pak Prabowo. Dan sebaliknya," tulisnya.

Ia pun mengunggah bukti percakapannya itu dan kemudian melanjutkan pernyataannya.

"Penjaga masjid istana bersaksi ke saya, sejak 20th yl, bahkan ada yg kerja 30th, bersaksi 
Presiden Jokowi adalah Presiden yg paling banyak ke masjid. Dan ini selaras dg pemandangan 
selama 1th trakhir kami pas kami dekat sekali u urusan eMoney," lanjut Yusuf Mansur.

Selain itu, Yusuf Mansur juga sempat menyoroti kebiasaan istri Jokowi, 15 tahun lalu.

"Istri Presiden pun seperti kita2. Bahkan ga hobi belanja dan seperti suaminya. Kalo ke Solo, nyetir sendiri. Saya menyaksikan berkali2. Sampe geleng2. Bukan pencitraan. Dari 15th sblm jd presiden, jdi anggota pengajian, kwn saya di Solo. Ada foto2. Dg posisi jamaah biasa," tulisnya.

Marquez Masih Favorit Juara Meski Terjatuh di MotoGP Amerika 2019

Mengenal Ustadz Yusuf Mansur

Mengutip Wikipedia, Yusuf Mansur atau Jam'an Nurkhatib Mansur (lahir di Jakarta, 19 Desember 1976; umur 42 tahun) adalah seorang tokoh pendakwah, penulis buku dan pengusaha dari Betawi.

Ia juga pimpinan dari pondok pesantren Daarul Quran Ketapang, Cipondoh, Cikarang Tangerang 
dan pengajian Wisata Hati.

Terlahir dengan nama Jam'an Nurkhatib Mansur.

Ia lahir dari keluarga Betawi berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifíah.

Ia anak yang sangat dimanja orangtuanya.

Sejak kecil, ia anak yang cerdas dan itu tampak dari kemampuannya menangkap pelajaran di 
Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat.

(Didirikan oleh kakek buyutnya, K.H. Muhammad Mansur, yang dikenal dengan panggilan Guru 
Mansur. Belakangan madrasah tersebut dikelola kakak orangtuanya, K.H. Ahmadi Muhammad. 
Yusuf Mansur memanggilnya Ayah Mamat).

Sejak usia 9 tahun, kelas 4 MI (Madrasah Ibtidaiyah), ia sering tampil di atas mimbar untuk 
berpidato pada acara Ihtifal Madrasah yang diselenggarakan setiap tahun menjelang Ramadan.

Saat tamat MI, ia kemudian melanjutkan ke MTs (Madrasah Tsanawiyah) Chairiyah Mansuriyah 
yaitu lembaga pendidikan yang dikelola keluarganya, KH. Achmadi Muhammad.

Saat itu, Yusuf Mansur adalah siswa paling muda dibandingkan dengan teman-temannya yang 
lain.

Ia pun lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah tahun pada tahun 1988/1989 sebagai siswa terbaik 
di usia 14 tahun.

Lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, ia kemudian melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 1 
Grogol sebagai lulusan terbaik.

Lulusan Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di 
Fakultas Hukum, Jurusan Syari'ah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hal ini tertuang dalam pengantar bukunya "Lukmanul Hakim Mencari Tuhan yang Hilang" yang 
diungkap oleh Prof. Dr. H. Amin Suma, MA., M.H. Namun, berhenti tengah jalan karena lebih 
suka balapan motor.

Kendati sudah menjadi tokoh Nasional yang cukup dikenal masyarakat Indonesia, Yusuf Mansur 
tetap tawadhu dan ta'zhim terhadap guru-gurunya.

Baik guru-guru Ibtidaiyah maupun Tsanawiyah.

Hal ini terlihat dari caranya yang selalu mencium tangan mereka saat bertemu.

Acap kali ia menyempatkan diri mampir ke Madrasah tempat ia dibesarkan oleh guru-gurunya.

Di antara guru yang masih mengajar sampai saat ini antara lain:

Hasan Luthfy Attamimy, M.A., (sekarang Kepala MTs. Chairiyah Mansuriyah),

H.M. Naksabandi, S.Ag.,

Drs. Pramonohadi, Subagyo, S.Pd.,

Drs. H.M. Basuni, Abdun Najih, S.Pd.,

Halimatus Sa'diah, S,Pd.,

Drs. Syamsudin, M.Pd.,dan sebagiannya sudah wafat.

Pada tahun 1996, Ia terjun di bisnis informatika, sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit 
hutang dan membuatnya masuk rumah tahanan selama 2 bulan, dan hal serupa kembali terulang 
pada tahun 1998.

Saat di penjara itulah, ia menemukan hikmah tentang sedekah.

Selepas dari penjara, ia mencoba memulai usaha dari nol lagi dengan berjualan es di terminal 
Kali Deres.

Berkat kesabaran dan keikhlasan sedekah pula akhirnya bisnisnya mulai berkembang dari semula 
berjualan dengan termos, lalu gerobak sampai kemudian memiliki pegawai.

Hidup Yusuf Mansyur mulai berubah saat ia berkenalan dengan seorang polisi yang 
memperkenalkannya dengan LSM.

Selama bekerja di LSM itulah, ia membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang.

Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya sewaktu di penjara saat rindu dengan orang tua.

Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa.

Yusuf Mansur sering diundang untuk bedah buku tersebut.

Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya.

Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi 
contoh-contoh kisah kehidupan nyata.

Gaya bicaranya yang simpel dan apa adanya saat berdakwah membuat isi ceramah mudah dicerna 
dan digemari masyarakat.

Ia sekarang tengah menggeluti bisnis network yaitu VSI (Veretra Sentosa Internasional).

Yusuf Mansur juga menggagas berdirinya Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA) yang 
mencetak penghafal Qur'an melalui pendidikan gratis bagi para dhuafa yang ada di Pondok 
Pesantren Daarul Qur'an Bulak Santri, Alamat: Jl. Ketapang Poncol, Ketapang, Cipondoh, Kota 
Tangerang, Banten.

Dana dari program ini diambil dari sedekah jamaah Wisata Hati. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved