Pemilu Serentak di Larantuka, Warga Diimbau Tak Golput Meski Bersamaan dengan Perayaan Semana Santa

Pelaksanaan Pemilu serentak akan berlangsung pada hari Rabu (17/4/2019), bertepatan umat kristiani mempersiapkan perayaan Jumat Agung dan Paskah

Editor: Agustinus Sape
POS-KUPANG.COM/Eginius Mo'a
Gereja Katedral Larantuka di jantung ibukota Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (1/4/2019). Dari Gereja ini prosesi Jumat Agung (19/4/2019) dilaksanakan. 

Adapun jumlah DPT di Kabupaten Flores Timur mencapai 158.680, sementara jumlah pemilih di Larantuka sekitar 23.000 orang.

Imbauan untuk menggunakan hak pilih juga digaungkan oleh Romo Edi Saban, pemimpin misa Minggu Palma (14/4/2019), yang mengawali pekan suci Paskah. Dia mewajibkan umat untuk pergi ke TPS pada hari pencoblosan.

"Wajib pergi ke TPS. Suara kita adalah suara Tuhan. Suara kita adalah membawa keselamatan. Keselamatan bangsa, keselamatan negeri, keselamatan kita masing-masing di dunia ini tergantung pada suara kita yang kita berikan di TPS pada hari itu," ujar Romo Edy.

Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung menganggap dua peristiwa penting, yakni peristiwa politik dan perisitwa iman, yang terjadi bebarengan ini bisa membuat fokus umat terbelah.
Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung menganggap dua peristiwa penting, yakni peristiwa politik dan perisitwa iman, yang terjadi bebarengan ini bisa membuat fokus umat terbelah. (BBC NEWS INDONESIA)

Uskup Larantuka Mgr Fransiskus Kopong Kung pun mengajak seluruh umat untuk menyukseskan pelaksanaan pilpres dan pileg sebagai warga negara dan bangsa yang baik, sekaligus menjalankan iman dengan baik.

"Tidak boleh ada yang golput, karena suara Anda menentukan nasib bangsa ini. Suara Anda berharga, suara Anda penting," tegasnya.

"Laksanakan hak pilih dengan baik, sudah itu sore hari datanglah ke gereja," imbaunya.

Betapapun, tidak semua warga gamang dengan pemilu yang digelar bersamaan dengan tradisi agama.

Salah satu warga Larantuka yang juga umat Katolik, Elizabeth Penidan berkukuh dirinya akan menggunakan hak pilihnya.

"Saya merasa suara saya juga berharga jadi saya harus menggunakan suara saya. Tidak boleh golput, karena kalau nanti golput suara torang akan disalahgunakan," cetus Elizabeth.

(bbcnewsindonesia)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved