Empat Bulan Dana Untuk penanganan KLB DBD di Sumba Timur Belum Dibayar Ke Rumah Sakit
pasien DBD yang ditangani pihak RSUD sepanjang sejak tanggal 1 Januari 2019 sampai 12 April 2019 sudah 308 orang.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Empat Bulan Dana Untuk penanganan KLB DBD di Sumba Timur Belum Dibayar Ke Rumah Sakit
POS-KUPANG. COM | WAINGAPU---Berdasarkan informasi yang diperoleh POS-KUPANG. COM sudah hampir empat bulan dari bulan Januari sampai April 2019 belum dibayar dana penangan kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dangue (DBD) oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumba Timur kepada ketiga rumah sakit di Waingapu sejak ditetapkan KLB DBD pada bulan Januari 2019 lalu.
Padahal pemda Sumba Timur sudah mengalokasikan dana hingga miliaran rupiah pada tahap awal penetapan KLB yang lalu. Sedangkan pihak rumah sakit juga sangat membutuhkan dana operasional untuk penangan pasien DBD yang sudah memasuki KLB bulan ke empat.
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu Dr. Lely Harakai, M.Kes ketika dikonfirmasi POS-KUPANG. COM, melalui pesan WatsApp terkait Informasi itu, Jumat (12/4/2019) mengarahkan untuk konfirmasi ke Dinkes Sumba Timur.
"Tanya Dinkes,"tulis Dr. Lely di pesan WatsApp.
Dr. Lely juga mengatakan, pasien DBD yang ditangani pihak RSUD sepanjang sejak tanggal 1 Januari 2019 sampai 12 April 2019 sudah 308 orang.
Dari total 308 pasien DBD ini jelas Dr. Lely, 11 orang pasien diantaranya nyawanya tak dapat tertolong alias meninggal dunia.
• Ketua Bawaslu Sumbar Himbau Caleg Rem Diri Pada Masa Tenang
• Bawaslu NTT Minta Jauhi Kecurangan Pemilu
• Biaya Pelantikan Advokat di DPD KAI NTT Rp 6 Juta, Sejumlah Calon Advokat yang Keberatan
• Advokat Ini Akhirnya Layangkan Somasi Karena Klaim Dana Belum Dicairkan
"Laporan, total 308 orang, pasien baru 2 orang, pasien lama 3 orang, total yang sedang dirawat 5 orang,"tulis Dr. Lely di pesan WatsApp.
Direktur RSK Lindimara Dr.Alhairani K.L.M.Mesa ketika dikonfirmasi POS-KUPANG. COM melalui pesan WatsApp terkait informasi itu, Jumat (12/4/2019) mengatakan untuk pengajuan pertama sudah dibayar.
"Di kami sudah dibayar untuk pengajuan yang pertama. Terima kasih,"tulis Dr.Alhairani.
Dr.Alhairani juga mengatakan, total pasien DBD yang dirawat di RSK Lindimara terhitung dari tanggal 1 Januari 2019 sampai 11 April 2019 sebanyak 315 pasien. Sedangkan total hari ini masih direkap.
Kata Dr. Alhairani, dari 315 pasien DBD yang ditangani itu, 4 pasien DBD diantaranya meninggal dunia.
"Hari ini masih rekap. Sampai kemarin siang, 315 pasien. Yang meninggal 4 orang. Terima kasih banyak,"tulis Dr.Alhairani.
Sementara itu, direktur RSU Imanuel Waingapu, Dr. Danny Christian belum bisa dikonfirmasi terkait informasi itu.
Terkait jumlah pasien DBD di RSU Imanuel, dr. Danny sebelumnya pada tanggal 2 April 2019 mengatakan sampai dengan tanggal 2 April 2019 pasien DBD yang ditangani RSU Imanuel sebanyak 251 orang dan satu pasien diantaranya meninggal dunia.
Bupati Sumba Timur Drs. Gidion Mbilijora, M.Si ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM terkait informasi itu, Jumat (12/4/2019) malam, berjanji akan mengecek ke Dinas Kesehatan sebab ia belum mengetahui karena baru tiba kemarin siang.
Menurut Gidion belum dibayar dana tersebut ke pihak rumah sakit mungkin karena masih dalam proses.
Gidion juga memastikan, meskipun hingga saat ini belum dibayar, namun pasti tetap akan dibayar ke semua rumah sakit.
"Nanti kita cek duku adik karena saya baru tiba tadi siang, mungkin saja karena masih proses tapi tetap dibayarkan ke semua RS,"pungkas Gidion.
• RSD Aeramo di Nagekeo Adakan Workshop Tentang PPI
• Gempa Magnitudo 6,9 Guncang Banggai Sulawesi Tengah, Satu Orang Tewas, Belum Ada Laporan Kerusakan
Sementara itu kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur Dr. Chrisnawan Try Haryantana ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Jumat (12/4/2019) tidak berhasil, baik melalui telepon, pesan WatsApp, serta mendatangi kantor. Namun baru, Sabtu (13/4/2019) pagi Dr. Chrisnawan baru menjawab melalui pesan WatsApp terkait informasi itu.
Dr. Chrisnawan menjelaskan terkait dana untuk penanganan KLB DBD untuk ketiga rumah sakit itu, baru RSK Lindimara yang sudah dibayar. Sedangkan untuk RSU Imanuel dan RSUD Umbu Rara Meha Waingapu belum dibayar.
Belum dibayar dana tersebut kepada pihak RSU Imanuel dan RSUD Umbu Rara Meha, kata Dr. Chrisnawan sebab masih dalam proses verifikasi di Yankes.
"Baru RSK Lindimara yang sudah dibayar sedangkan RSU Imanuel dan RSUD Umbu Rara Meha masih verifikasi di Yankes,"tulis Dr. Chrisnawan di pesan WatsApp. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)