Warga NTT Diminta Tidak Terprovokasi Jelang Pemilu
Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) umumnya dan Kota Kupang khususnya diminta untuk tidak terprovokasi dengan berita hoax di media sosial
Penulis: Edy Hayong | Editor: Adiana Ahmad
Warga NTT Diminta Tidak Terprovokasi Jelang Pemilu
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong
POS KUPANG.COM I KUPANG- Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) umumnya dan Kota Kupang khususnya diminta untuk tidak terprovokasi dengan berita hoax di media sosial maupun informasi yang menyesatkan jelang pemilu.
Warga diminta mempersiapkan diri secara baik guna menunaikan kewajiban pada hari H untuk menentukan pilihan sesuai hati nurani. Warga tidak boleh golput dan penyelenggarapun diharapkan netral, bekerja profesional sehingga pemilu berjalan aman dan sukses.
Demikian benang merah harapan dari Vikaris Jendral (Vikjen) Keuskupan Agung Kupang, Romo Geradus Duka, Pr, Ketua PW GP Ansor NTT, Abdul Muis, Sekertaris NU NTT, Abdullah P Ulumando, ketika dihubungi Pos Kupang, Jumat (12/4/2019).
• Wakapolda NTT Kagumi Keindahan Kampung Adat Bena di Kabupaten Ngada
Romo Geradus mengatakan, tanggal 17 April akan digelar kegiatan pileg dan pilpres, sehingga mewakili KAK, dirinya meminta umat Katolik melakukan kewajiban dengan mendatangi TPS untuk menentukan pilihan.
Mendatangi TPS untuk memilih dalam ajaran Kristiani sebagai panggilan iman untuk menjalankan kehidupan demokrasi.
"Untuk itu umat tidak boleh golput karena golput itu tidak bertanggung jawab. Sehingga saya minta umat jaga kedamaian baik di keluarga, lingkungan dimanapun kita berada. Dengan begitu pemilu yang merupakan pesta demokrasi bersama mencapai tujuan yang diharapkan," katanya.
Romo Geradus juga meminta umat untuk menghindari berita bohong, karena bohong itu kejahatan sehingga diharapkan umat beriman harus menjaga kebaikan.
• 90 Pasukan BKO Pasukan Pengamanan Pemilu 2019 Tiba di Manggarai
"Saya juga minta umat tidak terprovikasi berita bohong karena dapat merusak kebersamaan dan toleransi yang terjalin baik di NTT. Mari kita jaga keamanan dan ketentraman bersama. Kita Saling bantu menginformasikan bilamana ada hal-hal yang diduga memprovokasi oleh pihak tertentu. Kita harus jalin kedamaian kerukunan bersama. Apalagi umat Kristiani sebentar lagi songsong Paskah sehingga jadikan pileg dan pilpres sdbagai ziarah iman dalam menentukan masa depan bangsa dan gereja untuk menggapai kesejahteraan bersama di negara ini," pesan Romo Geradus.
Sementara Abdul Muis mengatakan, Pemilu adalah jembatan rakyat Indonesia untuk memilih pemimpinnya baik presiden maupun legislatif.
Untuk itu dia berharap setiap warga Indonesia khususnya si NTT tidak boleh golput, tetapi harus menyalurkan suaranya di Pileg dan Pilpres ini.
• Bupati Tahun dan Forkopimda TTS Tinjau Pengepakan Logistik Pemilu 2019
"Kita berharap pemilu kali ini semakin berkualitas, dengan memilih caleg berkualitas dan presiden berkualitas yang memilik track record yang baik, sudah punya pengalaman dan bukti yang dikerjakan," katanya.
Khusus NTT, dia berharap suasana pemilu kali ini berjalan kondusif seperti sebelumnya. Dirinya meyakini NTT selalu menjaga kedamaian dan suasana harmonis dalam pemilu ini.
"Berbeda pilihan itu biasa, tapi satu dalam kebersamaan agar NTT dan Indonesia maju dalam demokrasi itu luar biasa," ujar Muis.