Renungan Harian Kristen Protestan
Renungan Harian Kristen Jumat 5 April 2019 'Kemarahan dan Kebencian Hanya Bisa Mencair dengan Cinta'
Renungan Harian Kristen Jumat 5 April 2019 'Kemarahan dan Kebencian Hanya Bisa Mencair dengan Cinta'.
Hukum menuntut pembalasan yang benar atau setimpal, dan bukan berlebih-lebihan menurut hawa napsu dan kemarahan.
Pembalasan menurut hukum merupakan satu tingkatan yang lebih tingggi dari pembalasan menurut aku.
Tetapi menurut Yesus, pembalasan menurut hukum memang baik dan perlu untuk mengendalikan perilaku manusia.
Tetapi hukum yang tidak dilandasi dengan cinta kasih bukanlah hukum yang benar.
Karena itu Yesus lebih suka berbicara tentang pembalasan atau ganjaran menurut kasih (Von der Liebes-Vergeltung).
Yesus berkata kepada murid-muridnya dalam 5: 39: janganlah melawan kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan.
Janganlah melawan kejahatan.
Artinya murid-muridnya Yesus tidak mencari pembalasan menurut diri mereka sendiri dan menurut hukum Taurat.
Bagi mereka berlaku: lebih baik menderita ketidak adilan dari pada bertindak tidak adil.
Kepada yang jahat mereka harus membalasnya dengan kebaikan.
Menurut Rienecker orang-orang Yahudi pada jaman Yesus telah memahami apa yang dimaksud dengan menampar pada pipi kanan, yakni seseorang menampar orang lain dengan sisi belakang dari tangan kanannya pada pipi kanan orang yang ditampar.
Menurut hukum Yahudi seseorang yang menciderai pipi kanan orang lain, maka ia akan di denda sekitar 400 Sus atau setara dengan 180 Euro.
Dan jika di rupiahkan denda itu berkisar dua jutaan rupiah.
Jadi jika Yesus katakan berilah juga pipi kiri kalau pipi kananmu ditempeleng, itu dapat berarti murid-murid justru dapat menuntut orang itu dua kali lebih besar.
Tidak demikian maksudnya untuk mendapatkan keuntungan material.