Renungan Harian Kristen Protestan

Renungan Harian Kristen 1 April 2019 Apakah Sesama Manusia Adalah Mereka yang Sama Pilihan Politik?

Renungan Harian Kristen 1 April 2019 Apakah Sesama Manusia Adalah Mereka yang Sama Pilihan Politik?

Editor: maria anitoda
pos-kupang.com
Renungan Harian Kristen 1 April 2019 Apakah Sesama Manusia Adalah Mereka yang Sama Pilihan Politik? 

Karena yang terjadi saat ini kita menjadi was-was, bahkan takut, penuh curiga terhadap orang-orang di sekitar kita yang  mengenakan pakaian tertentu dengan wajah tertentu.

Kita jadi tidak nyaman. 

Apalagi di tahun politik ini, kita merasa benci dan jengkel kalau pilihan teman-teman kita tidak sama dengan kita.

Kita mengganggappilihan kita sebagai yang terbaik, dan pilihan orang lain sebagai yang terburuk.

Apalagi kita juga turut masuk dan terjebak dalam suatu keadaan pilihan “demokrasi yang ke kanak-kanakan”. 

Yang saya maksudkan dengan kekanak-kanakan karena kita tidak terbiasa untuk menghargai perbedaan. 

Demokrasi yang kekanak-kanakan seumpama orang tua yang tidak mau anaknya yang berumur 5 tahun keluar dari halaman rumah dengan menakut-nakutinya bahwa ada Harimau pada siang hari atau ada setan gendoruwo pada malam hari.

Tujuan menakut-nakuti supaya anak tidak ada pilihan lain selain patuhuntuk tetap berada dalam halaman rumah, tidak keluar kemana-mana dan dengar apa kata orang tua.

Orang yang berbeda dengan kita cenderung kita anggap sebagai bukan sesama kita bahkan dianggap musuh.

Bahkan sesama atau kawan kita adalah orang yang seide, sepilihan, sehobi, tidak pernah mengeritik kita.

Jika kita berpikir demikian, maka kita terjebak dalam kedangkalan berpikir dan kita tidak lagi menggunakan akal sehat. 

Orang Farisi selalu berupaya untuk menjebak dan menjatuhkan Yesus dengan pertanyaan yang aneh-aneh yang penuh jebakanyang jauh dari akal sehat, seperti dalam pertanyaan “siapakah sesamaku manusia”?

Dalam situasi ini kita dapat berefleksi dari cara Tuhan Yesus menghadapi seorang Farisi atau ahli Taurat yang datang dengan niat yang tidak tulus dalam bacaan kita tadi.

Si Ahli Taurat yang nota bene adalah seorang pakar agama mau menguji Yesus untuk melihat apa jawaban Yesus atas sebuah pertanyaan yang menjebak yaitu tentang “Hidup kekal”. 

Rupanya Hidup yang kekal merupakan pokok perdebatan yang lagi hangat dalam agama Yahudi pada waktu itu (bdk Lukas 18:18).

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved