VIDEO: Rahasia Kehidupan Marci Isu, Pengidap Kanker Ganas Diungkap Kakak Kandungnya
VIDEO: Rahasia kehidupan Marci Isu, perempuan pengidap kanker ganas diungkap kakak kandungnya.
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
VIDEO: Rahasia kehidupan Marci Isu, perempuan pengidap kanker ganas diungkap kakak kandungnya.
POS-KUPANG.COM, SOE - VIDEO: Rahasia kehidupan Marci Isu, perempuan pengidap kanker ganas diungkap kakak kandungnya.
Marci Isu (34) penderita kanker ganas di bagian bahunya yang telah diderita selama delapan tahun itu meninggal dunia di RSUD Yohannis Kupang, Kamis (21/3/2019) sekitar pukul 09.45 Wita.
Mirisnya, sebelum meninggal dunia, Marci yang dalam kondisi mengandung delapan bulan, harus merelakan kepergian bayinya pada pukul 07. 45 Wita.
Yohanis Isu, kakak sepupu Marci yang ditemui pos Kupang di rumah duka yang terletak di desa Lakat, Kecamatan Kuatnana menceritakan penderita Marci sebelum akhirnya berpulang kehadirat Yang Maha Kuasa.

Sekitar bulan Agustus tahun 2018 Marci pulang dari Rote sudah dalam kondisi sakit dengan bahunya mengalami bengkak. Marci diketahui sudah hampir 10 tahun tinggal di Rote bersama seorang pria bernama Yusuf Nale yang merupakan ayah dari bayi yang sedang dikandungnya.
Menurut Yohanis, Marci terpaksa kembali ke Desa Lakat karena sang calon suami enggan untuk mengurus pengobatannya.
Awalnya setelah tiba, Marci mengeluhkan rasa sakit yang luar biasa dibagian bahu hingga dada kanannya. Penderita Marci semakin menjadi karena kanker yang tumbuh dibahunya merupakan kanker ganas.
Bahu Marci sampai mengalami luka mengagah dimana dari dalam luka tersebut keluar darah kotor yang cukup banyak.
• VIDEO: Begini Foto-Foto Transformasi Jennie BLACKPINK Dari Tahun Tahun 2017 Hingga Saat Ini
• VIDEO: Kisah Haru, Kanker Ganas Renggut Nyawa Marci Isu dan Bayi Dalam Kandungannya
"Awalnya dia datang mengeluh sakit kami tidak tahu itu penyakit apa. Kami hanya lihat bahunya bengkak besar dan ada luka yang terus keluarkan darah kotor. Kami sempat meminta bantuan " orang pintar untuk mengobati dia, tetapi tidak mampan," cerita Yohanis.
Melihat kondisi Marci yang terus kesakitan, Yohanis memberanikan diri membawa Marci ke puskesmas Kuatnana.
Pasalnya, Marci tidak memiliki kartu identitas, baik e-KTP maupun kartu keluarga. Sesampainya di puskesmas Kuatnana, barulah Yohanis diberitahu tenaga medis jika Marci mengidap kanker.
Marci sempat dirujuk ke RSUD Soe untuk mendapatkan pertolongan medis, tetapi karena kondisi kankernya yang sudah parah karena sudah menyebar, Marci harus dirujuk lanjutan ke RSU W.Z. Johannes Kupang.
"Kakak, saya kasihan dia, tetapi kami memang tidak uang. Sekali seminggu, dia tekan sendiri luka dibahunya untuk bisa mengeluarkan darah kotor. Itu darah kotor bisa sampai setengah ember oker kakak. Kami beruntung bertemu dengan kakak dari pemuda TTS, relawan TTS dan relawan Geser yang bersedia mendampingi dan memfasilitasi Marci agar bisa dirujuk ke RSUD W.Z Johannes Kupang," kata Yohanis.
Yohanis mengaku, sudah merelakan kepergian sang adik sepupu dan keponakannya dalam waktu yang nyaris bersamaan.
Dibantu tetangga dan pemerintah desa setempat, saat ini Yohanis dan keluarga berencana melakukan pemakaman untuk Marci di pemakaman umum Desa Lakat pada Sabtu mendatangkan.
"Kakak, saya masih belum bisa lupa dia jerit kesakitan setiap hari. Mungkin ini jalan Tuhan untuk lepaskan dia dari penderitaannya. Kami dari keluarga sudah merelakannya," ujarnya dengan nada sedih.
Pantauan POS-KUPANG.COM di rumah duka, nampak para tetangga, pemerintah desa dan kecamatan Kuatnana datang menyampaikan rasa Berbela Sungkawa dan memberikan penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Jenazah Marci dibaringkan di ruang tamu yang lantainya masih beralas tanah.
• VIDEO: Ini Video Lengkap V BTS Bertingkah Seksi dan Menggemaskan Saat Konser di Hong Kong
• VIDEO: Ramalan Cinta Zodiak Jumat 22 Maret 2019: Aquarius Kekanak-kanakan, Virgo Tak Cocok
* VIDEO: Kisah Haru, Kanker Ganas Renggut Nyawa Marci Isu dan Bayi Dalam Kandungannya
Marci Isu (34) penderita kanker ganas yang menggerogoti bahunya selama delapan tahun akhirnya meninggal dunia, Kamis (21/3/2019) sekitar pukul 09.45 Wita di RSUD W.Z.Johannes Kupang.
Bagaimana Marci mejalani hidupnya dengan 'memikul' kanker ganas di bahunya?
POS-KUPANG.COM berhasil mengumpulkan fakta-fakta mengharukan tentang Marci.
1. Marci Isu merupakan anak ke lima dari enam bersaudara dari pasangan, Benyamin Isu mama Yuliana Bel, warga desa Lakat, Kecamatan Kuatnana yang tergolong dalam kurang miskin
2. Tidak tamat sekolah dasar. Marci Isu diketahui sempat mengenyam pendidikan sekolah dasar. Namun. Karena alasan pribadi, Marci memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan di bangku sekolah dasar hingga selesai.
3. Belum menikah resmi dengan Yusuf Nale. Marci diketahui sedang mengandung anak dari Yusuf Nale pria asal Kabupaten Rote namun keduanya belum menikah resmi.
4. Sempat tinggal serumah dengan Yusuf di Rote. Selama beberapa tahun terakhir, Marci diketahui tinggal bersama dengan Yusuf di Rote.
Namun karena Yusuf enggan mengurus pengobatan kanker bahu yang dideritanya, Marci memilih untuk kembali ke rumah orang tuanya di Desa Lakat.
5. Sedang mengandung anak pertama. Dalam keadaan kritis karena diserang kanker ganas, Marci diketahui sedang mengandung anak pertama buah cintanya dengan Yusuf Nale.
Sempat dilakukan USG untuk mengetahui jenis kelamin sang bayi, namun saat di USG, sang bayi enggan menunjukkan kelaminnya. Kedua kaki sang bayi terus berdempetan sehingga alat kelaminnya tak kelihatan.
6. Selama di rawat di RSUD Soe dan RSUD W.Z Johannes Kupang tak pernah dijenguk sang calon suami, Yusuf Nale.

Pihak relawan peduli Marci sudah berulang kali menghubungi Yusuf Nale agar menyempatkan waktu untuk mengunjungi Marci, namun dengan alasan harus memperhatikan dua anak angkatnya, Yusuf enggan menjenguk Marci hingga akhir hayat.
7. Tak memiliki identitas. Marci diketahui sulit mendapatkan akses layanan kesehatan karena tidak memiliki kartu identitas, baik e-KTP maupun kartu keluarga. Selain itu, Marci juga tidak memiliki kartu jaminan kesehatan.
8. Dimakamkan hari Sabtu di pekuburan umum Desa Lakat. Setelah dilakukan perundingan keluarga dan pemerintah desa setempat, akhirnya disepakati jenazah Marci akan dimakamkan pada Sabtu (23/3/2019) di pemakaman umum Desa Lakat.
• VIDEO: Pesan Khusus Presiden Jokowi Untuk Korban Longsor di Manggarai Barat, NTT
• VIDEO: Kesal Jalan Rusak, Pemuda Oebufu Tanam Pohon Pisang di Ruas Jalan di Kupang NTT
* Didampingi Relawan Peduli Kemanusiaan
Relawan peduli kemanusiaan diantaranya, Pemuda TTS, TTS Adil dan Relawan Gerakan Seribu (Geser) mendampingi Marci Isu (34) penderita kanker ganas yang menyerang bahu kanannya hingga akhir hayatnya, Kamis (21/3/2019) pagi di ruang cempaka, RSUD W.Z Johannes Kupang.
Usai dimandikan dan disuntik formalin, dengan menggunakan mobil ambulance, jenazah Marci dibawa menuju rumah duka di Desa Lakat, Kecamatan Kuatnana.
Para relawan yang tergabung dalam relawan peduli kemanusiaan turut mengantarkan jenazah Marci sampai ke rumah duka.
Sesampainya di rumah duka, jenazah Marci diterima oleh sang ibu tercinta, Yuliana Bel dengan berlinang air mata.
Dirinya tak kuasa melihat anak ke lima dari enam bersaudara tersebut sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Tak hanya harus merelakan kepergian sang anak, cucu dalam kandungan Marci yang sudah menginjak usia kehamilan delapan bulan pun harus "pergi" sebelum sempat dilahirkan.
Kepada POS-KUPANG.COM, Relawan TTS Adil, Sepri Natonis mengatakan, perjuangan mendampingi Marci sudah dilakukan saat masih dirawat di RSUD Soe.
Secara sukarela, para relawan peduli kemanusiaan mengumpulkan uang untuk membantu Marci agar bisa mendapatkan perawatan medis guna melawan penyakit kanker yang menggerogoti bahu kanannya.
Tiga hari dirawat di RSUD Soe, Marci dirujuk ke RSUD W.Z. Johannes Kupang guna dilakukan operasi guna menyelamatkan nyawa bayi yang sedang dikandung Marci dan mengangkat kanker dari bahu Marci.
Penderitaan yang dialami Marci sampai ke telinga Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat langsung memerintahkan dokter di RSUD W. Z Johannes Kupang guna membentuk tim untuk menanggani Marci.
Setelah tim terbentuk, langkah pertama yang hendak diambil adalah melakukan operasi Caesar guna menyelamatkan nyawa sang bayi yang belum diketahui jenis kelaminnya tersebut.
Namun sayangnya, karena HB Marci rendah langkah operasi tak kunjung dilakukan dan bayi dalam kandungan Marci keburu meninggal pada Kamis (21/3/2019) sekitar pukul 07. 45 Wita.
Berselang dua jam, atau sekitar pukul 09.45 WITA, giliran Marci yang harus pergi menyusul sang bayi.
"Seharusnya operasi ceaser dilakukan pada Senin lalu, tetapi karena HB Marci rendah sehingga operasi tak kunjung terlaksana. Dokter sudah mencoba menaikan Hb Marci dengan melakukan transfusi darah hingga 7 kantong tetapi tak berbuah hasil yang memuaskan," ungkap Sepri didampingi, Relawan Geser, Antoneta Uki, Pemuda TTS, Eli Neonufa dan Yuptan Banunaek serta Relawan Peduli Kemanusiaan, Ruth Agnes bunga.
• VIDEO: Daniel Edward Beberkan Trik Ace Hardware Kupang Rebut Perhatian Pelanggan
• VIDEO: Kajati NTT Winarno Bilang Jaksa Hadir di JKN KIS Bukan untuk Takuti Masyarakat
Selama Marci dirawat di rumah sakit lanjut Sepri, calon suami Marci, Yusuf Nale yang ini sedang berada di Rote sudah diinformasikan terkait keadaan Marci dan diminta untuk datang menjenguk.
Tetapi dengan berbagai alasan Yusuf menolak untuk datang ke Kupang guna melihat kondisi sang calon istri yang dalam keadaan sakit parah.
"Saya sudah telepon calon suaminya tetapi tidak mau datang. Alasan harus urus ini dan itu. Kita juga tidak bisa memaksakan dia harus datang, jadi setelah ditunggu dia tidak datang maka kami yang urus segala keperluan Marci bahkan sampai mengantarnya ke rumah duka," ujarnya.
Telah selesai perjuanganmu sodariku marce isu...
Kini engkau tersenyum menghadap sang khaliq
Allah yg memberi kehidupan dan Allah pula yg mengambilnya.....
Hanya doa kami yg mengiringi kepergianmu menghadapNya
@Kasih peduli kemanusiaan &GESER bahu membahu untuk menjangkau yg belum tersentuh — di RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohannes Kupang. (POS-KUPANG.COM/Dion Kota/Novemy Leo)
Nonton Videonya Disini :