Pelaku Pengerusakan Mobil di Bajawa Ternyata Ada yang Masih di Bawah Umur dan Mabuk Miras

Polres Ngada berhasil membekuk 8 orang pemuda yang melakukan perusakan mobil milik Stefano Mariano T.Polu, warga Kelurahan Mangulewa

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Para pelaku pengurasakan mobil saat diamanakan Polisi, Selasa (19/3/2019) malam. 

Selain itu, banyak lagi orang dirawat di rumah sakit sementara pihak berwenang mencoba menemukan sumber kejadian itu dan menangkap pelaku.

Jumlah tersebut didasarkan pada laporan dari tiga rumah sakit di bagian timur negara bagian Assam. Pihak berwenang memperkirakan jumlah orang yang meninggal 84 pada Sabtu (23/2).

"Kami mencatat masih lebih dari 170 orang dibawa ke rumah sakit dengan pasien-pasien baru dibawa dari kawasan-kawasan terdekat. Setelah meminum minuman itu, dua hari kemudian terjadi komplikasi," kata Menteri Kesehatan Assam Biswa Sarma kepada Reuters.

"Kami telah mengirim sampel untuk pemeriksaan forensik guna menentukan bahan-bahan yang digunakan dalam minuman keras itu yang merenggut nyawa banyak orang," kata dia.

Tragedi minuman keras Assam terjadi hampir dua pekan setelah lebih 100 orang meninggal akibat meminum minuman beralkohol di dua negara bagian India Utara, Uttarakhand dan Uttar Pradesh, dalam kasus terburuk di negara itu sejak tahun 2011.

Kematian akibat meminum minuman beralkohol, yang diproduksi secara liar, dikenal di daerah setempat dengan sebutan "hooch", biasa terjadi di India, tempat banyak orang tak mampu membeli minuman keras bermerk.

Sejauh ini polisi telah menangkap 16 orang.

"Kami sedang memeriksa mereka dan segera menemukan sumber dan orang-orang yang terlibat dalam pemasokan minuman keras beracun itu," kata Mukesh Agarwal, kepala kepolisian Assam. 

Sedikitnya 17 pekerja perkebunan teh di India meninggal akibat mengkonsumsi minuman keras beracun setelah menerima upah mingguan.

Lebih dari 40 pekerja dalam kondisi kritis di rumah sakit, kata dokter, Jumat.

Kasus kematian tersebut muncul kurang dari dua pekan setelah lebih dari 100 orang tewas usai menenggak minuman keras beracun di India, demikian Reuters melaporkan.

Tujuh perempuan turut menjadi korban tewas di perkebunan yang terletak di Negara Bagian Assam, 310 kilometer dari ibu kota negara, Guwahati.

Dokter dari rumah sakit pemerintah di Golaghat, Dilip Rajbnonshi mengungkapkan bahwa kematian tersebut disebabkan oleh "minuman keras palsu."

Hampir 100 orang mengkonsumsi minuman keras pada Kamis. Mereka masih jatuh sakit dan dilarikan ke rumah sakit, kata anggota parlemen daerah dari Partai Bharatiya Janata, Mrinal Saikia kepada Reuters.

Kematian akibat alkohol yang diproduksi secara ilegal, yang secara lokal dikenal sebagai minuman beralkohol atau minuman keras daerah, menjadi hal yang lumrah di India, karena banyak orang yang tidak mampu membeli minuman alkohol bermerek.

(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved