Masyarakat Ende-NTT Deklarasi Pelestarian Elang Flores, Ini Bentuk Komitmennya
pihaknya menyadari bahwa elang Flores dan keanekaragaman hayati Nusa Tenggara adalah milik masyarakat sehingga wajib untuk dilindungi tempat hidupnya.
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Ferry Ndoen
lihat foto
Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Romualdus Pius
POS-KUPANG.COM,ENDE---Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Ende serta anggota TNI dan Polri juga Balai Besar Sumber Daya Alam Nusa Tenggara dan Forum Masyarakat adat Kelimutu mendeklarsikan pelestarian elang Flores yang dibacakan oleh Staf Ahli Bupati Ende, Marmi Kusumah SH, Kamis (21/3/2019) di Pesanggarahan Belanda,Kawasan Kelimutu, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende.
Dalam naskah deklarasi, Marmi menyatakan bahwa pihaknya menyadari bahwa elang Flores dan keanekaragaman hayati Nusa Tenggara adalah milik masyarakat sehingga wajib untuk dilindungi tempat hidupnya.
Untuk itu, pihaknya menyatakan mendukung sepenuhnya upaya pelestarian Elang Flores dan habitatnya di wilayah Kabupaten Ende dan sekitarnya.
Pihaknya berkomitmen untuk melindungi Elang Flores dari tindakan perburuan dan perdagangan illegal dan wilayah kabupaten Ende dan sekitarnya.
• Aburizal Bakri Bertemu Kader Golkar di Labuan Bajo, Kisahkan Lagu Ave Maria Sebagai Lagu Favorit
• Dua Pertiga Kekayaan Orang Terkaya di Indonesia dari Bisnis Kroni, Ini Penjelasannya
Saat membacakan sambutan Bupati Ende, Ir Marsel Petu, Staf Ahli Bupati Ende, Marmi Kusuma mengatakan bahwa kehadiran semua pihak membuktikan adanya komitmen untuk memberikan perhatian serius bagi upaya pelestarian Elang Flores beserta habitanya.
Oleh karna itu momen pertemuan dan kebersamaan ini menjadi sangat penting dan menjadi titik awal perjuangan guna sama-sama menjaga kelestarian lingkungan kita khususnya kelestarian Elamg Flores berserta habitatnya.
• Walau Ada Impian ke Real Madrid, Paul Pogba Tetap Setia Bela Man United
Pemerintahan Kabupaten Ende menyampaikan terimakasih kepada pihak balai Taman Nasional yang telah mempercayakan workshop konservasi Elang Flores dan habitat yang dilaksanaakan pada 3 (tiga) hari pada tanggal 19 maret dan puncaknya dipusatkan di kawasan Danau Kelimutu, Danau triwarna yang menjadi kebanggaan masyarakat kabuaten Ende, karena hanya satu-satunya di dunia.
“Kami meyakini pemilihan Kabupaten Ende, sebagai tempat diselenggarakan kegiatan workshop itentunya tidak hanya sebatas petunjukan tempat, tapi tentunya melalui berbagai pertimbangan yang komprehesit dan menganggap Kabupaten Ende layak menjadi tempat pelaksanaan workshop konservasi Elang Flores,”katanya.
Dikatakan kehadiran Dirjen KSDAE, Wiratno membawa angin segar bagi pemerintah dan masyrakat Kabupaten Ende, terutama dalam upaya membangun sinergitas progran,sehingga diharapkan adanya program-program pembangunan yang menyentuh langsung kepentingan masyrakat, sehingga secara bertahap masyarakat akan semakin sejatera.
Dirjen Konservasi dan Sumber Daya Alam (KSDA) Wiratno mengatakan bahwa Pulau Flores kaya akan kekayaan alam khususnya di Kabupaten Ende tidak saja Danau Kelimutu yang menjadi icon daerah tersebut namun juga keberadaan elang Flores.
Terkait keberadaan elang Flores hendaknya agar selalu dijaga sehingga keberadaannya tetap lestari sehingga dengan demikian bisa menjadi daya tarik wisata bagi daerah tersebut.
Berbagai kegiatan yang diselenggarakan terkait dengan keberadaan elang Flores hendaknya tidak hanya menjadi kegiatan serimonial belaka namun harus ada aksi nyata agar memberikan dampak yang positif bagi daerah khususnya dalam pelestarian keberadaan elang Flores. (*)
