BREAKING NEWS: Lahar Dingin Diduga Keluar dari Gunung Timau, Bikin Gatal Jika Kena Kulit

aliran air Sungai Oehani yang berasal dari Timau mengalir bercampur lumpur yang oleh masyarakat diduga lahar dingin.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
foto dari Paul Elliek untuk pos kupang.com
Lahar dingin yang diduga dari Gunung Timau 

BREAKING NEWS: Lahar Dingin Diduga Keluar dari Gunung Timau, Bikin Gatal Jika Kena Kulit

POS-KUPANG.COM I OELAMASI - Peristiwa tanah longsor di sisi utara Gunung Timau, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang dinilai warga sangat aneh.

Pasalnya, tanah longsor terutama di  Desa Fatunaus sejak Desember 2018 lalu hingga kini terus terjadi.

Bahkan sampai menggenangi sumber mata air Oelbibona, yang selama ini mengalir melalui  instalasi perpipaan air  ke Fatunaus dan  daerah sekitarnya.

Dampak lain yang lebih menimbulkan tanda tanya adalah aliran air Sungai Oehani yang berasal dari Timau mengalir bercampur lumpur yang oleh masyarakat diduga lahar dingin.

Salah satu warga Amfoang Selatan, Paul Elliek menyampaikan hal ini kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (19/3/2019).

Paul mengatakan, saat ini warga dalam kondisi waspada.

Dikatakannya, awal kejadia pada  Desember 2018 dimana longsoran tanah terjadi di tengah hutan. Longsoran kian menjadi-jadi sejak  Februari 2019 lalu.

Tapi anehnya, area longsoran itu terjadi di tengah hutan lebat di sekitar mata air Oelbibona, sumber mata air pada instalasi perpipaan air yang mengalir ke Fatunaus dan  daerah sekitarnya.

Panjang longsoran semakin  bertambah di sebelah utara puncak Gunung Timau menuju ke arah barat.

Kondisi longsor di atas gunung Timau itu, kata Paul,  meresahkan karena pipa air bersih yang dialirkan turun ke pemukiman penduduk ambruk tertimbun tanah dan tak bisa ditemukan.

Banjir Hantam 12 Rumah di Desa Noelmina, Takari

Ratna Sarumpaet Sebut Fahri Hamzah Ajukan Diri Sebagai Saksi dalam Sidang

Simak Ramalan Zodiak Cinta Kamu Selasa 19 Maret 2019, Sagitarius Ajak Kekasih Nikmati Waktu Bersama

BTS Ternyata Punya Kepercayaan yang Berbeda-beda Tapi Tetap Kompak Loh Yuk Kepoin

Dampak lain yang lebih menimbulkan tanda tanya adalah aliran air Sungai Oehani yang berasal dari Timau mengalir bercampur lumpur yang oleh masyarakat diduga lahar dingin.

Sudah berminggu-minggu lamanya air sungai Oehani keruh dan  tak jernih juga meski hujan berhari-hari tidak turun.

Kondisi air sungai Oehani yang mengental bercampur lumpur mengalir ke dalam areal persawahan dan menyebabkan endapan lumpur yang menebal di batang padi dan tanaman lainnya.

Ada masyarakat yang menyatakan bahwa air lumpur sungai Oehani yang melengket pada kakinya menimbulkan rasa gatal.

"Sesuai hasil survei oleh Tim dari Sekretariat Kecamatan Afatar, yakni Mus Talnoni dan Alex Efi, longsoran yang terjadi menimbulkan korban harta benda masyarakat berupa: ternak, mamar, kebun, tanaman jati, kopi, kelapa dan lain-lain," katanya.

Menurut Paul, sisi timur dan barat juga utara Gunung Timau terbentuk jurang yang menganga diselingi hamparan tanah selebar 600 meter yang diprediksi akan runtuh lagi jika masih terus berlangsung cuaca ekstrim.

Jika hamparan itu "meleleh", maka akan terputus jalur jalan dari Amfoang Tengah melalui Timau menuju ke Amfoang Utara. Areal ketinggian tebing yang longsor sekitar 50 meter dan menimbulkan rasa ngeri.

VIDEO: Aksi 6 Jam Anggota TNI Selamatkan Bayi yang Terjepit di Reruntuhan Banjir

Kasus SPAM - KPK Panggil Sekretaris Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR T Iskandar

Dia mengatakan, masyarakat yang terkena dampak dan korban harta benda antara lain, Yohanis Nasunis, Laasar Naisunis dan beberapa keluarga lainnya.

Kebun dan sawah masyarakat dengan bulir jagung bernas dan padi yang mulai menguning di sekitar Oelputi diprediksi akan rusak beberapa waktu ke depan bila hujan mengguyur deras. 

Pemerintah Kecamatan sudah  melaporkan kondisi yang terjadi ke Pemerintah Kabupaten untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang sekiranya terjadi ke depannya.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong)


Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved