Renungan Harian Kristen Protestan Sabtu 16 Maret 2019 '' Non Scholae, sed vitae discimus''
Renungan Harian Kristen Protestan Sabtu 16 Maret 2019 '' Non Scholae, sed vitae discimus''
Banyak orang tua, para guru, kakak-kakak dan saudara kandung atau keluarga dekat (Om dan Tante), yang stress dengan gaya anak-anak sekarang yang menolak untuk ditegur, tidak mau menerima didikan.
Hidup masih bergantung pada orang lain, tetapi tidak mau ditegur.
Anak-anak sekarang kalau disuruh duduk untuk dinasehati orangtua, seperti duduk di kursi panas.
Tapi kalau dapat info baru yang meskipun dia tahu itu jahat, tapi dia bilang, trus....trus....oh...teruskan...
Dunia kita tiap saat menawarkan, dan terus menawarkan hal-hal jahat dan buruk atau juga menawarkan kesenangan sesaat tetapi yang membahayakan.
Jangan heran indonesia saat ini dinyatakan sebagai negara darurat kekerasan seksual.
Kasus Margaret dan anak Enjelin, Yuyun di bengkulu, kepsek perkosa murid, pengusaha melakukan pelecehan seksual para artis dan anak-anak tak berdosa, misalnya yang paling heboh dan miris terhadap 58 anak di bawah umur.
Orang tua kandung perkosa putrinya sendiri terjadi di NTT dan di tempat-tempat lain.
Narkoba, pencurian dst... membuktikan bahwa begara kita sedang sakit parah dalam berbagai bidang, belum lagi nilai tukar rupiah yang merosot, hutang Indonesia yang makin membengkak, kemiskinan merajalela, sementara para politisi demi mempertahan kekuasaannya meninabobokan rakyat dengan janji-janji palsu dan kentara bohonnya.
Para pakar di Indonesia memberikan dua penyebab utama masalah ini yakni oleh karena Miras dan Pornografi. Orang mabuk dan linkung (bukan hanya mabuk alkohol tetapi juga mabuk kuasa dan lain sebagainya).
Sedangkan pornografi membuat orang menjadi dungu dan terjebak dengan fantasi-fantasi liar sehingga menjadi seperti “binatang buas”, sehingga tidak mampu lagi membedakan siapa korbannya di depan.
Saya kira perlu tambah satu penyebab lain yang paling utama,oleh karena orang tidak takut Tuhan, makanya mereka menjadi bodoh dan tdak Pintar dan sekaligus tidak cerdas secara spiritual (Lihat Amsal 1:7 “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.”).
Jadi membangun hubungan yang akrab dengan Tuhan dan taat kepada FirmanNYa akan membantu kita menjadi orang yang berguna bukan saja bagi diri sendiri tetapi juga menjadi berkat bagi kemanusiaan.
Disitulah kita belajar untuk hidup bukan untuk sekolah itu sendiri: Non Scholae, sed vitae discimus. . Semoga.
(*)