Fasilitas Komputer Untuk UNBK di Sejumlah SMA di Sumba Timur Minim
Pelaksanaan ujian nasional bagi para siswa SMA/SMK dan sederajat di Kabupaten Sumba Timur masih menemukan sejumlah kendala
Penulis: Robert Ropo | Editor: Adiana Ahmad
Fasilitas Komputer Untuk UNBK di Sejumlah SMA di Sumba Timur Minim
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU- Pelaksanaan ujian nasional bagi para siswa SMA/SMK dan sederajat di Kabupaten Sumba Timur masih menemukan sejumlah kendala. Kendala terutama yang dihadapi pihak sekolah adalah ketersediaan fasilitas berupa komputer yang masih sangat kurang untuk ujian para siswa dalam pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Kepala Sekolah SMA Kristen Payeti Waingapu di Kecamatan Kambera, Dra. Maria Yuliana Galla melalui Wakasek kesiswaan Yohanis Lowu Nyuga, S. Pd ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Rabu (13/3/2019) mengatakan SMA Kristen Payeti pada ujiab nasional kali ini melaksanakan dengan sistem ujian nasional berbasis komputer, begitu juga pada ujian Nasional tahun 2018 lalu.
Yohanis yang didampingi Wakasek Kurikulum Agustina Neher, S. Pd mengatakan dalam UNBK kali ini mereka juga mengalami kekurangan komputer untuk UNBK nanti.
• Ini Alasan Mengapa Belum Semua Sekolah di NTT Lakukan UNBK
Dijelaskan Yohanis, dari total siswa 204 orang siswa peserta UNBK, komputer hanya tersediah sebanyak 76 unit. Dari 76 unit itu 73 unit komputer itu untuk para siswa peserta, sedangkan 2 unit untuk operator, dan 1 unit untuk cadangan operator.
"Jadi kita mengalami kendala disini soal ketersediahan komputer. Jumlah komputer ini juga sebagian kita pinjam dari para siswa dan guru,"ungkap Yohanis.
Agustina Neher, S. Pd juga menambahkan karena kekurangan komputer, pihaknya membagi dalam 3 sesi perhari.
"Ya kalau dibagikan 1 komputer untuk tiga orang yang gunakan. Tapi kita buat dalam sesi dalam sehari untuk tiga sesi disaat UNBK pada tanggal 1,2,4 dan 8 April 2019 mendatang,"jelas Agustina.
Agustina juga mengatakan total siswa peserta untuk mengikuti baik ujian USBN dan unbk sesuai yang dikirim ke Pusat sebanyak 205 orang siswa, namun satu siswa laki-laki diantaranya setelah nama dikirim siswa itu tidak mau sekolah lagi fan memilih untuk pulang tanpa memberitahukan alasanya kenapa tidak mau sekolah untuk ikut UNBK.
• Dari 98 Sekolah di Manggarai Barat hanya 2 SMP Terapkan UNBK, Ini Sekolahnya
"Jadi yang ikut ada 204 orang saja. Tapi saat ini satu siswa diantaranya juga sedang sakit atas nama Valen Rambu Hana, mudah-mudahan dia bisa ikut UNBK nanti,"kata Agustina.
Yohanis dan Agustina juga berharap terkait kekurangan komputer ini, pemerintah propinsi NTT bisa memperhatikan dengan memberikan bantuan komputer, sebab pada ujian nasional tahun depan pasti jumlah siswa semakin banyak.
Agustina dan Yohanis juga berharap agar jaringan internet dan listrik juga bagus sehingga tidak ada kendala saat pelaksanaan UNBK nanti.
Kepala sekolah SMA PGRI Waingapu Rambu Mbangi Rawambaku, S. Pd juga mengatakan untuk SMA PGRI waingapu juga pihaknya melaksanakan UNBK meskipun jumlah fasilitas komputer sangat minim.
• Pemerintah Provinsi NTT Komit Pelaksanaan UNBK Di Sekolah Masing-Masing
Rambu Mbangi yang didampingi sekertaris Panitia UNBK Asri Mbangi Bangar, S. Pd menjelaskan total siswa peserta USBN dan UNBK sebanyak 275 siswa dengan jumlah komputer yang tersediah hanya 92 unit komputer.
"Jadi kita akan bagi dalam tiga sesi setiap hari karena komputer kurang hanya tersediah 92 unit saja. Ketersediaan komputer ini juga kita sebagian kita pinjam dari siswa dan guru, sedangkan sebagiannya kita pengadaan sendiri,"kata Rambu Mbangi.
Rambu Mbangi juga mengatakan dari total 275 siswa peserta UNBK itu, tidak ada yang bermasalah, semuanya dipastikan akan mengikuti baik USBN maupun UNBK.
Rambu Mbangi juga meminta kepada Pemerintah Propinsi NTT agar bisa memberikan tambahan bantuan Komputer sebab ketersediaan komputer saat ini sangat kurang. Apalagi pada UNBK tahun depan dipastikan jumlah peserta UNBK semakin bertambah banyak.
• Dari 98 Sekolah di Manggarai Barat hanya 2 SMP Terapkan UNBK, Ini Sekolahnya
Asri Mbangi Bangar, S. Pd juga menambahkan karena kekurangan komputer maka pihaknya membagi dalam tiga sesi pada setiap hari. Komputer 92 unit tersebut tersediah atau dibagi dalam 3 ruang Lab.
Asri Mbangi juga berharap saat pelaksanaan UNBK nantinya, terkait listrik harus dijaga oleh pihak PLN. begitu juga terkait signal internet harus dijaga juga oleh pihak Telekomsel seperti pelaksanan UNBK pada tahun sebelumnya, sehingga tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan.
Sementara itu untuk SMA Negeri 1 Kambera, di Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera terpaksa melaksanakan ujian Nasional dengan menggunakan ujian nasional kertas pensil (UNKP), sebab ketersediaan komputer di sekolah tersebut hanya sekitar kurang lebih 40 unit saja sementara jumlah peserta ujian Nasional di sekolah itu sebanyak 173 orang siswa.
"Kita terpaksa melaksanakan sistem UNKP saja karena komputer tersediah hanya kurang lebih 40 unit saja. Kita mau laksanakan UNBK tetapi tidak cukup ketersediaan komputer sementara dalam aturan UNBK harus laksanakan dalam satu hari maksimal hanya 3 sesi saja jadi tidak mencukupi,"jelas Wakasek Kurikulum SMA negeri 1 Kambera Hadana Ola, S.Pd saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Rabu (13/3/2019).
Handana juga mengatakan, meskipun pada tahun ini pelaksanaan ujian nasional hanya berbasis UNKP, namun pihaknya optimis pada tahun 2019 mendatang pihaknya juga akan melakukan UNBK.
• Dua Korban Tenggelam di Pantai Kewapante-Sikka, Kursi Kosong UNBK Milik Steven di SMK Tawa Tana
"Sehingga kita berharap kepada Pemerintah agar bisa memperhatikan keluhan kita ini. Memang kita sudah usulkan kepada Pemerintah juga untuk bantu Lab Komputer tapi belum terealisasi, mudah-mudahan tahun depan bisa terealisasi permintaan kita ini, agar kami juga bisa melakukan UNBK,"ungkap Handana.
Handana juga menjelaskan, jumlah peserta ujian Nasional yang diusulkan ke pusat dari sekolah tersebut sebanyak 174 orang siswa, namun setelah diusulkan 1 orang siswa laki-laki diantaranya tidak mau sekolah lagi, sehingga hanya 173 orang peserta saja yang siap mengikutu UNKP. (*)
Area lampiran