Beredar Informasi Badai Melanda Wilayah NTT Ternyata Hoaks

Beredar pesan WhatsApp di masyarakat, Rabu (13/3/2019), peringatan akan terjadi badai angin kencang berkekuatan 45 Knot, di wilayah Nusa Tenggara Timu

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Ferry Ndoen
Pos KUpang.com, Ferry Ndoen
Sebuah Kios, di depan Makorem 161 WS, di Jalan WJ Lalamentik, ambruk diterpa pohon yang tumbang akibat hujan badai, Minggu (10/3/2019) pukul 10.00 Wita 

Selain itu dapat mengakibatkan turbulensi yang membahayakan penerbangan.

Ia menjelaskan, squall line merupakan fenomena cuaca berskala lokal dari waktu tumbuh hingga punah (berakhir), 3-5 jam.

Lanjutnya, dari pantauan radar cuaca BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, squall line sudah mulai memasuki fase punah, tetapi masih ada potensi cuaca buruk dari awan awan Cumulonimbus(Cb).

Untuk itu, warga Kota Kupang perlu waspada adanya kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang.

Mobil Kijang Avanza yang tertimpa pohon Flamboyan, di depan RS Kartini Kupang, di Jalan Frans Seda, Kota Kupang, pukul 10.00 Wita
Mobil Kijang Avanza yang tertimpa pohon Flamboyan, di depan RS Kartini Kupang, di Jalan Frans Seda, Kota Kupang, pukul 10.00 Wita (Pos KUpang.com, Ferry Ndoen)

"Kami imbau agar warga tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat dan memangkas pohon pohon besar sehingga mengurangi potensi dan dampak dari cuaca ekstrim," jelasnya.

Ia menyebut, untuk pelayaran, hujan lebat disertai angin kencang yang berbahaya bagi kapal berukuran kecil. 

50 Rumah

Sebanyak 50 unit rumah warga di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur ( NTT ), rusak akibat diterjang puting beliung.

Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora mengatakan, puluhan rumah yang rusak itu tersebar di empat kecamatan.

"Puluhan rumah itu, ada yang rusak berat dan juga rusak ringan," ucap Gidion kepada Kompas.com, melalui telepon selulernya, Rabu (13/3/2019).

Empat kecamatan yang terdampak puting beliung, lanjut Gidion, yakni Umalulu, Pandawai, Kambata Mapambuhang, dan Kanatang. Gidion menyebut, puting beliung itu terjadi pada Minggu (10/3/2019).

Pihaknya, kata Gidion, telah memberikan bantuan darurat berupa makanan, alat tidur, dan kesehatan.

Gidion mengaku, bantuan yang diberikan hanya secukupnya saja, karena stok di kabupaten jumlahnya terbatas.

"Saat ini, dari Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBD) Kabupaten Sumba Timur, sudah bersurat ke BPBD Provinsi NTT, untuk meminta bantuannya," ujarnya.

Hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi pada Jumat siang.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved