Berita Pendidikan
Pelatih Sanggar Gare Wali Lakukan Hal Ini Agar Sanggar Ini Jadi Kebanggaan Sekolah
Pelatih Sanggar Gare Wali, Prudensia Olma Kanna, mengaku, Sanggar Gare Wali dibentuk 2012.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Pelatih Sanggar Gare Wali, Prudensia Olma Kanna, mengaku, Sanggar Gare Wali dibentuk 2012.
Sanggar Gare Wali membuat sekolah menjadi bangga karena penari membawa nama sekolah.
Ditemui Pos Kupang disela-sela kegiatan, Prudensia, mengatakan, para penari sudah berbuat banyak untuk sekolah dan menjadi kebanggan bagi SMA Negeri I Mauponggo.
• Heboh, Ini yang Dirasakan Syahrini di Malam Pertama Tidur dengan Reino Barack
Menurut Prudensia, ada beberapa kesulitan mengatur anak-anak karena kurang disiplin waktu, tetapi memang butuh kesabaran.
Ia mengaku pelatihnya harus lebih paham sebelum memberikan latihan kepada anggota sanggar. Gerakan-gerakan juga harus lancar sehingga ketika melatih anak-anak mudah dipahami.
"Mereka sudah tampil tiga kali di tingkat Kabupaten Nagekeo dalam lomba Festival Budaya Nagekeo. Kegiatan yang digelar oleh beberapa kampus yang datang ke sekolah ini. Mereka juga tampil saat kegiatan di Sekolah, Karnaval, kegiatan PGRI di Mauponggo dan RAT Koperasi serta Festival Enagera Beach," ujarnya.
Dia mengatakan, pada Festival Enagera Beach di Mauponggo, Sanggar Gare Wali tampil beberapa acara seperti Dero Kreasi, Mai Gani Rai dan Dance Modern.
Ia mengaku anggota Sanggar selalu siap setiap saat sehingga benar-benar ekstra selama kurang lebih seminggu.
• Manfaat dan Efek Samping Biji Tomat yang Perlu Anda Ketahui!
Sebagai pelatih, Prudensia senang dan bangga karena anak-anak sangat kompak dan tampil memukau saat Festival Enagera Beach.
"Saya bangga sekali dengan anak-anak. Penampilan mereka juga sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat saat Festival itu. Banyak orangtua yang mengharapkan anak-anak mereka juga ikut, " ujarnya.
• Video Viral, Seorang Pria Sebar Hoax, Sebut Jokowi-Amin Godok Undang-Undang Pelegalan Perzinahan
Pelatih lainnya, Bergitha Uga, berharap anak-anak sanggar tetap rendah hati dan terus ingin belajar.
Jangan cepat puas dan selalu kompak dalam tim. Kerjasama dan kebersamaan harus selalu dijaga.
Ia mengaku melatih anak-anak tentu butuh kesabaran dan menguras waktu. Namun tetap optimis bahwa apa yang dilatih pasti akan membawa hasil yang memuaskan. (*)