Banjir Labuan Bajo
Ya Allah! Hujan Batu-Batu Besar Pun Hantam Jalan Raya Ruteng-Labuan Bajo, 8 Orang Tewas Tertimbun
"Ya Allah...!" Terdengar suara seorang lelaki bersama teman-temannya. Tampak mereka sedang berupaya melintasi dahan-dahan pohon yang tumbang.
Penulis: Aris Ninu | Editor: Bebet I Hidayat
Evakuasi para korban melibatkan personil Polres Mabar, personil Sat Brimob Kompi B Maabar, personil Polsek Komodo, Personil Koramil 1612-02/Labuan Bajo dan beberapa intansi terkait.
Dari jumlah warga korban bencana tersebut diatas dapat dirincikan sesuai dengan tempat penampungan yakni pertama, Aula Polres Mabar sebanyak 206 orang dan Kantor Basarnas sebanyak 114 orang.
18 longsoran
Ruas jalan negara yang menghubungkan Ruteng, Kabupaten Manggarai menuju Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat ditutup 18 longsoran.
Sumardin, warga Labuan Bajo kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (8/3/2019) mengatakan, dirinya bersama beberapa teman terpaksa berjalan kaki dari Lembor sampai Labuan Bajo.
Jalan kaki tersebut tambah Sumardin, dilakukan semalam sejak pukul 01.00 Jumat (8/3/2019) dini hari dan baru tiba di Labuan Bajo jam 11.00 Wita.
Dalam rentang waktu tersebut lanjutnya, mereka harus berjibaku menaklukkan jalanan yang dipenuhi lumpur, batu, pasir dan pohon yang tumbang di badan jalan.
"Dalam perjalanan itu kami harus melewati ada 16-18 titik longsor. Ada tiga titik longsor yang sangat besar," kata Sumardin.
Kepala Desa Liang Dara, Karolus Karolus Tali menegaskan, dari Desa Liang Dara hingga Cunca Wulang terdapat 13 titik longsor dan sulit dilewati kendaraan.
Hingga saat ini, tambahnya, longsoran tersebut belum berhasil diatasi.
Akses Telepon Putus
Putusnya ruas jalan trans Labuan Bajo-Ruteng membuat warga yang terjebak di lokasi longsor di Kampung Culu, Kecamatan Rana Mbeling, Kabupaten Mabar nekad berjalan kaki belasan kilometer.
Warga harus melintas longsor dan bebatuan serta kayu yang tumbang lalu memalang jalan.
Sampai sekarang akses jalan ke Labuan Bajo dan Ruteng belum bisa dilintas kendaraan.
Akses jalan yang putus membuat warga panik karena tidak bisa bepergian ke Labuan Bajo dan Ruteng.