Setahun Meteran Listrik Belum Terpasang, Warga Oebobo Demo ke PLN Soe

Setahun Meteran Listrik Belum Terpasang, Warga Oebobo Demo ke PLN Soe, Kabupaten TTS

Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Dion Kota
Warga Desa Oebobo sedang berdiri di depan kantor PLN cabang Soe guna melakukan aksi demo, Rabu (6/3/2019). 

Setahun Meteran Listrik Belum Terpasang, Warga Oebobo Demo ke PLN Soe

POS-KUPANG.COM | SOE - Habis sudah kesabaran 58 kepala keluarga, warga Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih terhadap PLN cabang Soe. Pasalnya setahun berlalu setelah pembayaran uang muka untuk pemasangan meteran listrik, namun hingga saat ini meteran listrik tak kunjung terpasang sehingga masyarakat RT 11/RW 06 tetap hidup dalam kegelapan.

Di dampingi Ketua DPC Pospera Kabupaten TTS, Yerim Yos Fallo, Rabu ( 6/3/2019) pagi ke-58 keluarga warga Oebobo melakukan aksi demo di depan kantor PLN Cabang Soe.

Ombudsman Temukan Dugaan Malaadminstrasi dan Pungli di Rutan Depok, Ini yang Terjadi

Setelah dilakukan mediasi, akhirnya pihak PLN cabang Soe bersedia menemui 20 orang perwakilan pendemo di dalam kantor PLN.

Sebelum memulai tatap muka, Kepala PLN unit layanan pelanggan(ULP) Soe, Hendra Aditia berinisiatif menyalami satu per satu pendemo dan memperkenalkan dirinya.

Ratna Sarumpaet Acungkan Dua Jari Setelah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Oktoviana Benu mengaku, sakit hati dengan kinerja PLN cabang soe yang tak kunjung memasang meteran listrik di rumahnya setelah satu tahun berlalu.

Oktoviana yang saat ini sudah menjanda mengatakan, dirinya terpaksa harus menjual babi miliknya untuk bisa mendapatkan uang guna menyetorkan uang kepada mitra PLN guna bisa mendapatkan pelayanan listrik.

Namun sayangnya, setahun berlalu, meteran listrik tak kunjung dipasang di rumahnya.

"Pak kepala PLN, saya ini janda. Saya jual babi supaya listrik bisa menyala. Saya butuh listrik pak. Saya sakit hati sampai hari ini listrik belum menyala juga," ungkap Oktoviana sambil memegang dadanya.

Filmon Betty, warga Oebobo lainnya, juga mengaku terpaksa menjual babinya yang masih kecil guna bisa menyetorkan uang sebanyak Rp.850.000 kepada mitra PLN guna pemasangan listrik.

Namun sayangnya, setahun berlalu listrik di rumahnya tak kunjung menyala. "Pak kepala PLN, saya jual babi saya yang masih kecil supaya bisa pasang listrik di rumah. Kenapa sampai tahun meteran tidak juga dipasang. Padahal, kalau bai itu tidak saya jual, mungkin harganya sekarang sudah 1 atau 2 juta," keluhnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved