Mahasiswa Muhamadiyah Kritik Pilkada "Serangan Fajar"
Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Kupang, Yodi Mesak Uky, menanyakan tentang proses Pilkada dan penyimpangan-penyimpangan seperti "serangan fajar"
Penulis: Lamawuran | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Kupang, Yodi Mesak Uky, menanyakan tentang proses Pilkada dan penyimpangan-penyimpangan seperti "serangan fajar".
Dia menyatakan hal itu sewaktu Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTT melakukan kunjungan ke kampus Universitas Muhammadiyah Kupang, Rabu (6/3/2019).
Mereka melakukan sosialisasi terhadap ratusan mahasiswa di Aula Muhamadiyah Kupang.
• Seorang Pemuda Dikeroyok hingga Tewas, Begini Peran 9 Tersangka Pelaku
"Sesuai realita, tiap kali ada pemilihan, tetap ada kasus itu," katanya, Rabu (6/3).
Dia menyayangkan karena tidak ada kontribusi dari pihak KPU dan pihak keamanan dalam kasus ini.
"Bagaimana cara hentikan? Walaupun sudah ada larangan tetapi tetap saja terjadi," tanyanya.
• Hakim: Tidak Ada Alasan Konkrit Jadi Pertimbangan Mengabulkan Permohonan Ratna Sarumpaet
Karena itu, dia menghimbau agar pihak KPU dan pemerintah bisa melakukan sosialisasi terhadap pemilih di desa-desa, yang rawan terjadinya kasus ini.
"Pilkada kali agak rumit. Kami sebagai mahasiswa saja agak sulit memahami surat suara yang banyak itu. Jadi harap supaya disosialisasikan juga ke desa-desa," harapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran)