Ditarik Rp 850 Ribu, Setahun Listrik PLN Tak Kunjung Menyala, Berikut 5 Fakta Demo Warga di PLN Soe
Sudah setahun warga Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten TTS, menunggu aliran listri yang tak kunjung datang. Padahal mereka sudah membayar
Penulis: Dion Kota | Editor: Bebet I Hidayat
Ditarik Uang Muka Rp 850 Ribu Setahun Lalu
Filmon Betty, warga Oebobo lainnya, juga mengaku terpaksa menjual babinya yang masih kecil guna bisa menyetorkan uang sebanyak Rp 850.000 kepada mitra PLN guna pemasangan listrik.
Namun sayangnya, setahun berlalu listrik di rumahnya tak kunjung menyala.
"Pak kepala PLN, saya jual babi saya yang masih kecil supaya bisa pasang listrik di rumah. Kenapa sampai tahun meteran tidak juga dipasang. Padahal, kalau bai itu tidak saya jual, mungkin harganya sekarang sudah 1 atau 2 juta," keluhnya.
Janjikan Senin Depan
Kepala PLN unit layanan pelanggan (ULP) PLN Soe, Hendra Aditia memastikan jika pada Senin depan, akan dilakukan pemasangant terhadap 58 KK tersebut.
Hendra mengatakan, proses berlangsung alam karena prosedur pemasangan jaringan baru harus melalui beberapa tahapan.
Mulai dari survei, pengajuan anggaran ke unit yang lebih tinggi untuk pemasangan jaringan baru hingga keterbatasan meteran yang tersedia sehingga diprioritaskan untuk pemasangan di fasilitas umum.
Selain itu, para pelanggan baru juga harus memasang instalasi listrik di dalam rumah dan memasang SLO sebelum dipasang meteran.
"Untuk pemasangan jaringan baru mesang proses agak panjang. Tetapi saya tegaskan kalau hari Senin mendatang meteran listriknya sudah terpasang," janjinya.

Ancam Kembali Aksi Demo
Ketua DPC Pospera Kabupaten TTS, Yerim Yos Fallo yang mendampingi warga meminta sikap tegas kepala PLN menyikap persoalan ini.
Dirinya meminta kepala PLN untuk membuat kesepakatan bersama kapan meteran listrik di 58 KK warga Oebobo bisa terpasang.
Dirinya juga menyebut, persoalan yang dialami warga Oebobo juga dialami warga TTS lainnya di desa yang berbeda.
Oleh sebab itu, dirinya meminta kepala PLN yang baru menyikapi persoalan ini dengan serius sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan listrik PLN.
"Kalau persoalan ini tidak ada titik terang hari ini maka kami akan datang lagi dengan masa yang lebih banyak dan tidur di kantor PLN. Kebetulan di kampung masih gelap jadi biar kami nginap di kantor PLN kan di sini terang," Ancam Yerim.
Simak Videonya Di Atas.
(Pos-Kupang.com/Dion Kota)