Pria Asal Wolowea Boawae Penjual Sapu Ujuk Demi Ongkos Anak yang Sedang Sekolah
Siang itu, sekitar pukul 11.40 Wita Frans tampak menyusuri Jembatan Aesesa arah ke Kecamatan Riung Kabupaten Ngada.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Uangnya akan digunakan untuk keperluan rumah tangga dan keperluan anak sekolah.
"Kalau pulang lagi ke Raja Wolowea beli beras," ujarnya.
• Bencana Angin Puting Beliung Liliba, BPBD NTT : Tetapkan Tiga Hari Fase Rehabilitasi Rekonstruksi
• Mau Naik Haji Tapi Kurang Dana, Ayo Ikut Program Arrum Haji di Pegadaian Syariah Kupang
• Bupati Agas Sampaikan Pidato perdana di DPRD Matim, Tawarkan Konsep Desa Bahagia
Ia mengaku memilih untuk berjualan keliling dari kampung ke kampung karena bosan kalau hanya duduk di Pasar.
"Tunggu dipasar lama. Lebih baik jalan-jalan keling. Kalau tidak jualan
maka akan susah anak-anak tidak bisa sekolah," ujarnya.
Tak Menyerah
Perjuangan Frans untuk mempertahankan hidup adalah sebuah upaya yang ia lakukan supaya keluarga tetap hidup.
Penghasilan yang pas-pasan membuatnya tak pantang menyerah berjualan.
"Meskipun susah jangan menyerah. Hidup sekali saja menikmatilah," ujarnya.
Ia mengatakan ketika berusaha pasti ada jalan. Percaya diri saja bahwa setiap usaha ada hikmah mesti yang disyukuri.
"Saya tidak mengeluh. Meskipun tidak pakai sendal tetap semangat saat jualan," ujarnya.
Ia mengatakan anyam sapu ijuk ia lakukan setiap hari dan pohon enau dirawat dengan baik sehingga menghasilkan ijuk yang bagus.
"Saya panjat sendiri dan anyam sendiri. Kalau stok ijuk habis saya bisa cari ijuk dihutan," ujarnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)