BMKG Ingatkan Puting Beliung Masih Berpotensi Terjadi di Wilayah Nusa Tenggara Timur

Hujan deras disertai angin puting beliung masih berpotensi terjadi di Nusa Tenggara Timur atau NTT.

Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/RICARDUS WAWO
Rumah dan pohon-pohonan berantakan diterjang puting beliung di Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Provinsi NTT, Kamis (28/2/2019). 

Tetap Waspada

Forecaster on Duty Stasiun Klimatologi dan Iklim Lasiana Kota Kupang, Hamdan Nurdin, membenarkan angin yang menerjang Liliba dan Penfui merupakan angin puting beliung.

Ia mengatakan, dari pantauan Staklim, terlihat adanya pertumbuhan konvektif lokal di area terdampak dimana dalam persepuluhan menit perkembangan awan konvektifnya sangat cepat.

Terkait awan tebal dan hitam berbentuk seperti gasing, Hamdan mengatakan, itu adalah awan kumulonimbus, sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin dan sebagainya.

Kumulonimbus berasal dari bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" yang berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer.

Dijelaskannya, penampakan awan tebal dan hitam tersebut menunjukkan adanya potensi angin kencang, petir dan hujan, namun tidak bisa dipastikan apakah angin puting beliung atau angin kencang.

"Jadi memang kita tidak bisa kita justifikasi bahwa akan terjadi angin puting beliung," ujarnya. Menurut dia, dalam beberapa hari ke depan potensi angin kencang masih akan terjadi di wilayah Kota Kupang dan sekitarnya. Untuk itu warga perlu waspada. (kk/ll/ii)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved