Masyarakat Adat Baolangu Gelar Demo Tandingan, Dukung Pemerintah Bangun Awololong
Komunitas Masyarakat Adat Desa Baolangu, Kecamatan Nubatukan, menggelar demo tandingan di Gedung DPRD Lembata, Rabu (27/2/2019).
Penulis: Frans Krowin | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Komunitas Masyarakat Adat Desa Baolangu, Kecamatan Nubatukan, menggelar demo tandingan di Gedung DPRD Lembata, Rabu (27/2/2019). Aksi yang juga digelar di Kantor Bupati Lembata itu untuk mendukung pemerintah membangun jeti dan kolam apung di Pulau Siput, Awololong.
Demo itu sebagai reaksi atas aksi yang dilancarkan sekelompok masyarakat Lewoleba yang telah dilancarkan sebelumnya. Masyatakat itu menyatakan menolak rencana pemerintah membangun jeti dan kolam apung di Awololong. Kelompok itu meminta DPRD Lembata untuk sama-sama menolak pembangunan itu, karena Awololong merupakan kampung lama yang dulunya tertelan tsunami. Bila sekarang dibangun lagi, maka bisa menimbulkan risiko yang lebih besar bagi masyatakat.
• Pekerja Proyek Jadi Korban Tawuran di Jalan Sultan Agung, Dibacok Saat Sedang Duduk
Disaksikan POS-KUPANG.COM, aksi itu diikuti puluhan warga Desa Baolangu. Mereka datang dari desa itu menggunakan tiga mobil pick up serta sejumlah sepeda motor dalam pengawalan ketat aparat Polres Lembata. Sementara untuk mengamankan massa, Satpol PP Kabupaten Lembata juga mengerahkan sejumlah personel.
Dari desa itu, para pengunjukrasa itu langsung bergerak menuju Kantor Bupati Lembata. Di tempat itu mereka mengungkapkan sejumlah fakta tentang sikap masyarakat adat Desa Baolangu mendukung pemerintah membangun daerah ini termasuk membangun jeti dan kolam apung di Awololong.
• Sopir Mengantuk, Mobil Tabrak Pembatas Jalan, Dua Luka Berat, Dua Luka Ringan, Mobil Hancur
Dalam orasinya, Ali Kedang mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lembata yang dipimpin Bupati Eliaser Yentji Sunur telah merencanakan semua item pembangunan secara baik. Perencanaan itu melalui semua tahapan dan digodok secara baik oleh para aparatur sipil negara (ASN).
Bahkan perencanaan itu dibahas pula di lembaga legislatif. Untuk itu, pemerintah jangan lagi mundur karena ada desakan dari pihak tertentu. Jangan pula gentar atas tekanan pihak yang tidak berkompoten dengan tujuan dan maksud-maksud tertentu.
Bila pemerintah berkeyaninan telah melakukan hal yang benar untuk daerah ini, maka pemerintah harus terus berjalan atas keyakinan yang benar tersebut. Alangkah eloknya kalau masyarakat juga mendukung pemerintah, karena apa yang dilakukan itu untuk memajukan daerah ini.
Dikatakannya, ada sekelompok orang di Kabupaten Lembata yang saat ini sedang merecoki hati dan pikiran masyarakat dengan isu-isu yang menyesatkan. Kelompok itu berusaha meracuni masyarakat agar menghalang-halangi pemerintah untuk membangun daerah tercinta.
Untuk itu, katanya, pemerintah jangan goyah. Pemerintah harus terus berkomitmen terhadap apa yang telah direncanakan. Apalagi yang direncanakan itu adalah hal mulia, untuk membangun daerah demi memajukan lewotana leuauq tercinta.
"Kami dari masyarakat adat Desa Baolangu mendukung pemerintah membangun Awololong. Untuk itu, kami minta pemerintah melanjutkan pembangunan jeti dan kolam apung di Awololong. Leluhur leuauq lewotana akan selalu bersama pemerintah, karena yang dilakukan itu untuk melestarikan Awololong dari pelbagai tindakan perusakan yang dilakukan oknum tertentu selama ini," tandas Ali. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowin)