Opini Pos Kupang
Tantangan Pengelolaan Sampah di NTT
Mengapresiasi Gubernur NTT Bapak Viktor Bungtilu Laiskodat yang telah menempatkan pengelolaan sampah sebagai prioritas utama
Juga menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan sampah, dan melakukan koordinasi antar lembaga, pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Tantangan utama yang dihadapi oleh Pemerintah di Provinsi NTT antara lain(1) political will dari para pimpinan daerah dalam memprioritaskan permasalahan pengelolaan sampah.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengelolaan sampah dan air limbah belum menjadi prioritas utama dalam agenda politik pemimpin daerah. Hal ini dapat terlihat dari alokasi anggaran yang diperuntukan bagi kegiatan-kegiatan tersebut.
Selain itu belum semua pemerintah daerah sudah mempunyai peraturan daerah yang memfokuskan pada penanganan sampah dan air limbah.
Kalaupun telah ada peraturan daerah yang mengatur tentang persampahan, penerapan aturan tersebut belum dilaksanakan secara baik.
Tantangan kedua adalah terbatasnya sumberdaya manusia (SDM) yang mengerti betul tentang teknis dan manajerial pengelolaan sampah.
Karena pengelolaan sampah belum menjadi prioritas utama, maka pemerintah daerah umumnya belum mempersiapkan secara baik SDM yang handal dalam mengelola sampah.
Penempatan SDM dalam mengelola persampahan harus didasarkan atas latar belakang pendidikan atau pengalaman.
Kondisi real menunjukkan bahwa SDM yang sudah dilatih, dikursuskan dan dididik dalam mengelola sampah di luar NTT tidak ditempatkan kembali di dinas yang mengelola sampah.
Tantangan ketiga adalah proses perpindahan/mutasi personal baik pada tataran teknis maupun manajerial yang sering terjadi.
Kondisi ini menyebabkan tidak ada perencanaan yang berkelanjutan mengenai pengelolaan sampah.
Tantangan keempat adalah pola koordinasi antar instasi yang mengurus persampahan baik dari sisi perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan maupun monitoring dan evaluasi.
Kadang-kadang pengelolaan sampah diurus oleh beberapa instasi sehingga dapat terjadi everlapping kewenangan atau tidak ada issu yang sempat diurus.
Pengalokasian dana yang terdistribusi di beberapa instasi dapat menyebabkan penanganan sampah dilakukan secara parsial dan tidak fokus sehingga menyebabkan tidak tercapainya output dan outcome.
Dalam pengelolaan sampah peran perguruan tinggi, swasta dan LSM yang ada di NTT belum maksimal. Kajian kajian yang dilakukan perguruan tinggi diharapkan dapat didiseminasikan kepada masyarakat.