Pemerintah Feasibility Studi Bendungan Wailikis di Kabupaten Belu, Ini Penjelasan Kepala BWS NT II
Pemerintah Pusat Cq Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II) dalam tahun ini akan melaksanakan Feasibility Studi (FS
Penulis: Ferry Ndoen | Editor: Ferry Ndoen
"Kalau Bendungan Kolhua, saat kita mau proses penajaman geologi di lapangan, namun ada keberatan dari masyarakat, sehingga kita belum bisa melakukan hal itu sehingga desainnya belum final," kata Agus.
Tentang adanya informasi alokasi dana Bendungan Kolhua terpaksa dialihkan ke Kabupaten Belu yang lebih siap, Agus menjelaskan, soal pengalokasian anggaran untuk sebuah pembangunan tergantung program.
"Jadi untuk pengalokasian dana tergantung pada kesiapan programnya di lapangan. Jika program sudah siap maka akan diikuti dengan penanggaran," tegasnya.
Saat ditanyai soal adanya permintaan masyarakat di Pulau Sumba untuk membangun bendungan, agus mengatakan, permintaan masyarakat di Sumba tentu akan diikuti dengan pengkajian.
"Sumba sangat spesifik jenis tanahnya sehingga perlu dilakukan pengkajian mendalam," pungkasnya.
Pemkab Belu Siap Menyambut Pembangunan Bedungan Welikis
Dilaporkan dari Atambua, Pemerintah Pusat berencana membangun lagi satu bendungan di Kabupaten Belu, Provinsi NTT yakni, Bendungan Welikis, Desa Lookeu, Kecamatan Tasifeto Barat.
Pemerintah Kabupaten Belu menyambut baik rencana pembangunan Bedungan Welikis. Persiapan yang sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Belu adalah menyediakan anggaran untuk biaya perhitungan nilai harga lahan yang akan dilakukan konsultan penilai harga atau appraisal.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belu, Vincent K Laka mengatakan hal itu kepada Pos Kupang.Com saat dikonfirmasi Selasa (19/2/2019).
Menurut Vincent, sesuai informasi dari Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), pemerintah pusat sudah mengalokasikan anggaran untuk studi kelayakan. BWS NT II sudah melakukan survey awal di lokasi bendungan Welikis termasuk survey luas genangan. Dari hasil survey ini akan diketahui berapa luas lahan yang dipakai untuk pembangunan bendungan tersebut.
Menurut Vincet, pada prinsipnya Pemkab Belu siap mendukung agar pembangunan bendungan Welikis dapat terealisasi.
Dirjen SDA Kementerian PUPR, DR.Ir Hari Suprayogi, M.Eng yang dikonfirmasi Pos Kupang.Com saat acara pengisian awal (impounding) Bendungan Rotiklot di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak mengatakan, komitmenn pemerintah pusat pada masa kepemimpinan Jokowi-JK untuk membangun tujuh bendungan di Provinsi NTT harus jadi dan tuntas.
Dua bendungan sudah selesai dikerjakan yakni, bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang dan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu. Dua bendungan yang sedang dikerjakan yaitu, Bendungan Temef di Kabupaten TTS dan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka.
Sedangkan dua bendungan yang akan dibangun tahun 2019 adalah Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang dan Bendungan Welikis di Kabupaten Belu.
"Bendungan Welikis kita percepat. Saat ini balai wilayah sungai masih lakukan survey di lokasi. Kalau sudah jadi, tahun 2019 kita tender dan kerja," kata Suprayogi.