Renungan Kristen Protestan

Siapakah Domba yang Hilang Itu Sesungguhnya?

Begitu juga cinta kasih Allah kepada manusia kadang penuh misteri dan sulit dipahami.Misteri kasih Allah hanya bisa kita pahami dalam iman

Editor: Ferry Jahang
Dok Pribadi
Dr. Messakh Dethan 

Siapakah Domba yang Hilang Itu Sesungguhnya?

Renungan Kristen Protestan Tanggal 16 Februari 2019

Oleh: Pdt. DR Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA
Dosen Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang

KITA sering melihat lukisan Yesus yang sementara menggendong domba. Lukisan itu kadang begitu sederhana, tapi mengandung makna yang sangat dalam. Lukisan itu hendak menggambarkan kasih Allah yang mau mencari manusia yang tersesat.

Dalam bacaan kita Lukas 15:1-7 berceritera tetang domba yang tersesat memang merupakan sebuah perumpamaan yang sederhana, dan biarkanlah tetap sederhana dan jangan dipersulit.

Secara sederhana perumpamaan ini demikian : Ada seekor domba yang tersesat - Sang gembala pergi mencarinya - Domba itu kemudian ditemukan. Si Gembala membawanya kembali ke rumah. Si Gembala merasa sangat senang.

Apakah arti dari perumpamaan yang sederhana ini? Ada beberapa kemungkinan.

Kemungkinan pertama untuk memahami perumpamaan ini sebagai suatu kisah tentang cinta. Karena seperti cinta umumnya, kadang cinta itu tidak masuk akal, berbahaya dan penuh risiko.

Tetapi cinta tetap cinta entah masuk akal atau tidak. Kadang kita tidak habis pikir, kenapa si A mencintai si B, yang menurut kita tak pantas.

Kadang kita tidak habis pikir kenapa si Yanto mencintai Marlin yang cerewet itu, atau si John yang tinggi besar dengan si Karla yang imut-imut. Cinta tetap cinta, entah pas secara logika atau tidak.

Begitu juga cinta kasih Allah kepada manusia kadang penuh misteri dan sulit dipahami.

Misteri kasih Allah hanya bisa kita pahami dalam iman dan bukan dengan akal budi kita. Karena Allah mencintai dunia dan isinya Ia justru mengorbankan anakNya yang tunggal (Yoh 3:16).

Untuk menhapus dosa dunia, Yesus justru mati, ini tentu di luar akal budi dan pemikiran manusia (1 Kor 1:23: , 23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,").

Kembali pada perumpamaan tadi. Tuhan Yesus bilang ada seorang gembala mempuyai 100 ekor domba, yang satu hilang.

Ia tinggalkan 99 dan pergi mencari yang hilang itu. Ini tidak masuk akal dan berbahaya. Betapa besar risikonya, bagaimana kalau setelah pulang mendapatkan yang satu itu, ia mendapati yang 99 itu hanya tinggal 40 saja.

Terlalu riskan, gembala mana yang nekat melakukannya?

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved