Mutasi di Pempov NTT, Viktor Bungtilu Bilang Pejabat yang Dilantik Tidak Dukung Victory Joss
dirinya dan Wagub Josef Nae Soi tudak sedang menyusun dan melantik orang-orang yang mendukung Victory Joss sewaktu pilgub 2018 lalu.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/KUPANG - "Saya lihat bapak ibu yang dilantik ini tidak pilih Victory-Joss sewaktu pilkada lalu. Secara jujur saya dan pak Josef hadir di sini, kami tidak sesang menyusun untuk melantik yang dukung, tetapi kita ingin desain baru agar percepatan pembangunan lebih baik lagi,"
Hal ini disampaikan Gubernur NTT , Viktor Bungtilu Laiskodat saat memberi sambutan pada acara pengambilan sumpah dan pelantikan pejabat tinggi lingkup Pemprov NTT di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT, Jumat (15/2/2019).
Menurut Viktor, dirinya dan Wagub Josef Nae Soi tudak sedang menyusun dan melantik orang-orang yang mendukung Victory Joss sewaktu pilgub 2018 lalu.
" Kita ingin desain baru agar percepatan pembangunan lebih baik. Kita juga buat desain yang baik agar petumbuhan ekonomi sosial akan bisa berjalan luar biasa," kata Viktor.
Dia menjelaskan, pejabat yang dimutasi itu tentu memiliki tantangan baru. Tanggung jawab berat,mimpi besar ada di garis komando bapak dan ibu yang dilantik sehingga bisa membawa NTT ke arah sejahtera.
"Jangan berpikir agama ,atau suku sehingga jangan mutasi ini kita kaitkan dengan agama atau identitas tertentu. Saya tidak urisan dengan itu. Pemikiran itu harus dihilangkan dari NTT,karena saya tidak meluhat dan menempatkan orang sesuai agama," katanya.
• Dua Jembatan Ambruk, Kadis PUPR Sikka ‘Pusing,’
• Gencarkan Operasi Gabungan, 110 Ranmor Terjaring
Dikatakan, mutasi itu merupakan hal biasa, katena itu dirinya memberi apresiasi kepada para pejabat yang secara baik telah melewati tahapan penilaian sehingga menduduki jabatan yang dilantik.
"Ini tanggungjawab besar, karena itu setelah dilantik harus sudah mulai dengan langkah -langkah kongret. Saya harapkan kinerja dan bukan cara berpikir liner pada aturan yang berlaku saja tapi harus berpikir out of the box," katanya.
Dia mengatakan, tidak mungkin Provinsi NTT dengan banyak keterbatasan bisa maju hanya dengan pendekatan biasa. Tetapi perlu ada pemikiran tenaga dan disiplin yang tinggi.
" Kalau usai dilantik lalu disiplin dan perubahan tidak ada pasti kita akan evaluasi. Ini hal biasa dalam sistem pemerintahan, bukan hal luar biasa," ujarnya.
Viktor mengatakan, bagi para pejabat yang diganti atau diberhentikan , dirinya menyampaikan terima kasih dan memberi apresiasi.
" Saya akan buat Pergub untuk pejabat yang senior-senior untuk menjadi staf khusus gubernur. Kecuali, yang mau istrahat, karena provinsi ini butuh semua untuk bekerja," ujarnya.
- Bekerja dengan Target
Pada kesempatan itu, Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat juga mengatakan, pemerintah NTT melalui para pejabat yang dilantik itu akan bekerja dengan membuat target-target.
"Kita akan membut target- target. Apalagi gubernur seperti ini pasti bapak ibu capek, karena saya akan telpon jam 2-3 pagi," kata Viktor.
Dikatakan, pelantikan ini menujukan bahwa faktor integritas dan kapasitas akan mendorong semua pihak untuk bekerja ke arah lebih baik.
"Sebagai manusia jika ada angka -angka yang keliru saya minta maaf,tapi kita akan melihat dan evaluasi lagi. Tetapi saya yakin bapak dan ibu yang dilantik ini punya tanggungjawab bersama gubernur dan wakil gubernur untuk menata NTT ke arah baik," katanya.
Dia mengatakan, saat ini merupakan kesempatan untuk berbuat, karena kita semua harus berbuat lagi.
"Kita ini tidak lama ada, jadi jangan sampai Tuhan panggil kita saat kita belum selesai kerja, karena itu kalau ada tugas, maka kita lakukan melampaui itu," ujarnya.
Dia mengakui, potensi yang ada cukup besar sehingga perlu digerakan.
"Gubernur dan Wagub ini terbuka dan kami bebas untuk berdiskusi untuk pembangunan NTT. Jangan takut berdiskusi dan pemikiran harus juga briliant serta cinta pekerjaan," ujarnya.
Dilantik ini, lanjutnya dengan kekuasaan sebagai aalt untuk menghadirka cinta kasih di tengah masyarakat. " Waktu bapak ibu melamar jadi ASN , tidak lamar untuk jadi pejabat sehingga kalau diberhentikan ya itu wajar.
Semua kita di mana berada sebagai ASN dan sebagai pemimpin harus merasa bertanggungjawab membangun NTT . Kita tunjukkan kita ini waras dan ingin maju," katanya.
Untuk diketahui, pelantikan pejabat eselon II atau pejabat tinggi pratama ini dihadiri forkopimda NTT, para pejabat eselon III serta undangan lainnya.
Pengambilan sumpah dan pelantikan dipimpin Wagub NTT,. Josef A Nae Soi. Sementara pejabat yang dilantik didampingi oleh rohaniawan masing-masinh Pater Konstantinus, Pdt. Salmon , H. Muh. Saleh dan Suparsi
Sedangkan bertindak sebagai saksi, Sekda NTT, Ben Polo Maing dan Robert Rero.
Saat pembacaan surat keputusan pelantikan, nampak para pejabat seperti was-was dan tegang, kecuali setelah diketahui jabatan, maka mereka mulai rileks. Ada yang menunjukkan ekspresi wajah agak gembira namun.
Berbeda dengan beberapa pejabat yang diberhentikan. Mereka ada pada barisan paling belakang. Mereka juga berbaris berbanjar.
Beberapa pejabat yang diberhentikan itu masing-masing Andre Koreh, Tini Thadeus, Hadji Husen, Yulia Afra, Fredrik Tielman, Yohanes Tay, John Hawula , Wilem Foni , Alexander Sena, Yovita Mitak, Mikael Feenandez dan Boni Marisin.
Usai pelantikan , Asisten Administrasi Umum, Cosmas Lana,S.H,M. Si membacakan pakta integritas dan kontrak kinerja area perubahan 2019. (*)