Tidak Ada Jembatan Penyeberangan, Ibu Hamil di Nagekeo Nekat Lawan Derasnya Sungai Lowo Sesa

Seorang ibu hamil dari Desa Alorawe, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo NTT harus berjuang melawan derasnya arus Sungai Lowo Sesa.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Agustinus Sape
POS-KUPANG.COM/GORDI DONOFAN
Tidak ada jembatan penghubung, seorang ibu hamil asal Desa Alorawe dibantu warga terpaksa harus melawan derasnya arus Sungai Lowo Sesa di Boawae Kabupaten Nagekeo, Senin (11/2/2019). 

"Melalui Dinas PUPR Nagekeo dulu kita sudah ajukan pembangunan Jembatan Gantung disana. Dinas PUPR Nagekeo sudah melakukan survey dan perencanaan hanya karena keterbatasan dana sehingga sampai saat ini Pemda belum bisa mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Jembatan gantung Alorawe dan Jembatan gantung Lari di Desa Renduteno Kecamatan Aesesa Selatan," ujarnya.

Ia menyebutkan panjang jembatan gantung Alorawe 90 Meter dan Jembatan Lari 110 Meter sehingga membutuhkan biaya sangat besar.

"Karena itu pemerintah melalui Dinas PUPR Nagekeo mengajukan proposal ke Kementerian PUPR melalui dana APBN dalam hal ini Balai Wilayah X Kupang tahun 2018. Pemerintah pusat dalam hal Balai Jalan dan Jembatan Wilayah X Kupang menanggapi dan merespon baik terhadap proposal yang diajukan oleh dinas PUPR Nagekeo untuk mengalokasikan dana dari APBN untuk pembiyaan pembangunan dua Jembatan gantung baru di Nagekeo yaitu Jembatan gantung di Lari dan Alorawe," ujarnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved