Teknologi Silase, Solusi Ketersediaan Pakan Ternak Berkualitas
Pendekatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi problematika tersebut adalah dengan teknologi silase. Silase merupakan awetanbasah segar yang disimpan
Jika ingin membuat dalam jumlah yang banyak, maka cara yang termurah adalah dengan menggali tanah. Ukuran disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian menggunakan kantong plastik sehingga penutupannya bisa dilakukan agak rapat (Yusriani, 2015).
Penggunaan dan Penyimpanan Silase
Silase bisa digunakan sebagai salah satu atau satu satunya pakan kasar dalam ransum sapi potong. Pemberian pada sapi perah sebaiknya dibatasi tidak lebih 2/3 dari jumlah pakan kasar.
Silase juga merupakan pakan yang bagus bagi domba tetapi tidak bagus untuk kuda maupun babi. Apabila ternak belum terbiasa mengkonsumsi silase, maka pemberiannya sedikit demi sedikit dicampur dengan hijauan yang biasa dimakan.
Cara Pemberian pada Ternak
Pemberian silase pada ternak harus dilakukan dengan memperhatikan respon ternak. Silase mempunyai aroma dan rasa yang khas, maka tidak semua ternak langsung mempunyai respon yang baik. Berikut adalah cara pemberian silase pada ternak menurut Yusriani (2015) :
1. Pengambilan silase harus dilakukan secara hati-hati, silo harus cepat-cepat ditutup agar udara tidak masuk. Silase paling baik disimpan dalam silo yang berukuran sesuai dengan kebutuhan, sekali ambil isi silo habis. Misalnya setiap hari dibutuhkan 100 kg silase, maka kapasitas silo juga 100 kg.
2. Sebelum diberikan pada ternak silase diangin-anginkan terlebih dahulu, jangan diberikan langsung pada ternak.
3. Untuk ternak yang belum terbiasa makan silase, pemberian dilakukan sedikit-sedikit dicampur dengan hijauan segar yang dikurangi secara bertahap. Jika sudah terbiasa silase dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan ternak setiap hari.
Setelah membaca uraian diatas tentunya semua peternak bisa mengaplikasikan teknologi silase karena bahan yang dibutuhkan sangat sederhana dan prosesnya tidak rumit. Apabila semua peternak mau mengaplikasikan teknologi ini maka kelak saat musim kemarau, peternak tidak perlu khawatir kekurangan pakan sebab punya lumbung pakan dari pakan hasil fermentasi tersebut. (*)