Renungan Harian Kristen Protestan Senin 11 Februari 2019 ''Pembaharuan Diri Melalui Firman Tuhan''

Penolakan terhadap firman Tuhan dikira sebagai kebenaran dan kepercayaan mereka beralih kepada filsafat-filsafat modern; padahal itu sebenarnya suatu langkah menuju kepada kegelapan dan kebinasaan.

"Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh" (bnd Roma 1:22).

Namun kepada orang-orang yang percaya ada tuntutan yang lebih, Paulus menekankan ada perbedaan antara belajar mengenai Kristus beda dengan belajar mengenal Kristus.

Karena yang Paulus katakan adalah "Kamu telah belajar mengenal Kristus" dan ia tidak mengatakan bahwa kamu telah "Belajar mengenai Kristus".

Banyak sekali orang-orang belajar "Mengenai" Tuhan namun sesungguhnya mereka tidak "mengenal" Tuhan; sehingga keselamatan itu tidak diperolehnya.

Belajar mengenai hanya menunjuk kepada akal dan pengetahuan saja, tetapi belajar mengenal menunjuk pada hati dan iman orang percaya untuk akrab dan mau hidup secara sungguh-sungguh dengan Kristus.

Mengapa kita bisa dan harus belajar mengenal Kristus?

Sebab Kristus itu hidup, dan melalui firmanNya Ia berbicara kepada kita, demikian sebaliknya melalui doa kita berbicara kepada-Nya.

Oleh sebab itu kita semua yang sudah mengenal Kristus, semestinya ada perubahan dalam hidupnya sesuai dengan konsep pengenalan yang sudah kita pelajari.

Pembaharuan  diri sejati hanya  dan terjadi melalui kuasa Tuhan dan Rohnya serta Firmannya sebagai dasar.

Karena itu kita harus membuka diri bagi kuasa Roh Kudus.

Kuasa Tuhan melalui Roh Kudus lah yang  dapat memperbaharui cara berpikir dan bertindak kita yang lebih banyak mengacu pada keinginan daging.

Acuan hidup orang percaya mestinya mengacu pada keinginan Roh Kudus sebagaimana tercantum dalam buah Roh (Gal 5:22-23) dan ini harus menjadi motivasi dan komitmen pribadi kita. (*)