Renungan Harian Kristen Protestan

Renungan Harian Kristen Protestan Senin 11 Februari 2019 ''Pembaharuan Diri Melalui Firman Tuhan''

Renungan Harian Kristen Protestan Senin 11 Februari 2019 ''Pembaharuan Diri Melalui Firman Tuhan''.

Editor: maria anitoda
Pdt. DR Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA
Renungan Harian Kristen Protestan Senin 11 Februari 2019 ''Pembaharuan Diri Melalui Firman Tuhan'' 

Jangankan melakukannya, membicarakannya saja sudah dianggap aneh.

Namun melalui pengaruh positif Nehemia, lambat laun keadaran untuk hidup kudus menjadi kebutuhan banyak orang, yaitu kebutuhan akan suatu kebangunan rohani yang bersifat massal. 

Hal ini diperlihatkan secara jelas dalam teks alkitab Nehemia pasal 8:1-19.

Dalam konteksnya yang lebih luas yaitu Nehemia 8:1-10:39 menguraikan salah satu kebangunan rohani terbesar dalam Perjanjian Lama dan melukiskan beberapa prinsip mendasar bagi pembaharuan dan kebangunan rohani.

Pembaharuan dan kebangunan rohani hanya datang dari Tuhan disampaikan melalui Firman Tuhan (ayat Neh 8:1-8), doa (ayat Neh 8:6), pengakuan dosa (pasal Neh 9:1-38), hati yang hancur dan menyesal (ayat Neh 8:9), berbalik dari hidup yang berdosa dan perilaku masyarakat kontemporer (Neh 9:2), dan penyerahan yang diperbaharui untuk melaksanakan kehendak Tuhan dan menjadikan Firman Tuhan pedoman hidup yang penuh rasa syukur (Neh 10:29).

Itu artinya apa?

Artinya melalui teks ini orang beriman hanya dapat membaharui dirinya, jika ia membuka diri bagi Tuhan dan mau hidup hanya melalui FirmanNya saja.

Dan tidak menurut keinginan diri sendiri atau pengaruh lingkungan yang buruk. 

Orang beriman memerlukan senjata untuk itu yaitu doa.

Orang beriman mesti membiasakan diri senantiasa untuk berdoa agar Tuhan memberi kemampuan untuk menjaga dari segala godaan. 

Namun doa tanpa pengakuan dosa dan penyesalan dari dosa-dosa adalah hal yang sia-sia.

Orang beriman dituntut sungguh-sungguh bertobat dan melaksanakan kehendak Tuhan dan Firmannya sebagai pedoman hidupnya.

Senada dengan ini Rasul Paulus dalam Perjanjian Baru (Efesus 4:20) menyebutkan tentang orang-orang yang tidak mengenal Tuhan.

Kehidupan mereka jauh dari hidup persekutuan dengan Tuhan, karena kebodohan dan kedegilan hati mereka.

Menurut Paulus perasaan mereka telah "tumpul" karena mereka menyerahkan dirinya kepada dosa sehingga dosa yang berkuasa atas diri mereka.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved