Perempuan Ini Tewas Dimakan Hidup-Hidup oleh Babi Peliharaannya, Telinga dan Wajahnya Dilahap Babi

Perempuan Ini Tewas Dimakan Hidup-Hidup oleh Babi Peliharaannya, Telinga dan Wajahnya Dilahap Babi

Editor: Bebet I Hidayat
POS KUPANG/JULIUS AKOIT
ILUSTRASI - Ribuan ekor babi di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang kini divaksin oleh petugas guna mencegah mewabahnya penyakit Hog Cholera. 

" Babi amat penuh cinta kasih. Saat saya sakit mereka berada di samping saya dan terus menemani," ujar Jenny.

"Tapi Anda tak bisa berpura-pura sakit karena jika mereka tahu maka akan timbul kekacauan," ujarnya.

Dalam foto yang diambil pada 27 Januari 2019 ini memperlihatkan Jenny Tsai (membelakangi kamerea) bersama kawannya hidup bersama empat ekor babi peliharaan di apartemennya di Taichung, wilayah tengah Taiwan
Dalam foto yang diambil pada 27 Januari 2019 ini memperlihatkan Jenny Tsai (membelakangi kamerea) bersama kawannya hidup bersama empat ekor babi peliharaan di apartemennya di Taichung, wilayah tengah Taiwan (SAM YEH )

Sebenarnya, amat sulit memisahkan Babi dalam kebudayaan China, terutama jika berkaitan dengan makanan.

Di Taiwan pun daging Babi merupakan salah satu makanan favorit warga.

Namun, keempat Babi peliharaan Jenny ini sungguh beruntung karena hidup mereka tidak berakhir di meja makan.

Perempuan 43 tahun itu mulai memelihara Babi 12 tahun lalu ketika keluarganya menghadiahkan "Little Du" seekor anak Babi yang kemudian tumbuh menjadi Babi dewasa berbobot 65 kilogram.

"Saat Babi milik tetangga melahirkan, saya menyempatkan diri untuk melihat bayi-bayi Babi itu setiap hari. Sehingga ayah dan kakak saya membelikan satu ekor anak Babi untuk saya," kenang Jenny.

Daebak, Cha Eun Woo dan Shin Se Kyung Bakal Main Bareng di Drama Korea Bertema Sejarah

Ramalan Cinta Zodiak Jumat 8 Februari 2019, Leo Ketemu Orang Baru, Libra Mandiri

Selama bertahun-tahun berikutnya, Jenny sudah memelihara enam ekor Babi yang ditelantarkan atau diberikan pemiliknya. 

Sayang, tiga ekor Babi milik Jenny sudah lama mati. Kini keempat Babi yang tersisa hidup sejahtera di bawah perawatan Jenny.

Keempat Babi itu bahkan menempati ruangan terbesar di apartemen. Sedangkan Jenny dan kawannya  menempati kamar tidur sempit di samping ruangan para Babi.

Tak hanya menempati kamar terluas, keempat Babi itu masing-masing mendapatkan selimut, piring, dan tali kekang sendiri.

Sementara apartemen itu diramaikan boneka, bantal, dan lukisan bertema Babi.

Namun, memelihara Babi bukan perkara mudah. Jenny pernah mengurus anak Babi berusia lima hari yang harus disuapi susu setiap jam.

Begitu pula, saat memelihara Babi cacat yang diselamatkan dari tempat pembuangan sampah. Babi ini harus dipindahkan dengan menggunakan gerobak.

"Mengurus Babi amat sulit, mereka bisa membuat kekacauan. Mereka juga menggigit dan makan amat banyak," lanjut Jenny.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved