Inilah Hasil 4 Lembaga Survei, Jokowi-Maruf Atau Prabowo-Sandi yang Menang?
Namun, gambaran perolehan suara sudah dapat diketahui sejak awal dari banyaknya lembaga survei yang melakukan pengambilan sampel suara
POS-KUPANG.COM - Perolehan suara setiap pasangan calon dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 memang baru diketahui pada hari pencoblosan, 17 April.
Namun, gambaran perolehan suara sudah dapat diketahui sejak awal dari banyaknya lembaga survei yang melakukan pengambilan sampel suara terhadap pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin atau Jokowi-Maruf dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno atau Prabowo-Sandi.
Berdasarkan survei-survei tersebut dapat diketahui perkiraan perolehan suara masing-masing paslon.
Bahkan, survei yang dilakukan beberapa kali dalam waktu yang berbeda dapat menunjukkan pergerakan atau perubahan perolehan suara masing-masing kubu.
Hal itu terlihat dari hasil survei empat lembaga survei nasional pada Oktober 2018-Januari 2019. Berikut paparannya:
• Begini Cara Mudah dan Cepat Daftar P3K 2019 Tanpa Lelet Melalui sscan.bkn.go.id
• Inilah 5 Fakta dan Kronologi Lengkap Pria yang Rusak Motornya saat Ditilang di BSD
• Ini Alasan Mengapa Istri Dosen Politani LL Mau Minta Maaf Atas Penggerebekan Di Kamar Kos GTMN
1. LSI Denny JA
Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI Denny JA) melakukan beberapa kali survei terkait elektabilitas peserta Pilpres 2019. Dari tiga kali survei, kita coba bandingkan antara survei yang diambil pada November 2018 dan Januari 2019.
Pada10-19 November 2018, dua bulan setelah masa kampanye dimulai, pasangan Jokowi-Maruf memperoleh 53,2 persen, sementara Prabowo-Sandi mendapatkan 31,2 persen.
Selisih suara mereka masih terpaut 22 persen.
Sementara pada survei selanjutnya yang dilakukan setelah debat pertama, 18-25 Januari 2019, terjadi perubahan perolehan suara yang cukup signifikan.
Pasangan petahana mendapatkan penambahan persentase perolehan menjadi 58,4 persen, sementara sang penantang justru turun menjadi 24,7 persen.
Selisih suara pun menjadi semakin lebar, yakni 33,7 persen.
2. Survei Populi
Survei lain datang dari Survei Populi Center yang juga diambil dari dua waktu berbeda, di masa kampanye dan seusai debat pertama.
Pertama, survei diambil pada Desember 2018 dengan hasil Jokowi-Maruf unggul dengan 52 persen dari lawannya, Prabowo-Sandi, yang hanya mengumpulkan 30,7 persen.
Terlihat, terdapat perbedaan perolehan suara sebanyak 21,3 persen.
Sementara pada survei yang dilakukan pada 20-27 Januari 2019, tiga bulan sebelum Pilpres 2019, perolehan suara paslon nomor urut 01 meningkat ke angka 54,1 persen.
Perolehan suara paslon nomor urut 02 yang juga mengalami peningkatan menjadi 31 persen.
Adapun selisih di antara keduanya menjadi 23,1 persen, naik 1,8 persen dari selisih sebelumnya.
3. Survei Median
Lembaga survei ketiga yang akan kita gunakan datanya adalah Media Survei Nasional (Median).
Berdasarkan survei pada November 2018, Jokowi-Maruf mendapatkan 47,7 persen suara, sementara Prabowo-Sandi 35,5 persen.
Selisih perolehan suara keduanya sebesar 12,2 persen.
Selanjutnya, saat survei kembali dilakukan pada 6-15 Januari 2019, terjadi sedikit peningkatan dengan paslon 01 tetap unggul, yakni 47,9 persen untuk Jokowi-Maruf dan 38,7 persen untuk Prabowo-Sandi.
Suara keduanya berjarak 9,2 persen saja.
Dari hasil ini diketahui selisih perolehan suara semakin menipis menjadi satu digit tersisa, dan Prabowo pun semakin mendekati pencapaian suara Jokowi.
Terakhir adalah survei yang dilakukan oleh lembaga survei Charta Politika. Dua survei dilakukan pada dua waktu berbeda.
Survei pertama diambil pada Oktober 2018, hasilnya Jokowi-Maruf mendapatkan lebih dari separuh suara sampel, yakni 53,2 persen.
Sementara Prabowo-Sandi memperoleh 35,5 persen. Terdapat selisih 17,7 persen.
Di survei selanjutnya yang dilakukan pada 22 Desember 2018-2 Januari 2019, tidak terjadi banyak perubahan. Sang petahana peroleh 53,2 persen, sementara lawannya kumpulkan 34,1 persen suara.
Selisih keduanya di survei kali ini adalah 19,1 persen.
Selisih suara pun semakin merenggang sebanyak 1,4 persen.
Prabowo-Sandi: Margin Error Hasil Survei Sekarang Bisa 40 Persen
Juru kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Muhammad Syafii, tidak merasa terpengaruh dengan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
Hasil survei itu menunjukan debat pertama tidak terlalu mengangkat elektabilitas dua pasang capres dan cawapres.
Survei LSI Denny JA juga menyebut pasangan Jokowi-Maruf lebih unggul dari Prabowo-Sandi dalam debat pertama.
"Kami enggak begitu terganggu dengan hasil-hasil survei itu. Apalagi belakangan kan survei ini yang biasanya margin error-nya 2-3 persen, sekarang bisa sampai '40 persen' margin error-nya," sindir Syafii di Kompleks Parlemen, Kamis (31/1/2019).
Menurut dia, BPN Prabowo-Sandi juga tidak fokus terhadap peningkatan elektabilitas pascadebat.
Syafii mengatakan, hal yang paling penting adalah program Prabowo-Sandi bisa dipahami dengan baik oleh masyarakat.
"Tidak ada upaya spesifik untuk menggerus kantong-kantong suara yang selama ini pro kepada pihak seberang. Kami hanya menyampaikan program kami, kami yakinkan masyarakat bahwa kami sanggup melakukan itu," kata dia.
Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukan elektabilitas capres-cawapres setelah debat pertama.
Elektabilitas Jokowi-Maruf pascadebat yang diukur Januari 2018 adalah 54,8 persen.
Angka itu hanya sedikit naik dari survei LSI bulan Desember sebesar 54,2 persen.
Sementara itu, elektabilitas Prabowo-Sandi per Januari 2019 adalah 31 persen, naik sedikit dari elektabilitas per Desember 2018 sebesar 30,6 persen. (kompas.com)
Artikel ini juga tayang di Kompas.com