Gempa Palu Resmi Dinyatakan Fenomena Supershear Langka dan Paling Banyak Korban Jiwa
Gempa Palu Resmi Dinyatakan Fenomena Supershear Langka dan Paling Banyak Korban Jiwa
Hal ini dibuktikan oleh ahli dari Universitas California, Los Angeles (UCLA). Mereka menggunakan data teleseismik dan penginderaan jarak jauh gempa untuk menghasilkan pencitraan terperinci dari proses patahan.
Data itu menunjukkan kecepatan gempa palu 4,1 kilometer per detik. Sementara itu, studi lain yang dilakukan ilmuwan Université Savoie Mont Blanc di Perancis menambahkan detail tambahan pada struktur patahan.
Mereka menggunakan citra satelit untuk memetakan patahan utama dan struktur sekunder yang terkait gempa. Dari sini mereka menemukan gambar yang memperlihatkan bagian masalah dan sebelumnya tidak dijelaskan dengan kompleks.
Gambar itu menunjukkan goncangan meluas ke selatan dengan total jarak 180 kilometer, didorong oleh dua ketegangan utama dan langsung turun ke 30 kilometer tepat di Palu. Garis lurus yang relatif pendek dan sangat halus tampaknya menjadi penyebab utama gempa supershear yang bergerak dengan kecepatan tinggi.
"Bahkan dengan masalah tersebut, gempa dapat langsung berubah menjadi supershear dengan cepat," kata seismolog UCLA Lingsen Meng. (Kompas.com)
