Agum Gumelar Sebut Jokowi Pemimpin Pilihan Tuhan yang Sangat Tepat untuk Memimpin Indonesia
Agum Gumelar Sebut Jokowi Pemimpin Pilihan Tuhan yang Sangat Tepat untuk Memimpin Indonesia
Agum Gumelar Sebut Jokowi Pemimpin Pilihan Tuhan yang Sangat Tepat untuk Memimpin Indonesia
POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar memuji kinerja dan personal Presiden Joko Widodo. Menurut Agum, calon presiden nomor urut 01 itu adalah sosok pemimpin yang sederhana, baik, jujur dan merakyat.
Hal ini sudah ditunjukan Jokowi sejak menjadi wali kota Solo, gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden RI.
"Kita sayang (Jokowi). Tuhan sudah begitu baik kepada bangsa Indonesia memberikan seorang pemimpin seperti Pak Jokowi," kata Agum dalam acara deklarasi Relawan Bravo Cijantung di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (5/2/2019).
• Ketua Fraksi PAN Sebut Perbup Sikka 33 Tahun 2018 Cacat Prosedural
Menurut Agum, Jokowi bisa menempatkan diri sebagai kepala pelayan masyarakat. Jokowi juga dinilai tak arogan.
"Tuhan sudah memberikan pemimpin yang betul-betul tepat buat bangsa Indonesia," ujarnya.
• Ratusan Relawan Bravo Cijantung Deklarasi Dukung Jokowi-Maruf Amin, Begini Kata Agum Gumelar
Di hadapan ratusan relawan, Agum mengajak relawan Bravo Cijantung untuk kembali mendukung Jokowi di pilpres 2019.
Bravo Cijantung adalah relawan yang terdiri dari kelompok yang mengklaim sebagai anak-anak purnawirawan TNI. Namun demikian, ia meminta supaya masyarakat Indonesia lebih dewasa.
Ia berharap, perbedaan preferensi politik tidak membuat perpecahan rakyat "Di negara yang berasas demokrasi, pro kontra itu soal biasa. Suka atau tidak suka itu soal biasa. Ada yang pro pemerintah ada yang tidak suka pemerintah," tandasnya.
Mengutip wikipedia Jenderal TNI (HOR) (Purn) Agum Gumelar, MSc lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 17 Desember 1945 umur 73 tahun.
Ia adalah mantan Menteri Perhubungan pada Kabinet Gotong Royong.
Ia adalah lulusan tahun 1969 dari Akademi Militer Nasional Magelang.
Dia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) pada 17 Januari 2018.
Dalam Pilpres 2004, dia dicalonkan oleh PPP sebagai calon wakil presiden sama Hamzah Haz sebagai calon presiden, di putaran pertama, pasangan itu meraih 3,01% dari total jumlah suara.
Dia juga mencalonkan diri dalam Pilkada DKI 2007.
Pada tahun 1998, ia mendapat gelar master dari American World University, salah satu organisasi yang dilarang beroperasi oleh Dikti Depdiknas pada tahun 2005 karena melakukan tindakan jual gelar.
Ia juga menjabat sebagai Gubernur Lemhanas periode 1998 - 1999.
Tahun 2008, Agum dicalonkan PDIP menjadi Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Nu'man Abdul Hakim, namun berakhir dengan kegagalan. Agum Gumelar juga menjabat sebagai Honorary Chairman Media Nusantara Citra.
Pada tahun 2011, Agum Gumelar ditunjuk oleh FIFA sebagai Ketua Komite Normalisiasi untuk mengatasi kisruh dalam tubuh PSSI.
Karier
* Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Kabinet Kerja (2018-)
* Ketua Komite Normalisasi PSSI (2011)
* Ketua Umum KONI Pusat (2003-2007)
* Menteri Perhubungan Kabinet Gotong Royong (2001-2004)
* Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan Kabinet Persatuan Nasional (2001)
* Ketua Umum PSSI (1999-2003)
* Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi Kabinet Persatuan Nasional (2000-2001)
* Menteri Perhubungan Kabinet Persatuan Nasional (1999-2000)
* Gubernur Lemhannas (1998-1999)
Tidak Benar Cijantung Identik Prabowo
Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar menegaskan tidaklah benar daerah Cijantung, Jakarta Timur identik dengan seorang komandan Kopassus.
Komandan yang dimaksud adalah Mantan Danjen Kopassus yang saat ini maju sebagai capres di Pilpres 2019, Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikannya dalam acara deklarasi mendukung Jokowi-Maruf bertajuk "Penegasan tekad Putra-Putri Cijantung untuk Jokowi-Maruf Amin 2019 01 Bravo Cijantung.
"Konotasi di luar kalau dengar Cijantung itu ya Kopassus. Kopassus ini pasukan elite. Jadi kalau dikatakan Cijantung identik salah satu komandan, itu keliru besar. Cijantung identik dengan nama-nama Danjen. Jadi tidak benar Cijantung dikonotasikan hanya Kopassus dan hanya seorang komandan," katanya di Rumpun Bambu Resto, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (5/2/2019).
Agum menepis bahwa daerah Cijantung itu semuanya menyatakan dukungan terhadap paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi.
"Jadi tidak benar Cijantung dikonotasikan hanya Kopassus dan hanya seorang komandan. Semua orang yang pernah jadi Danjen, itu ingin Kopassus ini berhasil dalam setiap penugasan," katanya.
Menurutnya, semua baret merah (Kopassus) memiliki andil besar dalam memperkuat pertahanan negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Karenanya, ucap Agum, "anak-anak" Cijantung bebas menyatakan dukungan kepada siapapun di Pilpres 2019.
"Cijantung itu adalah suatu kompleks I, II, II. Di kompleks ini terdapat banyak kesatuan, utamanya adalah kopassus. Ada satuan zeni, kavaleri. Semua berjasa dengan baret merah, ingin pasukan ini disegani," tutup Agum.
Untuk diketahui, Cijantung terdiri dari banyak kompleks Militer dari berbagai satuan AD, Kostrad, Kavaleri, Paspampres, termasuk Kopassus. Cijantung II adalah kompleks pamen/pati AD dari berbagai kesatuan.
Danjen2 Kopassus juga sebagian berumah dinas di Cijantung II, termasuk Agum Gumelar. (*)