Berita Populer

BERITA POPULER: Alasan Sopir Bemo Perkosa Bocah SD, Renungan Harian Katolik & Banjir Naibonat NTT

BERITA POPULER: Alasan Sopir Bemo Perkosa Bocah SD, Renungan Harian Katolik & Banjir Naibonat NTT.

Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
BERITA POPULER: Alasan Sopir Bemo Perkosa Bocah SD, Renungan Harian Katolik & Banjir Naibonat NTT 

BERITA POPULER: Alasan Sopir Bemo Perkosa Bocah SD, Renungan Harian Katolik & Banjir Naibonat NTT.

POS-KUPANG.COM -  BERITA POPULER: Alasan Sopir Bemo Perkosa Bocah SD, Renungan Harian Katolik & Banjir Naibonat NTT

Berita populer edisi Kamis (31/1/2019).

Berita populer edisi Kamis (31/1/2019) terdiri dari tiga berita teratas edisi Kamis dengan pembaca terbanyak.

TK Pembina Negeri Aesesa Ajarkan Siswa Tidak Gunakan Produk Plastik Berlebihan

Gedung SDM Bila Sumba Timur Dikabarkan Rusak Berat Akibat Diterpa Angin

Banjir Tiba, Dua Ekor Ular Sanca Muncul di Pemukiman Warga Koja

Berita populer edisi Kamis meliputi renungan harian Katolik lengkap dengan bacaan hari ini Jumad (1/2/2019). Kemudian ada juga  bocah SD yang diperkosa sopir bemo di Kupang NTT dan yang terakhir ada banjir di Kota kupang NTT tepatnya di Jalan Timor Raya.

Berikut ulasan berita populer di atas:

1.  Renungan Harian Katolik, Jumat 1 Februari 2019: Menghargai Proses dan Hasilnya

Markus 4: 26- 34

Oleh RD.Florens Maxi Un Bria
Rohaniwan Keuskupan Agung Kupang.

Menghargai proses dan hasilnya

"Beģinilah halnya Kerajaan Allah. Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah.Lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun. Dan benih-benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi.Bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu".(Mrk 4: 26-28)

Menabur Kasih dan pengharapan

Capaian seribu mil dimulai dengan langkah pertama.Demikian juga untuk sampai pada tahapan memanen dimulai dengan menabur.
Menaburkan benih baik dan unggul pada tanah yang subur diikuti dengan perawatan yang memadai melahirkan pengharapan akan hasil yang maximal.

Namun patut diingat meskipun manusia telah menabur bibit yang unggul, bagaimana bibit itu bertumbuh sampai berbuah, sesungguhnya Tuhanlah yang memberi pertumbuhan.

Itulah sebabnya setiap upaya manusia beriman yang menaburkan kebaikan selalu menyertakan Tuhan. Tuhan adalah sumber hikmat, kekuatan dan pelindung dalam berusaha.

Tanpa melibatkan Tuhan dan berkat-Nya niscaya manusia hanya akan terjebak dalam mengandalkan kekuatan diri sendiri yang berujung kekecewaan dan kegagalan. Tuhan adalah kekuatan kita, kepada-Nya kita percaya dan tidak akan dikecewakan.

Berproses itu mematangkan

Kata pepatah, Kota Roma tidak dibangun dalam satu hari. Demikian juga tembok Cina tidak dibangun dalam semalam.Semua bangunan senantiasa dibangun dengan tahapan proses yang telah direncanakan secara matang. Membangun mengikuti Rencana dan desain secara bertahap sangat efektif dan efesien.

Dengan sikap demikian semua kegiatan dapat mengalir , bergerak lebih cepat dan dinamis menuju tujuan capaian. Semua kegiatan mengikuti proses.

Dalam perumpamaan di atas, Pertumbuhan dan perkembangan Kerajaan Allah mengikuti Rancangan kehendak Allah. Semuanya berproses.

Sebagaimana benih yang ditabur di tanah yang baik lalu bertumbuh dan terus mengikuti tahapan alami. Bagaimana benih bertumbuh penabur tidak tahu.Manusia menabur namun yang memberi pertumbuhan adalah Allah sendiri.

Allah menawarkan keselamatan kepada dunia melalui Yesus Kristus Putera-Nya. Mula-mula ada kelompok kecil yang mengikuti Yesus namun lambat laun bertambah banyak jumlahnya.

Pewartaan Injil dan kegiatan kerasulan yang dilakukan para murid dengan spirit iman, harap dan kasih telah menarik banyak orang percaya pada Yesus dan memberikan diri untuk dibaptis.

Allah menghargai dan merahmati proses pertumbuhan iman setiap orang. Allah ikut terlibat dalam menumbuhkan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam hati setiap orang. Proses pertumbuhan menempa dan menghasilkan pribadi yang tangguh - berakar kuat dalam iman.

Sabar mengikuti proses

Dewasa ini banyak orang tidak sabar mengikuti proses. Mereka suka memilih jalan pintas. Konsekuensinya mudah terjerumus dalam jebakan kebosanan dan rutinitas.

Marilah belajar bertumbuh dengan sabar mengikuti tahapan -tahapan hidup secara bijak. Bertumbuh dalam proses dapat menghasilkan kharakter yang tangguh dan unggul.

Semoga kita sabar dan siap sedia ditempa dalam proses pemantapan kharakter sebagai pribadi beriman. Semoga pula kita dirahmati agar setia mengikuti rancangan dan proses penempaan di tangan Tuhan.

Sebab mengikuti proses adalah bagian utuh dari pemantapan dan penegasan diri sebagai pribadi yang beriman, berdaya, berbudaya dan berkharakter baik. Salve.

Doa; Ya Tuhan berilah kami hati yang sabar dan teguh dalam menghargai setiap proses hidup ini. Ajarilah kami belajar berproses dalam segala hal. Jauhkanlah kami daru kecendrungan memilih jalan pintas. Amin.

2. Bocah SD Dirudapaksa Sopir Bemo, Ibu Korban Histeris Saat Lihat Puterinya dalam Bemo

Febry Nuban alias FN (42), ibu kandung YN (12), bocah SD yang dirudapaksa oleh Marten Alfi (22) alias Ten histeris saat pertama kali menemukan anak perempuan sulungnya itu sedang duduk termangu dalam bemo Angkutan Kota Eminem pada Kamis (31/1/2019) siang.

Febri yang saat itu menggendong puteri keempatnya yang baru berusia tiga bulan itu terdengar berteriak dan tampak tak dapat menahan luapan emosinya ketika menghampiri pintu bemo yang diparkir di depan Pasar Kasih Naikoten Kupang.

Pelaku rudapaksa siswa SDI Oepoi, Marten Alfi alias Ten (22), sopir bemo Eminem jurusan Kupang - Tofa bersama korban dalam bemo pada Kamis (31/1/2019) siang.
Pelaku rudapaksa siswa SDI Oepoi, Marten Alfi alias Ten (22), sopir bemo Eminem jurusan Kupang - Tofa bersama korban dalam bemo pada Kamis (31/1/2019) siang. (POS-KUPANG.COM/RYAN NONG)

Ia meraung dan hendak menghampiri Yantri yang seolah kehilangan kesadaran dengan tatapan nanar di dalam bangku bemo angkutan itu.

Tetapi, saat yang sama, beberapa anggota keluarga yang berdiri di sekitar pintu mobil coba menahannya.

Ia berteriak dan seolah mau menumpahkan kemarahannya pada anaknya, juga pada lelaki tak bermoral yang membawa kabur anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar itu.

Pasalnya, sejak Rabu (30/1/2019) sore, ia dan suami serta keluarga dan tetangga telah mencari putrinya yang tidak juga pulang ke rumah usai jam sekolah berakhir.

"Dia anak kecil, baru kelas VI SD, kenapa tega seperti ini?" ujarnya seolah kepada diri sendiri.

Bayi perempuan di gendongannya pun menangis.

Sementara banyak warga yang mulai mengerumuni bemo itu.

Ketua RT.33/RW.08 Kelurahan Maulafa, Tertius Lutu (43)  bersama ibu korban, Febry Nuban (belakang helm) saat mendatangi bemo untuk melihat Yantri, Kamis (31/1/2019) siang.
Ketua RT.33/RW.08 Kelurahan Maulafa, Tertius Lutu (43) bersama ibu korban, Febry Nuban (belakang helm) saat mendatangi bemo untuk melihat Yantri, Kamis (31/1/2019) siang. (POS-KUPANG.COM/RYAN NONG)

Yantri berkaca kaca di dalam bemo tanpa satu katapun yang keluar dari mulutnya. Tatapannya nanar.

Setelah anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Maulafa tiba ditempat itu usai dihubungi Ketua RT, mereka kemudian bersepakat membawa anak mereka bersama lelaki yang melarikan anak itu ke Kantor Polres Kupang Kota.

Yuntri Nuban (12), siswi SD Inpres Oepoi Kota Kupang yang hilang dari rumah sejak Rabu itu ditemukan dalam bemo angkutan kota Kupang di depan Pasar Kasih Naikoten Kupang pada Kamis (31/1/2019) siang.

Ia ditemukan oleh keluarga dalam bemo angkutan kota Eminem jurusan Kupang - Tofa saat mencarinya di tempat itu.

Yuntri ditemukan sedang dalam angkutan ketika bemo tersebut melintasi jalan Soeharto persis di depan Pasar Kasih Naikoten Kupang sekitar pukul 10.30 Wita.

Keluarga yang telah mencari keberadaan Yuntri sejak Rabu (30/1/2019) sore itu, kemudian langsung mencegat dan menahan bemo angkutan kota tersebut.

Pelaku rudapaksa siswa SDI Oepoi, Marten Alfi alias Ten (22), sopir bemo Eminem jurusan Kupang - Tofa bersama Bhabinkamtibmas Kelurahan Maulafa Brigpol Ichsan Djawa, SH saat di SPKT Polres Kupang Kota pada Kamis (31/1/2019) siang.
Pelaku rudapaksa siswa SDI Oepoi, Marten Alfi alias Ten (22), sopir bemo Eminem jurusan Kupang - Tofa bersama Bhabinkamtibmas Kelurahan Maulafa Brigpol Ichsan Djawa, SH saat di SPKT Polres Kupang Kota pada Kamis (31/1/2019) siang. (POS-KUPANG.COM/RYAN NONG)

Ketua RT.33/RW.08 Kelurahan Maulafa, Tertius Lutu (43) yang juga ikut dalam pencarian itu langsung mencabut kunci kontak bemo dan menghubungi anggota Bhabinkamtibmas Maulafa, Brigpol Ichsan Djawa, SH.

Yantri kepada POS-KUPANG.COM di dalam bemo itu, mengaku kalau ia telah mengikuti sopir bemo yang baru ia kenal selama sebulan itu sejak Rabu siang.

Saat itu, ia mengaku menumpang bemo tersebut menuju rumah teman sekolahnya untuk mengerjakan tugas sekolah.

Namun, karena salah seorang rekannya batal untuk pergi bersama, ia lalu ditahan oleh Ten, sopir bemo itu untuk mengikutinya berputar putar.

Yuntri merupakan siswa kelas VI SDI Oepoi yang tinggal di RT.33/RW.08 Tofa, Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa Kota Kupang.

Yantri juga mengatakan, usai berputar-putar, dirinya dibawa Ten alias Marten Alfi (23), sopir bemo itu untuk menginap di Kostnya di daerah Labat, Kecamatan Kota Raja sekira pukul 22.00 Wita. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)

3. Banjir Kupang, Jalan Timor Raya Berubah Jadi Sungai! Lihat Foto-fotonya

Curah hujan yang cukup tinggi beberapa waktu ini membuat wilayah Kabupaten Kupang dikepung banjir.

Hujan deras Kamis (31/1/2019) sekitar pukul 18.00 WITA menyebabkan Bendungan Beklolo Jebol. Akibatnya, luapan air menghantam rumah warga Kelurahan Naibonat dengan ketinggian mencapai 2 meter. 

Sebagian warga yang rumahnya terjebak banjir memilih bertahan namun ada sebagian yang telah dievakuasi.

Banjir di Kelurahan Naibonat (3)
Banjir di Kelurahan Naibonat (3) (Facebook)

Banjir ini menyebabkan 35 rumah warga tergenang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir ini. 

Kepala BPBD Kabupaten Kupang, Charles Panie yang dikonfirmasi mengatakan speed boat telah diturunkan untuk mengevakuasi warga.

BPBD juga telah melakukan koordinasi dengan SAR Kupang dan BPBD NTT.

Charles mengatakan peristiwa banjir ini membuat warga panik. Air tiba-tiba muncul dalam volume yang cukup besar setinggi 2 meter.

Warga yang terkejut berusaha menyelamatkan barang-barangnya namun ada yang belum mau keluar.

"Kami lakukan evakuasi warga dengan perahu karet yang kami siapkan.

Kami sudah himbau kepada warga yang masih bertahan di rumah supaya bisa keluar.

Kami masih upayakan untuk bantu korban.

Rumah warga Naibonat, Kabupaten Kupang terendam air akibat bendung jebol, Kamis (31/1/2019)
Rumah warga Naibonat, Kabupaten Kupang terendam air akibat bendung jebol, Kamis (31/1/2019) (ISTIMEWA)

Data sementara yang saya terima dari lurah 35 rumah," ujarnya.

Berikut foto-foto banjir di Kelurahan Naibonat.

Rumah warga Naibonat, Kabupaten Kupang terendam air akibat bendung jebol, Kamis (31/1/2019) 

Korban Banjir di Naibonat Dihimbau Jaga Aliran Listrik

Para korban akibat luapan banjir dari jebolnya bendungan Bekolo di Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang dihimbau supaya berhati-hati dengan aliran listrik.

Saat inipun disiagakan mobil pemadam kebakaran dan tim SAR Kupang tengah melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir dengan perahu karet.

Kepala BPBD Kabupaten Kupang, Charles Panie ketika dikonfirmasi, Kamis (31/1/2019) malam menjelaskan, terhadap bencana banjir yang melanda wilayah RT 9-10 Kelurahan Naibonat ini, dirinya bersama anggota langsung turun lokasi.

Warga yang terkena banjir panik sementara listrik masih tetap menyala.

Untuk itu dirinya meminta warga untuk berhati-hati karena bisa berdampak buruk.

"Saya dan Ibu Desi Ballo (anggota DPRD Kabupaten Kupang, Red) minta warga untuk tetap tenang.

Perhatikan aliran listrik karena hujan terus mengguyur wilayah Naibonat," kata Charles.

Untuk diketahui, hujan deras melanda wilayah Kabupaten Kupang, Kamis (31/1/2019) sekitar pukul 18.00 Wita menyebabkan bendungan Bekolo di daerah ini jebol.

Luapan air menghantam rumah warga Kelurahan Naibonat dengan ketinggian mencapai 2 meter.

Dalam kejadian ini sebagian warga terjebak banjir dan memilih masih bertahan di rumah masing-masing tapi sebagian sudah dievakuasi.

Banjir di Kelurahan Naibonat
Banjir di Kelurahan Naibonat (Facebook)

Kepala BPBD Kabupaten Kupang, Charles Panie ketika dikonfirmasi, Kamis (31/1/2019) malam ini mengaku sedang berada di lokasi kejadian.

Menurutnya, bantuan dari BPBD Kupang sudah diturunkan berupa speed boat untuk mengevakuasi warga.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan SAR Kupang dan BPBD NTT.

Jalur Ri'i Pu'a Longsor, Pengendara Diminta Waspada

Kawasan rawan longsor di ruas jalan nasional Maumere - Ende di  Ri’i Pu’a, Desa Bhera, Kecamatan  Mego, Kabupaten Sikka, Flores, Propinsi Nusa  Tenggara  Timur  harus  diwaspadai setiap saat  oleh para pelintas di ruas itu.

Hari Rabu (30/1/2019) pukul  03.30  Wita, longsor menutup  ruas  jalan.

Meski longsor  tanah  dan  pohon  tumbang  telah dibersihkan, ancaman terhadap pelintas jalan mengintai  setiap saat.

“Harus ekstra waspada ketika lewat di titik-titit rawan longsor terutama dari Ri’u Pu’a-Lekebai. Ketika hujan lebat, harus ekstra  waspada. Karena nyawa bisa jadi taruhan,”  ujar Fery  Avales, Sekretaris Camat Mego kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (31/1/2019).

Fery yang setiap pagi dan petang bolak-balik Maumere - Lekebai di ibukota Kecamatan Mego mengakui kawasan Ri’i Pu’a merupakan kawasan rawan longsor terberat dalam ruas Maumere-Ende di wilayah Kabupaten  Sikka.

Menurutnya, struktur tanah berpasir dan bentuk tebing yang nyaris lurus sangat membahayakan bila longsor.

Pepohanan serta material tanah dan batuan langsung turun ke badan jalan yang bisa mengancam setiap pelintas  jalan.

Longsor Rabu dini hari, kata Fery menciptakan kemacetan selama lima jam sebelum datangnya alat berat mengusur material batu dan tanah menutup ruas jalan.

Pantuan POS-KUPANG.COM, Kamis (31/1/2019), material longsor sudah dibersihkan. Namun sepanjang lokasi ini, potensial longsor bisa terjadi kapan saja ketika hujan lebat.  (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved